[S2] Pt.39

216 51 18
                                    

⚠Alert penuh dengan ketypo an author⚠

"Ngomong ngomong, bagaimana kau bisa menemukan kamar nya, (Name)?" -Kiyoomi
"Ahh, sebenarnya aku tidak tau ini kamar Rin, tapi aku tinggal diapartemen ini sebelum nya, dan aku tidak tau kalau dia tinggal disini saat itu, karna aku tidak pernah mengunjungi tetangga" -(Name)

"Dan aku juga belum pernah melihatnya keluar kamar, atau memang kebetulan" -(Name)
"Yaa, Suna yang kutau tidak pernah banyak melakukan kegiatan" -Shinsuke
"Kalau begitu, dimana kamar mu?" -Shimizu

"Ahh, ada di bawah" -(Name)

Mereka pun langsung pergi menuju kamar (Name), membuka pintu ruangan, (Name) mengingat semua kejadian yang terjadi, berawal dari sini

"Whoa, kamar mu indah sekali" -Atsumu
"Aku memang suka iseng, mendekorasi ruangan, ah! aku ingat" -(Name)
"Hm?" -Kiyoomi

(Name) mengambil sebuah pemukul baseball dilemari nya, beberapa benda tajam, dan obat obatan

"Kuharap ini bisa membantu, karna kebetulan aku menyimpan nya, kalau dibiarkan tidak akan berguna juga disini" -(Name)
"Baguslah" -Osamu

(Name) lalu mengambil jaket yang ada di lemari nya, memakai nya dan memasukan tangan nya kedalam saku jaket tersebut, disaat yang bersamaan (Name) merasakan ada sesuatu di saku tersebut

"Sebuah jepitan rambut?" -batin (Name)

(Name) mengingat nya, ia selalu membawa jepitan rambut berbentuk kucing didalam setiap saku jaket nya, jepit yang ia pakai sama persis seperti dulu ia pakai

"Whoa imut sekali" -Shimizu
"Kucing ya" -Shinsuke

Shimizu dan Shinsuke tiba tiba berada di belakang (Name), melihat kearah telapak tangan (Name)

"Kiyoko-san, pakailah" -(Name)
"E-eh? tapi-" -Shimizu

(Name) langsung memakai kan jepitan tersebut kepada Shimizu

"Perfect" -(Name)
"B-baiklah, ayo kita lanjutkan perjalanan nya" -Shimizu

...

[Disore hari]

"Ngomong ngomong, kita akan mencari mereka kemana?" -(Name)
"Ada beberapa kemungkinan, dimana mereka membuat shelter disuatu tempat, atau bisa saja mereka langsung menyerang musuh" -Shinsuke

"Bagaimana dengan kita menemukan shelter untuk malam ini" -Atsumu
"Aku sudah menduga nya, aku sudah menentukan shelter kita" -Shinsuke
"Sebaiknya itu bersih" -Kiyoomi
"Aku lapar" -Osamu

[Di suaru tempat, sebuah gedung teater yang sudah terbengkalai]

"Masuklah, aku sudah mengamankan tempat ini" -Shinsuke

...

"Whoa, luas sekali" -Atsumu
"Cukup bahkan lebih untuk kita" -Osamu
"Tidak buruk juga" -Kiyoomi
"Atsumu! sepertinya kita harus membuat drama disini" -(Name)
"AYO" -Atsumu
"Aku menantikan nya" -Shimizu

Sejenak mereka duduk di kursi-kursi penonton teater, Shimizu yang mengambil beberapa persediaan makanan, dan Shinsuke yang menyiapkan tempat untuk alat-alat mereka dibelakang panggung

...

(Name) yang masih belum tertidur tepat jam 10 malam, diatas sembari melihat kearah jendela

Shinsuke yang melihat (Name) dari belakang panggung langsung menghampiri nya

"Kau merasa lelah?" -Shinsuke
"Ah, tidak juga. Terkadang aku memikirkan apa yang harus ku lakukan kedepan nya" -(Name)
"Lagipula teman teman mu sangat hebat, mereka selalu melindungi mu sampai kau bisa berada di titik ini" -Shinsuke

"Yaa bagaimana pun mereka telah melakukan banyak hal untuk melindungi ku, sekarang giliran ku" -(Name)
"Ngomong ngomong, bagaimana orang yang Daichi bilang" -Shinsuke
"Ahh, Shoyo ya?" -(Name)
"Kurasa iya, Shoyo" -Shinsuke

"Shoyo, dia baik, bersemangat, terkadang membuatku khawatir juga, karena ia selalu melakukan apa yang hati nya katakan" -(Name)

Mereka berdua lalu menatap kearah langit melalui jendela, (Name) yang mengatakan hal itu, merasa janggal

"Itu lah diri nya yang sejati, kau pun harus mengikuti kata hati mu daripada kata orang" -Shinsuke

(Name) mengingat nya, dimana ia pertama kali diselamatkan oleh Shoyo, lalu dipertemukan dengan kakaknya, Jeremy

Dimana (Name) diberikan handuk oleh Shoyo, diri nya yang meyakinkan (Name) dengan senyuman manisnya sejak pertama kali bertemu

Tanpa disadari (Name) merindukan Shoyo, tersenyum sekaligus sedih

"Dimana kau sekarang? aku akan menemukan mu" -batin (Name)

"(Name), bagaimana keadaan kaki mu?" -Shinsuke
"Kaki ku? ahh luka sobek ku dulu, sudah terobati, meskipun meninggalkan mark, sudah tidak terasa sakit" -(Name)
"Baguslah, karena luka mu tidak dijahit, berkemungkinan mengalami infeksi" -Shinsuke
"Tapi aku baik baik saja" -(Name)

"Sepertinya dia tidak mengingat nya, (Name) memiliki peran yang penting" -batin Shinsuke

...

Masih di malam yang sama, (Name) membaringkan tubuhnya di kursi, melihat langit langit gedung teater dan mencoba untuk tidur

Sesaat kemudian, (Name) mulai terbayang bayang dimana ia bertemu dengan mereka semua pertama kali nya, (Name) sedikit tersenyum mengingat nya, dimana Kei selalu terlihat keren didepan (Name), namun Tobio dan Tetsu mengacaukan nya

"Rindu sekali ya" -gumam (Name)

Dengan tiba tiba juga, (Name) mengingat mimpi buruknya 2 Tahun yang lalu, dimana ia hampir terbunuh oleh Chloe, dan juga ada seseorang misterius dengan surai merah menyala di mimpi (Name)

[Pt. 27 Flashback]

"Aku rasa aku belum pernah melihat orang itu, tapi aku merasakan firasat yang buruk dengan orang yang ada di mimpi ku" -gumam (Name)

...

"Shoyo, SHOYO" -Noya
"Baiklah, aku merasakan kesenangan ini, maju lah. . . (NAME)" -?

"Apa, yang kulakukan disini?" -(Name)

(Name) tidak sadar apa yang sedang ia lakukan, ia hanya melihat Shoyo yang terbaring lemah, dengan Noya didekat nya, lalu pria bersurai merah didepan (Name)

"AHH" -(Name)

Bersambung...

Until We Meet Again [Haikyuu x Reader]Where stories live. Discover now