29. Mendekati akhir

93.8K 7.1K 135
                                    

Kalo ada typo tandain ya.

Silahkan membaca semua!!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

Warning⚠️

Aku disini cuman menginformasikan aja kalau cerita ini bakal tamat di chapter 30 an tapi tenang endingnya gak akan sad kok karena aku juga pecinta happy ending.

Dan mungkin alur akan di percepat jadi jangan kaget dulu ya, karena pasti di setiap chapter aku kasih penjelasan.

FYI: Arghaza ataupun Rayyan adalah orang yang sama ya, jadi gak usah bingung kalau nanti aku sebut nama Arghaza terus gak lama aku pakai nama Rayyan.

So gaess see you next chapter✨

||29. Mendekati akhir

Setelah proses pemakaman selesai dan tersisa Arghaza dengan inti Aodra yang masih stay di pemakaman, menatap gundukan tanah yang masih basah dengan banyak taburan bunga. Gadis itu meninggalkan seorang laki-laki yang dulunya tidak memiliki tujuan hidup kembali mempunyai tujuan hidup, ditambah ia kala itu memiliki rumah yang nyaman dan selalu membuatnya betah berada di samping gadis itu, tapi sekarang rumah itu sudah tidak ada lagi dan tujuan hidup Arghaza juga hilang begitu saja.

"Bego! Lo bego anjing!" umpat laki-laki itu memukul keras kepalanya sendiri.

"Ini semua salah lo bangsat, karena gak becus jagain dia!" marah lelaki itu pada dirinya sendiri.

"Tonjok gue sekarang Gi, gue goblok banget sampai gak jawab telfon dari dia!" suruh nya pada sang sahabat, sekaligus wakilnya di Aodra, Xaviero Gionino Fernando.

"Kesayangan gue pergi karena gue sendiri!" teriaknya dengan mencengkeram kerah jaket Gio.

Bugh

"Ini kan yang lo mau? Sekarang lo berdiri angkat pundak lo dan kita cari tahu siapa pelakunya!" Gio memberi bogeman tepat di pelipis lelaki itu sesuai apa yang Arghaza mau.

"Seenggaknya lo bisa tebus kesalahan lo dengan bawa si pelaku sujud di depan makam Arasya," tukasnya tajam lalu mengulurkan tangannya pada Arghaza yang jatuh terduduk karena bogeman yang menurutnya tidak terlalu keras, mungkin karena kondisi lelaki itu yang sudah lelah membuatnya sampai jatuh terduduk.

Arghaza mengusap wajahnya kasar lalu menyambut uluran tangan Gio, "Lo bener, gue gak bakal kasih ampun orang itu! Penjara terlalu bagus buat dia, gue bakal bunuh si bajingan itu setelah dia sujud didepan gadis gue," tekadnya.

"Tapi untuk sekarang gue mau sendiri," ucapnya yang di mengerti oleh anggota lainnya.

"Kita tunggu lo didepan," jawab Gio lalu pergi bersama yang lainnya meninggalkan Arghaza yang kembali terduduk di samping makam gadisnya.

"Padahal kemarin lusa aku masih bisa lihat kamu, tapi kemarin adalah hari terburuk buat aku mungkin juga dengan hari-hari selanjutnya."

"Aku dengar kamu nolongin seorang nenek nyebrang jalan ya, ceweknya Arghaza emang baik banget tapi kenapa masih ada orang jahat yang mau celakain kamu?" tanyanya miris. Lelaki itu senantiasa mengelus batu nisan yang tertulis nama gadisnya.

"Sakit ya?"

"Aku gak bisa bayangin betapa sakitnya tubuh kamu waktu truk sialan itu nabrak kamu," ada sedikit emosi yang membuat dadanya sedikit sakit.

TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora