Daydream

372 12 0
                                    

Sebuah mall, mereka tidak salah memilih tempat. Kuakui jika organisasi itu memang benar benar serius menjalankan niatnya. Mungkin yang kulakukan saat ini hanyalah sebagian kecil dari rencana yang sudah disusun oleh organisasi untuk melenyapkan negeri yang bobrok ini, negeri dengan pemerintah yang korup, dengan bangsanya yang mulai kehilangan jati dirinya karena pengaruh budaya budaya asing, negeri di mana yang kaya semakin kaya dan yang miskin berjuang untuk tetap bertahan hidup dengan kemiskinanya.

Muak, itulah yang kurasakan saat melihat negeri ini. Awalnya aku tidak percaya namun setelah kucermati baik baik ternyata apa yang dikatakan oleh orang orang organisasi itu memang benar, negeri ini butuh di restart. Apa yang kalian lakukan ketika sesuatu yang buruk sudah mengakar terlalu dalam ? tentu saja kita harus mengangkat akar  yang menjadi sumber masalah itu. Ya akar itu tentu akan mati tapi kita bisa menggantinya dengan sebuah akar yang baru, berharap suatu saat nanti akar itu akan lebih baik dibanding pendahulunya.

"Selamat datang"

Cih, senyum palsu dari seseorang berseragam hitam putih menyambutku. Aku tau sebenarnya dia tidak suka dengan apa yang di kerjakannya tapi aku juga tahu jika dia tidak mungkin menolak melakukan itu. Aku hanya membalas dengan senyuman dan masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu.

Ramai, ya semakin ramai semakin bagus. Aku tahu bagaimana cara menyatukan negeri ini, dengan menciptakan sebuah musuh yang harus dihadapi bersama sama. Ah sebuah pesan masuk ke dalam handphoneku, pasti ini dari pimpinan.

"Jangan kecewakan kami"

*****

Orang orang memang tidak salah tentang bulan, ya bulan memang sangat indah. Aku selalu menyempatkan diri menikmati keindahannya setiap perjalanan pulang, pulang dari tempat kerjaku. Siapa aku ? aku hanya seorang karyawan biasa yang cukup senang dengan pekerjaanku, dengan negeri yang indah ini, negeri yang serba kaya akan keindahannya di berbagai aspek.

Entah apa yang membuat orang berpikir bahwa negeri ini sedang 'sakit'. Tidakkah mereka bisa melihat prestasi prestasi yang ditorehkan oleh putra putri bangsa ini ? prestasi yang membuat bangsa lain berdecak kagum ? hahaha mungkin mereka hanya tidak senang berada di tempat ini, di negeri ini.

"Lagi di mana ?"

Itulah isi pesan singkat yang masuk ke kotak masuk telepon selularku. Sebuah pesan singkat dari seorang wanita, wanita yang kuharap kelak menjadi teman hidupku. Shinta Naomi, ya itulah nama wanita itu, seorang wanita dengan paras cantik, senyuman maut yang menggoyahkan iman siapa saja yang melihatnya, dengan rambut panjang tergerai dan mata yang indah. Aku tidak tahu apa pendapat orang lain tentangnya tetapi itulah yang bisa kusimpulkan dari dirinya, diri Naomi.

"Udah sampe depan pager nih"

Ternyata menikmati indahnya bulan membuat waktu berjalan lebih cepat. Kini aku sudah berada di depan pagar tempat tinggalku. Kukirim pesan yang sudah tertulis di layar Handphone-ku dan segera masuk ke dalam untuk sekedar berlindung dari dinginnya udara malam yang menusuk tulang.

Kunyalakan televisi sambil merebahkan badanku yang lelah ini di sofa. Berita, itulah siaran yang sedang mengudara saat aku menyalakan televisi. Aku memang tidak terlalu suka dengan berita tetapi rasa malasku ternyata membuatku enggan untuk mengganti channel.

"Beberapa orang dilaporkan menghilang secara misterius. Tidak ada tanda tanda keberadaan orang orang yang menghilang itu hingga sekarang. Saat ini pihak kepolisian masih berusaha untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ini penculikan atau mungkin hanya kasus orang hilang biasa"

Itulah kata kata terakhir yang kudengar keluar dari mulut wanita pembawa berita itu. Rasa lelah yang kurasakan ternyata membuat sofa yang kududuki terasa sangat nyaman. Aahhh mungkin aku akan menghabiskan malamku di sini saja.

Pojok Ambigu Otak KananWhere stories live. Discover now