22

19.4K 1.8K 193
                                    

Selamat membaca⚘
.
.
.


"Jadi rumah lo yang mana? Kita udah balik tiga kali!"

Tadi Zoya mengatakan bahwa jalannya memang benar yang ini, namun jika ditanya apakah itu rumahnya? Ia selalu menjawab bukan. Alhasil sekarang sudah yang ketiga kalinya dan Zoya masih menjawab bukan.

"Emm tadi Zoya jalan cuma lurus aja, tapi kok rumah Zoya nggak ada ya? Kira kira dimana ya Darka?"

Darka mengacak rambutnya frustasi. Pria itu tak habis fikir dengan gadis polos yang saat ini bersamanya, bagaimana bisa orang lupa dengan rumahnya sendiri?

Tapi Zoya kan baru tinggal bersama dengan keluarga kandungnya, wajar saja jika lupa. Apalagi, setiap pergi gadis itu menaiki mobil. Namun, Darka tak mengetahui hal itu.

Darka menatap Zoya yang masih asik mengunyah donatnya dengan tenang.

"Lo beneran lupa sama rumah lo sendiri?"

Zoya berhenti mengunyah, menatap Darka dengan pipi menggembung.
"Iya, Zoya kan belum lama tinggal di rumahnya daddy"

"Terus kenapa lo keluar sendiri?!"

"Zoya kabur" ucap Zoya enteng membuat Darka geram sekaligus gemas dengan gadis itu.

Darka memukul setir mobilnya dengan pelan, sepertinya ia akan terkena masalah. Bagaimana jika dirinya dituduh menculik gadis ini?! Oh Tuhan, selamatkan dirinya.

"Ponsel" ucap Darka mencoba sabar.

"Hah?" Beo Zoya

"Mana ponsel lo?"

"Ponsel Zoya udah hancur, jadi sekarang Zoya nggak punya ponsel" ucap Zoya lalu melanjutkan acara makannya.

"Donatnya enak, besok beliin Zoya lagi ya?"

Darka menatap Zoya tak percaya, bagaimana bisa dalam situasi seperti ini gadis itu masih tenang dan santai. Apa ia tak merasa takut sama sekali?.

"Lo nggak takut?"

Zoya menatap Darka dengan kening mengkerut "Takut?"

"Iya, lo kan nggak bisa pulang"

"Pasti nanti Zoya dicari" ucap Zoya sangat yakin, karena tidak mungkin keluarganya melupakan dirinya.

"Kalo nggak dicari?"

Zoya terdiam sejenak, lalu berfikir "Hmm kalo nggak dicari... Zoya minta bantuan Darka aja"

"Kok gue?"

"Sekarang Darka sama Zoya kan?"

Darka mengangguk.

"Disini cuma ada Darka sama Zoya"

Mengangguk lagi.

"Jadi cuma Darka yang bisa bantu Zoya sekarang"

Benar juga.

Akhirnya, Darka memutuskan untuk menghentikan mobilnya, lalu membuka kaca mobil dan memanggil seorang lelaki tua yang tak jauh dari tempatnya.

"Ada apa ya mas?" Tanya seorang bapak-bapak.

"Bapak tau cewek ini?"

"Lah, orang ceweknya sama mas kok malah nanya saya!"

Darka meringis, sedangkan bapak itu langsung pergi dengan perasaan kesal.

"Kita tunggu aja, sampe ada orang yang nyariin lo"

"Oke"

Darka membuang nafasnya kasar, gadis disampingnya ini memang lucu namun juga bisa membuat kesal.

BROTHERS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang