•|Perpustakaan~9|•

1.6K 189 21
                                    

Happy Reading♡

Kejadian apapun yang kamu alami,tetaplah bersyukur.

~Wahyu Devian Arziqi.

09:Perpustakaan
•••🔥•••

Zaza kini tengah berjalan dikoridor sekolah sambil bersenandung ria,ia akan pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang ia pinjam.

Sampai di perpustakaan ia langsung masuk kedalam,dan mengembalikan buku yang ia pinjam.Saat ingin menaruh bukunya ia melihat Vian yang sedang melihat-lihat buku dibelakangnya.

"Kak Vian!?"Panggil Zaza.

"Zaza,ngapain lo?"Tanya Vian menoleh kearah Zaza.

Zaza mengangkat buku yang ia pegang."Mau ngembaliin buku."Jawab Zaza.

Zaza kemudian ingin menaruhnya dirak buku didepannya namun terlalu tinggi,ia kemudian mengambil salah satu bangku dan menaikinya.

Zaza berjinjit agar bisa menaruh bukunya dirak atas,namun saat itu juga bangkunya bergoyang hingga kehilangan keseimbangan.Zaza terpeleset ia jatuh kebelakang namun punggungnya mendarat dipunggung seseorang yang ada dibelakangnya.

Vian,lelaki itu sedang mencari-cari buku tepat dibelakang Zaza,saat sedang mencari buku yang ia cari,tiba-tiba Zaza terjatuh dipunggungnya yang menyebabkan Vian menundukkan bokongnya.Saat itu juga Vian dengan sigap berbalik badan,dan menangkap Zaza agar tidak terjatuh.

Vian terduduk dilantai dengan posisi Zaza yang berada didepannya,ia menahan tubuh Zaza menggunakan tangannya.

Jantung keduanya menggila,pandangan mereka bertemu,Vian tidak bisa melepaskan pandangan matanya dari gadis yang berada didepannya ini,seolah mata itu seperti magnet yang bisa membuat Vian tertarik pada gadis didepannya ini.

Zaza,gadis itu juga tidak bisa mengalihkan pandangannya dari mata indah milik Vian,sungguh indah ciptaan tuhan didepannya ini.Sedetik kemudian mereka berdua tersadar,Zaza berdehem mengilangkan rasa canggungnya.

Mereka berdua bangun dari posisi mereka tadi,kemudian berdiri dan menetralkan detak jantungnya yang sempat menggila.

"Lo gapapa?"Tanya Vian khawatir namun ditutupi oleh wajah datarnya.

"Eh gapapa kok kak,maaf,"Jawab Zaza canggung.

"Makasi."Sambung Zaza sambil tersenyum kikuk.

"Lain kali hati-hati!"Tegur Vian dan diangguki oleh Zaza.

"Gue/Zaza duluan!"Ujar mereka barengan.

Sedetik kemudian pandangan mereka kembali bertemu,membuat rasa canggung kembali menerpa mereka berdua.

"E-eh lo aja deh,"Ujar Vian.Tidak tau kenapa ia menjadi gugup seketika.

"Iya kak! maaf soal tadi,Zaza duluan."Pamit Zaza kemudian pergi dari sana.

Senyum Vian terbit diwajah tampannya,entah kenapa ia sangat suka memandang gadis yang baru saja membuat jantungnya menggila itu.

Kayaknya gue mulai suka sama lo,Za!~batin Vian

Vian keluar dari perpustakaan sambil membawa buku yang ia pinjam.

Disisi lain,Zaza kini sedang berjalan dikoridor sekolah menuju kelasnya.Ia tersenyum membayangkan kejadian tadi di perpustakaan yang membuatnya tersenyum-senyum.

Kayaknya Zaza suka sama kak Vian~batin Zaza,kemudian masuk kedalam kelas dengan senyum yang tak luput dari wajah cantiknya itu.

"Kenapa lo Za? senyum-senyum kayak orang gila,"Ujar Lifa saat melihat Zaza senyam-senyum sendiri.

"Gak papa kok."Elak Zaza menggeleng.

"Jangan-jangan lo___"Lifa menggantungkan ucapannya.

"Jangan-jangan lo lagi jatuh cinta ya?,"Sambungnya lagi.

"Enggak kok."Elak Zaza.

"Ciee...Zaza lagi jatuh cinta,gue tebak nih ya pasti Zaza suka sama Vian,"Tuduh Vania menggoda.

Zaza terbelalak kaget,matanya membulat sempurna.Bagaimana ini?apakah Vania melihat waktu kejadian di perpustakaan tadi?tapi,tidak mungkin juga karena ia pergi sendirian.

"E-enggak kok beneran deh Zaza gak suka sama kak Vian."Elak Zaza gugup.

"Beneran?itu kenapa blushing?"Tanya Lifa menggoda.

"Apaan sih,enggak!"Ujar Zaza salah tingkah kemudian memalingkan wajahnya.

"Iya deh iya enggak."Jawab mereka berdua mengalah dengan senyum penuh arti.

•••☆•••

Zaza dan teman-temannya kini sedang berada dirumah Zaza,mereka berencana akan menonton bersama.

"Mau nonton apa kalian?"Tanya Zaza yang sudah memangku laptopnya.

"Raikantopeni fix no debat!"Jawab Vania.

"Gue maunya sih drama thailand gitu!"Sambung Lifa.

"Sama aja mah Lifa,"Sahut Zaza menggeleng.

"Yaudah nonton itu aja ok."Zaza kemudian mengetikkan sesuatu di keyboardnya,mencari drama yang ia inginkan.

"Nih!"Zaza meletakkan laptopnya diatas karpet,karna posisi mereka sekarang mereka sedang duduk diatas lantai beralaskan karpet berbulu dengan Zaza yang berada di tengah-tengah Vania dan Lifa.

Film berjalan dengan lancar mereka bertiga akan menjerit ketiga melihat adegan romantis yang membuat mereka baper.

"Gila sih suami gue ganteng banget!!"Pekik Vania heboh melihat wajah tampan salah satu pemain.

"Aww so kyuuttt!!"Timpal Lifa.

"Ganteng banget bright!"Sambung Zaza.

Mereka kemudian fokus kembali pada filmnya hingga film selesai.Zaza kemudian menutup laptopnya dan menaruhnya diatas nakas.

"Ini udah sore gue pulang aja deh Za! takut mama gue konser nanti,"Ujar Vania.

"Iya,gue juga mau pulang dulu Za,"Sambung Lifa.

"Yaudah Zaza anterin kebawah."Sahut Zaza.

Mereka berdua mengangguk,tangga demi tangga mereka lalui satu persatu hingga sampai diruang tengah Zaza.

"See you Za!"Ujar mereka berdua saat sampai di depan rumah Zaza.

"Iya,hati-hati!"Sahut Zaza.

Mereka mengangguk kemudian pergi keluar rumah Zaza.

Setelah mengantar kedua sahabatnya keluar rumah,Zaza kembali pergi ke dalam rumahnya dan naik ke kamarnya.

Zaza merebahkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamarnya,ia berpikir apakah benar ia suka dengan cowok yang menolongnya diperpustakaan?,apa hanya sekedar kagum?,atau mungkin obsesi,entahlah hanya tuhan yang tau jawabannya.

"Gila kak Vian udah kek di drakor-drakor aja,"Gumam Zaza pelan.

"Ganteng juga kalo diliat dari deket eh tapi emang ganteng sih kak Vian,ganteng banget malah,"Sambungnya lagi sambil membayangkan wajah Vian yang tadi begitu dekat saat lelaki itu menolongnya.

Sedetik kemudian ia menggeleng."Eh kenapa jadi mikirin dia sih."Gerutu Zaza kesal.

Zaza kemudian menenggelamkan wajahnya dibantalnya,ia kemudian memejamkan matanya,beberapa saat ia sudah terlelap.

--•♡TBC♡•--

See you next part
Vote+Spam Komen+Follow
By:dennilaaa

DEVIAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang