05. Geng Aodra

165K 13.9K 97
                                    

Kalau ada typo tandain ya.

Silahkan membaca semua!!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

||05. Geng Aodra

Bel pulang sekolah berbunyi dengan sangat nyaring sampai bisa membangunkan seorang gadis yang tertidur lelap karena sedari tadi memang tak ada guru yang mengajar di kelasnya.

Arasya menguap lebar dengan punggung tangannya menutupi Mulutnya, menyampirkan tasnya ke bahu lalu berjalan keluar kelas.

Banyak murid yang berlalu lalang menuju parkiran, sehingga dirinya memutuskan untuk langsung pergi ke depan gerbang saja menunggu Abang pertamanya.

Sejak kejadian di kantin tadi sebenernya ia sempat berfikir untuk meminta maaf pada Gio, karena bagaimanapun Arasya mengakui kalau itu memang murni kesalahannya, meskipun ia tidak tahu kalau tubuh ini memiliki semacam alergi seperti itu.

Jadi saat bertemu Gio nanti ia sudah bertekad akan meminta maaf.

Tin.. tin.. tinn

Arasya menolehkan kepalanya ke samping saat mendengar bunyi klakson mobil, dan ternyata itu adalah Abangnya Gio. Saat akan membuka pintu samping kemudi ia sedikit terkejut karena ternyata sudah ada seseorang yang menempati kursi tersebut.

"Duduk di belakang," suruh Gio dengan raut wajah datarnya.

"Kenapa dia ada disini?" tanya Arasya melipat kedua tangannya di depan dada.

"Dio lagi ada urusan dan Lauren gak ada tebengan buat pulang," jelas Gio singkat.

"Emang pacarnya kemana?" tanya Arasya lalu menatap gadis yang sedang memasang wajah polosnya itu.

"Sam lagi ada urusan penting, kalau aja dia gak ada urusan mungkin aku bakal bareng pacar ku," jawab Lauren lembut, tapi bagi Arasya malah kek di paksain mana pas ngomong pacar kek ngejek gitu lagi, kan Arasya ngerasa dongkol jadinya.

"Emang urusannya lebih penting ya daripada lo?" tanya Arasya lagi, sepertinya ia sangat ingin memancing amarah gadis dihadapannya.

"Kayaknya lo gak se-berharga itu deh di mata pacar lo," lanjut Arasya dengan senyum meremehkan.

Gio hanya diam tidak ada niatan untuk melerai, dalam hatinya ia bangga melihat adiknya yang dulu sudah kembali.

"Kalau lo emang berharga buat dia, gak akan dia ninggalin lo meskipun urusan nya sangat penting sekalipun," setelah mengatakan itu Arasya berjalan ke pintu belakang dan masuk ke dalam mobil.

Brak

Dengan sengaja gadis itu menutup pintu belakang mobil dengan keras, tidak peduli jika mobil itu lecet. Dan karena itu Arasya melupakan niatnya yang akan meminta maaf pada Gio.

Gadis itu menyandarkan punggungnya, lalu mulai menutup matanya untuk melanjutkan tidurnya tadi.

Gio diam-diam melihat semua itu dari kaca mobil yang mengarah langsung ke arah kursi penumpang, setelah melihat Arasya terlelap tidur ia langsung melajukan mobilnya tanpa ada niatan untuk mengajak ngobrol sepupunya.

Lauren pun sedikit segan dengan Gio selaku kakak sepupunya, karena aura yang melekat pada laki-laki itu mampu membuat Lauren tidak berani untuk mengajak ngobrol duluan. Berbeda dengan kembarannya yaitu Dio yang banyak bicara dan gampang sekali untuk di hasut.

☠️☠️

Ckit...

Gio spontan menginjak rem mobilnya karena di depan sana ada segerombolan laki-laki dengan ketuanya, mereka adalah geng Aodra memiliki arti kemenangan dan memiliki ciri khas di jaket mereka yang terdapat lambang Indian Red Scorpion (Hottentotta tamulus) yang adalah kalajengking yang memiliki racun paling mematikan. Juga motor mereka yang paling mencolok karena semuanya berwarna hitam. Mereka adalah musuh bebuyutan geng Alaska.

"Anjing!" umpat Arasya spontan karena kepala nya hampir terbentur kursi depan kemudi.

"Shit! Seharusnya gue lewat jalan raya tadi!" umpat Gio dengan rahang mengeras, ia sampai tidak menyadari kalau Arasya sudah terbangun dari tidurnya.

Setelah mengantarkan Lauren pulang tadi, Gio memutuskan untuk lewat jalanan yang sepi supaya tidak terkena macet.

Bukan, Gio bukannya takut menghadapi geng itu tapi ia menghawatirkan adiknya. Ia berfikir mungkin bisa melindungi adiknya seorang diri tapi dia juga sadar di depan sana geng Aodra berjumlah lebih dari 50 orang.0

"Ada apaan sih?" tanya Arasya sesaat setelah mendengar umpatan abangnya.

Arasya pun melihat apa yang dilihat abangnya, ternyata ada segerombolan laki-laki menghadang jalan di depan mereka dan fokus Arasya sekarang bukan ke situ tapi pada sang ketua yang berdiri paling depan dengan tangan bersedekap dada.

Ketua geng Aodra itu selalu menutupi wajahnya dengan slayer bergambar kalajengking dan tidak ada satupun yang pernah tau wajah aslinya bahkan anggota Aodra sekalipun kecuali anggota inti.

Arasya terpaku sejenak, jantungnya tiba-tiba memompa dengan cepat, tanpa sadar tangan gadis itu membuka pintu mobil tapi ternyata mobil itu sudah di kunci oleh Abangnya.

"Buka," pinta Arasya dengan raut wajah datarnya dan dibalas tidak kalah datar dari sang Abang.

"Tetep di sini!" tekan Gio dengan tatapan tajamnya.

"Gue mau samperin orang yang pake slayer itu," tunjuk Arasya tepat ke arah ketua geng Aodra yang paling mencolok, karena warna kulitnya yang putih juga perawakannya yang sempurna di mulai dari rahang yang tegas, dada yang bidang juga head band hitam berada di kepalanya jangan lupakan mata tajamnya yang menghunus bagaikan elang.

"Gila," gumam Gio karena dengan santai Arasya berucap seperti itu tanpa memikirkan se-berbahaya apa geng Aodra apalagi sang ketua.

"Lo yang gila, sekarang kita cuman diem gitu kayak pengecut gini? Gak sudi gue," tolak Arasya keras.

Setelah mengatakan itu Arasya bisa mendengar suara gerombolan motor yang datang.

Brum.. brum.. brum

Suara motor yang saling bersahutan dari arah berlawanan membuat Gio langsung menolehkan wajahnya ke spion mobil dan ternyata benar, itu adalah teman-temannya yang sudah datang dan membawa pasukan.

"Lo tetep di sini jangan keluar!" tekan Gio yang sudah keluar dari mobil.

"Gue gak mau!" teriak Arasya sambil memukul-mukul kaca mobil, karena Gio sudah mengunci mobil itu dari luar.

Klik

"Bajingan," umpat Arasya keras.

Arasya hanya bisa memandang tawuran didepannya dengan tatapan datar, mereka bertengkar dengan tangan kosong dan fokus Arasya selalu tertuju pada ketua geng Aodra yang sekarang melawan Samuel selaku ketua Alaska.

Mereka sama-sama kuat tapi sepertinya itu tidak bertahan lama karena saat Samuel lengah ketua Aodra itu langsung menendang dada Samuel membuat laki-laki itu terbatuk-batuk dan sedikit terhuyung ke belakang.

Ketua Aodra terlihat sangat santai melawan Samuel tanpa ada takut sedikitpun di wajahnya berbeda dengan Samuel yang sangat berambisi untuk mengalahkan sang lawan hingga ia tanpa sadar hanya membuang tenaganya saja.

Tawuran itu pun di menangkan oleh geng Aodra sesaat setelah ketua mereka berteriak kalau Samuel sudah terduduk dengan luka lebam di wajahnya.

Tatapan mereka tidak sengaja bertemu, kaca mobil milik Gio seperti kaca mobil pada umumnya yang seseorang bisa melihat keadaan di dalam mobil, Arasya menatap intens bola mata berwarna cokelat terang itu dan begitupun sebaliknya.

TBC.

Nb: sudah direvisi

TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]Where stories live. Discover now