42

11.5K 1.2K 96
                                    

Selamat membaca⚘

Gadis itu, Zoya sedang membaca sebuah novel dengan sampul berwarna biru bergambar lelaki. Wajahnya terlihat serius dengan berbagai ekspresi yang ia keluarkan. Mengabaikan berbagai tatapan dari empat lelaki yang duduk di sekelilingnya.

"Novel apa sih" Titan mencoba menarik novel itu namun genggaman Zoya lebih kuat.

"Ada adegan anu anu nggak tuh" lanjutnya dengan ekspresi julid.

Titan membuang nafas pelan, dicuekin oleh Zoya rasanya sangat amat menyakitkan.

"Gemes deh, Zoya jadi pengen" gumam gadis itu menampilkan senyum yang tertahan.

Keempat lelaki yang berada disana merasa penasaran, pengen apa?. Dengan kuat Al merebut novel itu, membuat Zoya menatapnya dengan garang.

"Masih dibawah umur, nggak boleh baca novel diatas umur" itu suara Langit.

Zoya merosotkan bahunya, menatap meja dengan pandangan kosong "Nanti ada nggak ya yang mau pacaran sama Zoya?"

"NGGAK BOLEH!"

Mata Zoya mengerjap, menatap empat lelaki yang menampilkan ekspresi datar. Ia mengerutkan alisnya bingung.

"Masih kecil, nggak usah pacar-pacaran!"

"Masih dibawah umur nonton kartun aja"

"Gue sleding kalo ada yang ngajak pacaran"

"Sekolah yang rajin!"

Zoya menggaruk pipi bulatnya, sebenarnya ada apa dengan keempat temannya itu? Hari ini mereka sangat aneh. Bahkan mereka tidak membiarkan Zoya pergi ke kantin, mereka membelikan makanan lalu dibawa ke kelas.

"Lo makan apa sih, kok bisa bikin gue gemes?" Tanya Titan dengan wajah serius.

"Pasti suka makan yang gemes-gemes kan?!" Lanjutnya menebak.

Yoga mengetatkan rahangnya, ingin sekali ia melempar temanya itu ke gunung berapi. Ia beralih melirik Langit yang sedang mengusap kepala Zoya, lalu mendengus pelan karena merasa temannya yang satu itu suka sekali modus. Dengan kasar ia menepis tangan Langit.

"Belom cuci tangan, jangan pegang!"

"Setiap menit gue pake handsanitizer"

"Zoya" panggil Al

"Mana ponsel yang kita kasih?" Lanjutnya menatap dalam.

Zoya menggerakkan bola matanya kesana kemari, mengusap hidungnya "Ponselnya ada di abang, emang Zoya belum ngasih tau kalian?"

Keempat lelaki itu menggeleng serentak.

"Ponselnya dipegang bang Calvin, terus kata kak Reno gini 'Zoya jangan sedih, abang lo itu sengaja soalnya ponsel itu bahaya, bisa merusak otak lo yang polos' gitu ..."

Titan menampilkan wajah sedihnya "Jadi kita nggak bisa chat dong, nggak bisa video call gitu"

"Dateng aja ke mansionnya"

Zoya menatap Langit dengan antusias "Langit pinter!" Ujarnya memberikan dua jempol.

Brukk

Semuanya mengalihkan atensinya, menatap pintu kelas yang menjadi tempat terjadinya kecelakaan. Dimana seorang siswi menabrak seorang siwa berkaca mata. Suara keras itu berasal dari buku yang siswi itu bawa.

"Udah pake kaca mata, masih gabisa liat jalan lo yah?!"

"Minggir!"

Siswi melotot tak terima "Ambilin buku gue!"

BROTHERS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang