17

23K 1.9K 138
                                    

Selamat membaca⚘
.
.

"Zoya pulang sama abang!"

Gio telah berdiri bersandar di mobilnya, menatap Zoya yang dikelilingi banyak pria. Apa adiknya tidak punya teman perempuan? Menyebalkan.

"Abang kok kesini?"

"Menjemputmu"

"Tapi~ Zoya kan sama bang Calvin"

"Tidak. Karena abang sudah disini"

"Yaudahdeh Zoya pulang sama bang Gio aja"

"Nggak!" Ucap Calvin mencekal tangan Zoya yang hendak berjalan kearah Gio.

"Kasian bang Gio, udah jauh jemput Zoya. Hari ini Zoya pulang sama bang Gio dulu, besok sama bang Calvin lagi deh"

Zoya menatap Calvin memohon.

Calvin menghembuskan nafas kasar, lalu melepas cekalannya.

Senyum Zoya mengembang.

"Abang turunin badannya"

"Buat?"

"Turunin aja ih"

Calvin menurut, pria itu sedikit menurunkan badannya.

Cup

Calvin terkejut, bahkan mungkin bukan hanya Calvin saja yang terkejut tapi semua orang yang ada disana.

"Hadiah dari Zoya, jangan di lap pake tangan ya... mulut Zoya nggak bau kok"

"Bisa gitu ternyata ya" celetuk Titan heran.

"Zoya!"

Zoya menoleh menatap Gio.

"Ayok pulang"

"I-iya abang"

Wajah Gio terlihat menyeramkan.

Zoya segera berjalan menuju mobil, sebelum pergi gadis itu menyempatkan untuk melambaikan tangan kearah abangnya dan juga teman-temannya.

"Reno ikut gue!"

Reno menatap wajah datar Calvin dengan was-was.

"Wah ngapain?"

"Urusan"

"Ee soal itu, gue hari ini libur dulu deh Cal. Lo selesaiin urusan lo sendiri aja, gue lagi sibuk soalnya hehe"

Calvin menatap tajam Reno.

"I-iya deh... gue ikut urusan lo"

"Urusan?" Tanya El tak mengerti.

"Biasalah, lo tau kan urusan yang dimaksud sama Calvin"

El mengangguk faham. Lalu menepuk bahu Reno dua kali.

"Semoga lo kuat"

Calvin sialan

Reno terus mengumpat didalam hati, namun pria itu juga mengikuti Calvin.

"Temen lo aneh bang"

"Lebih aneh lo"

"Jangan suka sama Zoya" ucap Al serius menatap El.

BROTHERS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang