[S2] Pt.51

348 50 22
                                    

⚠︎Alert penuh dengan ke typo an author⚠︎

"(Name).." -Shoyo
"MENJAUH" -(Name)
"..." -Shoyo

"KAU BUKAN SHOYO KAN?" -(Name)
"Ini aku" -Shoyo
"TIDAK, SHOYO MENGHILANG, DAN TIDAK SEMUDAH ITU IA SEKARANG BERADA DI DEPAN KU" -(Name)

"(Name).." -Shoyo

Shoyo perlahan menghampiri (Name), namun dengan waspada karena (Name) mengancam Shoyo dengan beling

"(Name), beling itu melukai telapak tangan mu, hentikan itu" -Shoyo
"AKU TIDAK PEDULI, aku tidak peduli.. Kalau pun beling ini bisa membunuhku sekarang, aku rela.." -(Name)
"..." -Shoyo
"Rasanya aku tidak berhak untuk bahagia, aku bahkan merindukan Shoyo, AKU YAKIN AKU SEDANG BERHALUSINASI" -(Name)
"(Name)" -Shoyo
"Sama seperti saat diperpustakaan itu.." -(Name)

Dengan tangan nya yang mulai meneteskan darah karena memegangi erat beling, (Name) dilanjutkan dengan tangisan yang makin menjadi

"Kau tau? Aku ingat dimana saat kita pertama kali bertemu, disebuah jalan raya sepi kau berjalan dari arah hutan, dengan basah kuyup aku menarikmu kedalam mobil, lalu memberi mu handuk" -Shoyo
"..." -(Name)
"Kau ingat?" -Shoyo
"H-hah?" -(Name)
"Gak mungkin kann Shoyo halusinasi mu bisa mengingat itu?" -Shoyo

Kata Shoyo sembari tersenyum lebar, senyuman yang biasanya (Name) lihat, selagi (Name) melepaskan beling tersebut dari genggaman nya, mengusapkan pipinya, Shoyo menghampiri (Name)

"S-Shoyo.." -(Name)
"Ini aku, aku bukan halusinasi mu, aku disini" -Shoyo

"Bodoh" -(Name)

Shoyo langsung memeluk erat (Name)

"Kenapa kau meninggalkan ku" -(Name)
"..." -Shoyo
"Bodoh, Shoyo bodoh" -(Name)

...

(Name) pun menceritakan semuanya, hal yang sedang menimpa nya sekarang, termasuk kenapa ia ada digedung kosong tengah malam dengan keadaan hujan deras seperti itu

"Rasanya dikhianati itu emang gak asik" -Shoyo
"I know" -(Name)
"Kalau tidak salah, aku pernah mendapatkan perlakuan yang sama seperti itu" -Shoyo
"Kau pernah?" -(Name)
"Iya" -Shoyo

"Shoyo tidak pernah cerita sebelumnya.." -batin (Name)
"Aku dulu mempunyai seorang pacar yang sebenarnya ia seorang pick me girl" -Shoyo
"Cewe?" -batin (Name)
"Sebenarnya aku menyayangi nya, namun saat kemarin aku menghubungi nya, ia tidak mengangkat telpon nya, kukira ia kenapa kenapa, saat kumelacak diri nya, aku menemukan mayat nya yang sudah membusuk, satu tahun lalu" -Shoyo

"Dia beneran Shoyo kan?" -batin (Name)
"Dan aku bergabung dengan agensi kalian untuk membalaskan dendam nya" -Shoyo

"Kalau boleh tau, kau menemukan mayat nya dimana?" -(Name)
"Di kampus sekitar gunung" -Shoyo

"Ku meras janggal dengan nya" batin (Name)
"(Name)?" -Shoyo
"Kuingat ingat, Shoyo tidak se rendah ini suaranya" -batin (Name)

"Just, berbaur" -batin (Name)
"Kau tau siapa yang membunuhnya?" -(Name)
"Aku tidak begitu yakin, tapi aku menemukan sidik jari ini, dan aku sedang mencari orangnya" -Shoyo

"Tunggu dulu, aku baru tau kau ada cewe" -batin (Name)
"...kenapa dia diam saja" -batin Shoyo
"Dan bukannya ia bergabung dengan agensi karena ingin mencari adik nya" -batin (Name)
"Tunggu dulu, kenapa aku menceritakan rencana ku" -batin Shoyo

"Kurasa aku akan membantu mu" -(Name)
"Membantu ku?" -Shoyo
"Aku akan membantu mu mencari penbunuhnya" -(Name)
"..." -Shoyo

Sembari (Name) memberikan janji manisnya, ia mengambil beling yang tadi didekat nya, karena ketakutan dan gelisah, (Name) menyerang orang itu setelah ia membuat sedikit suara dari pecahan beling yang terjatuh

Disaat yang bersamaan "Shoyo" menghindar dan tanpa sengaja ia melepas penyamaran nya, membuat dirinya terlihat seperti pria, dengan surai merah lancip, hoodie dan pakaian lain nya yang serba hitam dengan wajah nya yang seperti nya dendam kepada (Name)

"Sangat disayangkan" -?
"..." -(Name)
"Sebelumnya aku ingin membawa mu menghadap ketua, tpi kau sudah membuat kesabaran ku habis, kawan" -?
"Apa maksud mu?!" -(Name)
"Pikir saja sendiri" -?

Dengan wajah nya yang tanpa ekspresi, ia menodongkan sebuah pistol kepada (Name), namun gadis tersebut dengan masalahnya, ia rela ditembak mati saat ini

"Lagipula, tidak akan ada yang menemukan ku, aku juga tidam mau dimanfaatkan" -batin (Name)

KRIEK...

"Kurasa tidak semudah itu" -Atsumu

Atsumu langsung menembakkan senapan nya kepada pria bersurai merah terang tersebut, namun meleset, membuat pria tersebut kabur lewat jendela

"Atsumu.." -(Name)
"(Name)!" -Atsumu

Atsumu yang melihat (Name) dengan tangan yang berlumuran darah karena memegangi beling, langsung saja tumbang dan tak sadarkan diri

...

Saat dimana jam 2AM dimana (Name) mulai sadar, ia masih berada di gedung tersebut, namun lengan nya yang sudah diperban, dengan Atsumu yang ada di sebelahnya, tertidur karena menunggu (Name) siuman

"Atsumu.." -(Name)

Atsumu tertidur lelap dengan kepala nya yang berada di bahu (Name)

"Atsumu.. Maaf ya? aku telah membuat mu repot sampai seperti ini, dan sepertinya kau tidak tau apa apa soal Jeremy" -(Name)

Kata (Name) dengan sedikit membisikkan nya ke Atsumu, namun berharap Atsumu tertidur lelap dan tidak mendengar sedikit pun kata kata (Name)

"Aku sangat merasa bersalah telah membuat mu berada di situasi seperti ini" -(Name)

Kata (Name) sembari mengelus puncak kepala Atsumu

"Tapi, jangan cari aku ya?" -(Name)

...

Sesaat setelah itu, Atsumu terbangun, disambut dengan suara hujam yang makin lebat, (Name) tidak lagi ada disampingnya, hanya meninggalkan jejak darah tepat berakhir di depan pintu

"(Name).." -Atsumu

[Digedung Teater]

05:00 AM..

"(Name)?" -Shinsuke

Kata Shinsuke sembari membuka kain selimut yang ada di salah satu jajaran kursi teater, namun gadis tersebut tidak ada disana

"Loh?" -Shinsuke
"Kenapa?" -Kiyoomi
"(Name) tidak ada, tidak seperti biasanya dia bangun lebih dulu dari kita, kan?" -Shinsuke
"Eum, mungkin saja dia sedang ada di kamar mandi" -Kiyoomi

Dalam keadaan pagi yang masih hujan lebat, Shinsuke berpikir kalau (Name) sedang baik baik saja, namun tiba tiba Atsumu datang dari pintu depan, dengan tangan dan bajunya yang berlumuran darah

"Atsumu?!" -Shinsuke

Sesaat setelah itu Atsumu mulai terjatuh dengan wajah shock

"Atsumu, darimana aja?" -Shinsuke
"Itu.. darah?" -Kiyoomi

Atsumu hanya diam saja dengan nafas nya yang terengah engah karena panik

"Atsumu, tenangkan lah dirimu dulu" -Shinsuke

Sesaat setelah Osamu membawakan sedikit air saat melihat Atsumu terengah engah, Atsumu berusaha menjelaskan semua nya

...

"(Name)" -Atsumu
"Kenapa dia? bukankah dia ada di kamar mandi?" -Shinsuke
"..." -Atsumu
"Ini semua salah kalian" -Atsumu
"Hah" -Shinsuke
"(Name) kabur tengah malam tadi, setelah mendengar kalau ia hanya dimanfaatkan, dan aku berusaha membawa nya kembali" -Atsumu

"..." -Shinsuke
"Tetapi ia tidak mau kembali.." -Atsumu
"Yang kumaksud bukan memanfaatkan nya saja" -Shinsuke
"Lalu apa? bahkan dalam berkata kata saja kau masih mengelak" -Atsumu
"..." -Shinsuke
"Atsumu.." -Osamu
"Tidak ada guna nya juga aku memberitahu kalian" -Atsumu

Atsumu langsung saja membawa tas nya lalu keluar gedung untuk mencari (Name) kembali

...

Bersambung...


WLEEE :3 MET BACAK

Until We Meet Again [Haikyuu x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang