SPECIAL CHAPTER I

27.4K 1.4K 33
                                    

Kalo ada typo tandain ya.

Silahkan membaca semua!!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

Mau next? Ramaikan komentar nya ya cinta!

||Special chapter I

“Eh siapa ini, cantik banget. Pacarnya Ray ya,” ujar wanita paruh baya yang baru membukakan pintu.

Ray langsung memeluk wanita yang telah melahirkan nya dan dilanjut Arasya yang menyalimi mama kandung Ray.

Mama Ray terlihat masih cantik meskipun sudah berumur 40 an dengan rambut yang selalu disanggul dan memiliki kulit sedikit kecoklatan khas orang Indonesia.

"Aku Arasya tante, salam kenal,” ucap Arasya seraya tersenyum sopan menatap rindu sosok yang berdiri dihadapannya sekarang.

“Arasya?” tanya wanita paruh baya itu ragu, ia spontan mengajak putranya untuk mengikutinya dengan jarak yang agak jauh dari tempat Arasya berdiri.

Mama Ray dengan kesal mencubit pelan pinggang putranya, “Jangan bilang kalau kamu cuman main-main ya Ray, kamu sengaja cari pacar yang namanya sama dengan Arasya? Kamu belum ikhlas dengan kepergian Arasya Rey! ” omel mamanya dengan suara pelan.

“Gak tuh, dia emang Arasya pacar Rayyan yang pertama kali Ray ajak kesini satu tahun yang lalu,” jawab sang putra dengan wajah santai.

“Ray sadar, Arasya udah gak ada. Wajah mereka bahkan gak ada mirip-mirip nya! Tapi kenapa bisa kamu lihat pacarmu yang sekarang sebagai bayang-bayang Arasya,” ujar mama Ray berkacak pinggang.

Rayyan menghela nafas sebentar, “Mama gak percayaan banget sih, dia tuh Arasya yang suka mama kuncir dua rambutnya,” gemas Rayyan pada sang mama.

“Ini beneran! Kamu gak lagi halusinasi kan?” tanya mama Ray memastikan sampai-sampai memegang kening putranya takut-takut anak itu demam dan bicaranya ngawur.

“Ceritanya panjang mah, intinya gadis yang di depan mama sekarang adalah Arasya pacar pertama Ray. Mama bisa anggap kalau Arasya operasi wajah setelah kecelakaan itu,” balas Rayyan tanpa mau menjelaskan lebih detail tentang fenomena perpindahan jiwa yang dialami oleh gadisnya itu yang mana akan membuat mamanya nanti tambah tidak percaya.

Mama Ray pun langsung berbalik berjalan cepat menghampiri Arasya yang masih berdiri didepan pintu.

Wanita paruh baya itu dengan ragu memegang tangan Arasya lalu menggenggamnya erat seraya matanya menatap Arasya lekat.

"Kamu Arasya, putri kesayangan mama?” tanya mama Ray ragu entah kenapa ia malah dengan mudahnya mempercayai perkataan putranya.

Arasya mengangguk semangat, “Benar tante, aku masih Arasya yang sama. Aku bahkan masih ingat waktu dulu aku bertengkar sama Ray, tante malah belain aku dan suruh Ray beli martabak manis sebagai permintaan maafnya ke aku,” ucap Arasya terkekeh pelan saat mengingat momen itu.

“Ya ampun ini beneran calon mantu mama!” pekik mama Ray lalu memeluk gadis dihadapannya, wanita itu sampai tak sadar kalau air mata sudah menggenang di pelupuk matanya.

Setelah melepas pelukan itu mama Ray memegang wajah Arasya untuk memastikan apakah ini benar dan bukan halusinasinya saja.

“Kamu masih hidup sayang? Kamu tahu waktu mama denger kamu kecelakaan disitu mama terpuruk banget apalagi lihat Ray yang udah kayak raga gak ada jiwanya," tutur mama Ray lalu menggandeng tangan Arasya untuk masuk kedalam rumah, mengajak buat duduk di sofa yang ada diruang tamu sementara Ray sudah sedari tadi duduk di single sofa.

TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]Where stories live. Discover now