21

19.7K 1.8K 63
                                    

Selamat membaca⚘
.
.
.

Sore ini Zoya memutuskan untuk keluar dari kamarnya, setelah sedikit permasalahan tadi ia disuruh oleh para abangnya untuk istirahat di kamar. Padahal kan dirinya tidak lelah, untuk apa istirahat. Begitulah pikirnya.

Yang ada dia malah merasa bosan, hanya rebahan dikamar membuat kaki Zoya merasa gatal. Sementara dia suka bergerak banyak dan kesana kemari.

Akhirnya, gadis mungil itu memutuskan untuk pergi ke kamar sang mommy . Meskipun sedikit jauh, tapi tak membuat Zoya merasa malas. Malah makin bersemangat.

"Hai om"

Tak lupa gadis itu menyapa beberapa pria berpakaian hitam yang hanya berdiri, meskipun sapaannya tak dibalas namun Zoya tetap semangat untuk menyapa para penjaga.

"Om, besok kumisnya dicukur ya.."

Salah satu penjaga terlihat memiliki kumis yang cukup tebal, membuat jiwa julid Zoya bangkit.

"Berdiri terus nggak capek ya om?"

"Tidak nona!"

Zoya memiringkan kepala, memperhatikan wajah penjaga itu.

"Om kerjanya cuma berdiri aja?"

"Tidak nona!"

"Iya tuh, cuma berdiri aja kok"

"Saya disini sebagai penjaga"

"Penjaga? Kok nggak jalan ke kanan-ke kiri? Kok diem?"

Setahu Zoya, penjaga itu melangkah kesana kemari tidak diam seperti patung.  Ia  melihat di kartun Tom and jerry. Setiap si tikus ataupun si kucing berperan sebagai penjaga, pasti keduanya akan melangkah ke kanan dan ke kiri dengan dada yang dimajukan.

"Tidak nona muda, memang tugas saya seperti ini"

"Enak ya om, cuma berdiri bisa dapet uang"

"Iya nona"

Tak tahu saja, bahwa mereka bekerja mempertaruhkan nyawa. Meskipun penjahat tidak datang setiap hari, tapi sekali datang akan menghilangkan banyak nyawa karena ini adalah dunia bisnis.

Tanpa sengaja mata Zoya melihat sebuah benda yang ada dipinggang penjaga itu, seketika matanya berbinar. Itu adalah benda yang terkadang dibawa oleh polisi, ia melihatnya di TV.

"Om ganteng~, Zoya mau pinjem itu dong" ucap Zoya bernada, dengan mengerjap beberapa kali.

"T-tidak bisa nona, ini adalah pistol"

"Pistol?"

"Iya nona"

"Zoya cuma mau lihat kok om" kekeuh Zoya sembari mengadahkan tangan.

"M-maaf nona, tidak bisa"

Zoya menggembungkan pipinya kesal, om didepannya ini sangat pelit. Lebih baik ia ke kamar sang mommy.

"Pelit banget, kata bunda kalo pelit nanti kuburannya sempit loh om"

Zoya melengos dan melanjutkan langkahnya meninggalkan penjaga yang menghela nafas pelan.

BROTHERS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang