TRANSMIGRASI ICE GIRL [END]

22. Diajak uji nyali

Kalo ada typo tandain ya.

Silahkan membaca semua!!

Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

||22. Diajak uji nyali

Seperti malam-malam sebelumnya, war dimenangkan oleh geng Aodra meski semua anggotanya harus mendapatkan luka yang cukup parah.

War tidak akan berhenti sebelum salah satu dari ketua geng itu pingsan atau mendapatkan luka parah.

Banyak kobaran api di sekitar area war yang sengaja dibakar untuk semakin membuat suasana memanas, di sana Arasya hanya menatap malas tubuh yang tergeletak di jalan dengan darah yang keluar dari mulut mereka, lalu terdengar suara sirine ambulance yang sengaja Rayyan hubungi tadi.

Arasya cuman memasang wajah datarnya, karena ia tidak jadi ikut war sebab Rayyan yang mengikat badannya di pohon mangga, awalnya Arasya sudah memberontak tapi tetap saja tenaga laki-laki itu lebih besar daripada tenaganya!

Orang yang sedang dicaci maki oleh Arasya terlihat sedang berjalan ke arahnya sambil menyeka darah di sudut bibirnya.

"Apa?" tanya Ray saat sudah berdiri didepan Arasya.

Terlihat luka yang didapatnya hanya di ujung bibir, itupun bisa dibilang luka kecil.

Rayyan menolehkan kepalanya ke belakang guna memastikan semua anggotanya yang terluka parah sudah masuk ke ambulance.

"Lepasin gak!" serunya yang mana membuat Rayyan kembali menolehkan kepalanya ke gadis itu.

"Lo tawanan gue sekarang," balasnya santai.

"Lagian gue gak mau gadis gue dapet luka sekecil apapun," ucap Rayyan lagi, lalu melepaskan tali rafia yang ia ikatkan ke badan gadisnya.

"Gue bisa bela diri," balas Arasya tegas.

"Manusia bisa lengah kapanpun itu."

"Sebagai gantinya ikut gue ke suatu tempat," itu bukan pertanyaan tapi pernyataan.

"Buat uji nyali," lanjut laki-laki itu, tapi dengan senyum misteriusnya.

Arasya menatap Rayyan penuh selidik, firasatnya sedikit tidak enak kali ini.

☠️☠️

Di sinilah mereka sekarang di jam yang menunjukkan pukul 12 malam, mereka berdiri didepan jembatan yang terlihat sangat menakutkan. Arasya menatap horor pada Rayyan yang beraninya mengajak dirinya ke jembatan di tengah malam begini.