#52 : Want You Back

6.3K 651 30
                                    

"Selamat pagi,"

Gadis berambut ungu tersebut terkejut saat mendapat sapaan tersebut. Gemma mengubah posisinya menjadi duduk, sebelum mengedarkan pandangannya ke sekeliling sampai akhirnya, berhenti di seorang gadis berambut blonde yang tengah berdiri di samping ranjang tempatnya tertidur. Taylor tengah tersenyum manis kepada Gemma.

"Taylor?"

"Merasa lebih baik? Apa kau butuh sesuatu?" tanya Taylor, seraya duduk di tepi ranjang. Gemma masih menatap Taylor tak mengerti. "Kenapa...kenapa aku ada di sini?" tanya Gemma.

"Kau bertengkar dengan adikmu di after party. Aku membawamu pergi, supaya kalian berhenti bertengkar. Namun, saat berada di dalam mobil, kau tertidur dan aku tak yakin untuk membawamu pulang ke rumahmu jadi, aku membawamu ke hotel tempatku menginap. Ah, ya, Sean yang membantuku." Taylor menjelaskan. Gemma mengernyit. "Sean?"

Taylor mengangguk. "Temanku. Tenang, dia pria baik-baik. Dia hanya membantu."

Gemma menghela nafas sebelum beranjak dari ranjang dan duduk di samping Taylor. "Terima kasih banyak, Taylor. Aku tak tahu apa jadinya aku jika kau tidak menolongku. Kau sangat baik." Gemma berujar tulus seraya memeluk Taylor. Taylor tersenyum dan balas memeluk Gemma. "Aku senang dapat menolongmu."

Kemudian, keduanya saling melepaskan diri. Gemma menyingkap rambutnya ke belakang seraya mengumpulkan tenaga, sebelum bertanya kepada Taylor, "apa kau melihat ponselku?" Taylor dengan cepat bangkit berdiri, berjalan menuju ke sebuah meja, tempat di mana beberapa ponsel berada. Ponsel-ponsel itu tentulah milik Abigail, Taylor dan Gemma.

"Ini," Taylor menyerahkan ponsel Gemma kepadanya. Gemma tersenyum, meraih ponselnya dan mengucapkan terima kasih.

"Di mana Abigail?" tanya Gemma, mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Di kamar sebelah. Dia bersama Karlie." Jawab Taylor. Gemma mengangguk mengerti sebelum menyalakan ponselnya dan menekan tombol ponselnya satu per satu. Entah apa yang dia lakukan.

"Lebih baik kau mandi, Gems. Kau bisa meminjam pakaianku. Aku membawa cukup banyak pakaian dan aku juga ingin membeli beberapa pakaian di sini sebelum kembali ke Nashville nanti." ujar Taylor, menyandarkan punggungnya pada sebuah lemari besar yang ada di dekatnya. Gemma tersenyum dan mengangguk setuju.

"Aku ada di kamar di samping kamar ini jika kau sudah selesai. Kita akan sarapan bersama nanti." ujar Taylor lagi, sebelum berjalan ke luar dari kamarnya, meninggalkan Gemma di sana.

*****

Taylor, Gemma, Abigail dan Karlie sarapan bersama. Tentunya, saat mereka berkumpul, bukan hanya sarapan yang mereka lakukan. Mereka bercerita panjang lebar, memperkenalkan diri masing-masing kepada Gemma, yang memang belum lama mereka kenal.

Obrolan dan tawa canda keempat gadis itu terhenti saat seseorang menghampiri mereka. Seorang pemuda berambut keriting yang sukses membuat Taylor menghentikan nafas dan segera membuang wajah, tak berani menatap pria tersebut. Ya, Harry Styles.

"Gemma." Harry memanggil nama kakaknya tersebut, berusaha fokus hanya kepada Gemma walaupun, sebenarnya, dia ingin sekali menatap ke arah gadis blonde yang duduk di samping kakaknya tersebut.

"Harry! Aku baru menghubungimu kurang dari lima belas menit yang lalu dan kau sudah sampai di sini? Secepat itu? Jangan katakan jika kau mengendarai di atas rata-rata lagi!" Gemma langsung memarahi pemuda itu. Harry memutar bola matanya. "Ayo, pulang." Harry berujar tegas, penuh penekanan.

"Tidak, sebelum aku menghabiskan menu sarapanku. Kau pasti belum sarapan. Ayo, sarapan bersama kami. Tak apa, kan, girls?" Gemma melirik ke arah Karlie, Abigail dan Taylor secara bergantian. Karlie dan Abigail menganggukkan kepala sementara, Taylor hanya diam dan bertingkah seakan-akan tak ada orang di sana. Taylor malah memainkan ponsel, yang ada di pangkuannya. Kepalanya tertunduk. Benar-benar tak berani menatap Harry.

No ControlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang