BROTHERS (TERBIT)

14

Selamat membaca🎉
.
.

"TITAN!"

Zoya turun dari mobil dan langsung berteriak memanggil nama Titan yang berada tak jauh dari tempatnya. Gadis itu berlari kecil kearah Titan dan lainnya, meninggalkan Calvin yang sudah menampilkan wajah datar.

"Kemana aja lo cil, kita itu pusing mikirin lo!"

Kening Zoya mengkerut, bingung.

"Kemana aja? Kenapa kemarin nggak masuk? Terus lo tinggal dimana sekarang?"

Zoya berdecak "Aduh~ Zoya pusing! Kalo tanya itu satu satu biar Zoya bisa jawabnya!"

Titan menjadikan kepala Zoya sebagai tumpuan tangannya "Yaudah, yang penting sekarang Zoya udah disini" ucap Titan seraya tersenyum.

"Disini? Emang Zoya pernah disana?"

"Zoya"

"Iya Yoga?"

"Kenapa nggak ngabarin kita?" Tanya Yoga menatap Zoya dengan lekat.

Zoya berfikir, lalu ia mengangkat jari telunjuknya.

"Ponsel nya Al kan diminta abang Zoya, nih Zoya punya ponsel baru" ucap Zoya sembari menunjukkan ponsel mahalnya.

Titan langsung nyerobot dan memperhatikan setiap inci ponsel itu.

"Gila! Ini ponsel mahal dapet duit dari mana lo?!"

"Abang?" Celetuk Al yang sedari tadi diam.

Zoya mengangguk lugu.

Keempat remaja lelaki yang ada disana saling tatap lalu

"Zoya!"

Itu adalah suara tegas dari Calvin yang berjalan mendekat dengan ekspresi wajah datar.

Calvin menatap Algara dan kawan-kawannya dengan raut wajah tak suka. Tangan Calvin merengkuh pinggang Zoya agar lebih dekat dengannya.

"Kenapa lo bisa sama Zoya?"

Al menatap Calvin juga dengan datar, tentu dia mengenal Calvin karena Calvin adalah teman dari abangnya, yaitu Elgara.

"Kenapa nggak bisa?" Tanya Calvin.

Al menatap Calvin dengan tajam.

"Zoya" panggil Langit.

"Iya?"

"Lo siapa nya dia?" Tanya Langit sambil melihat kearah Calvin.

"Abang Calvin?"

Langit berdecak "Kenapa lo manggil dia abang"

"Kan bang Calvin itu abangnya Zoya, emang Langit nggak tau?"

"Oooh" semuanya mengangguk lalu "Apa?!" Teriak Yoga, Titan dan Langit. Al juga terkejut tapi ia tidak berteriak, suaranya terlalu mahal untuk didengar.