•|Lo Mati,Gue Party Coy!~38|•

691 58 0
                                    

Haii!!
Tahun baru kehidupan baru!semoga kedepannya menjadi lebih baik ya!!
Ditahun ini semoga aku dpet banyak pembaca yaa¡ Doa'in!

Selamat membaca temen²!!

37:Lo Mati,Gue Party Coy!
•••🔥•••


Empat cowok kini sedang duduk lesehan ditaman belakang sekolah,duduk bersandar dipohon.

"Lo pada kalo udah lulus mu ambil jurusan apa?"tanya Arzan tiba-tiba.

"Masih lama juga,"jawab Devan.

"Di bawa santai aja."sambung Devan.

Saat mereka tengah bercanda mereka mendengar bisikan-bisikan seseorang.

"Sama,gue juga gak suka sama gengnya Vian yang sok-sok'an itu."ujar sesorang suaranya terdengar samar namun masih bisa di dengar oleh mereka berempat.

"Gue dari dulu emang gak suka,"sahut teman yang satunya.

"Apalagi cowok polos itu bikin gue gregetan anjir!"

"Nakal-nakal juga mereka ya,walaupun bosnya sering dapet juara umum."

"Apa gara-gara ayahnya pemilik sekolah ini,dia bisa dapet juara umum terus,"

"Mungkin."

Vian,Arzan,Devan,dan juga Alan yang mendengar itu menatap jengah kearah tiga cowok yang berani membicarakan mereka yang tidak-tidak.

Alan yang dibilang nakal tidak terima,walau ia memang nakal,tapi tidak senakal yang mereka pikirkan,ia juga masih punya hati.Dengan garam,Alan menghampiri mereka.

"Gue polos,lo bully,"Alan menunjuk mereka bergantian.

"Gue nakal,lo omongin,"

"Lo mati,"Alan menunjuk mereka bertiga kemudian beralih menunjuk dirinya sendiri,kemudian berkata."Gue party coyy!!"

"Slebeww!!"sahut Arzan entah dari kapan mereka bertiga ada disana,membuat ketiga cowok itu menatap takut-takut pada mereka bertiga.

"Dapet apa lo ngomongin orang kayak gitu?"tanya Vian dingin,ia maju menatap tajam kearah cowok yang mengatakan bahwa karna ayahnya pemilik sekolah ini dia bisa mendapat juara umum berturut-turut.

"Lo denger?"tanya cowok tersebut berusaha berani.

"Emang iya'kan? Kalo enggak mana mungkin lo dapet juara terus!"sambungnya.

Rahang Vian mengeras,tangannya mengepal kuat,dengan satu tarikan ia menarik kerah baju cowok itu,Vian memukul cowok itu membabi buta.
Arzan,Devan,dan juga Alan tidak berani melerainya,mereka takut menjadi sasaran kemarahan Vian yang sudah memuncak.

"Gue gak kayak yang lo pada pikirin,"ujar Vian dingin menatap kearah tiga cowok itu.

"Gue dapet juara karna gue pintar,bukan karna ayah gue pemilik sekolah ini.Temen-temen gue gak senakal itu,dia juga punya hati.Gak kayak lo bertiga yang suka ngomongin orang sana-sini tanpa mikir perasaan mereka,tanpa tau mereka lebih dalam."Vian ingin melayangkan pukulannya kembali,namun ia urungkan saat suara lembut nan menggemaskan menyapa indra pendengarannya.

"KAK VIAN!!"

Amarah Vian seketika mereda,ia menikah kearah suara tersebut,disana terdapat gadisnya yang menatap Vian khawatir.Vian menghampiri Zaza,ia membawa Zaza menjauh dari sana.

•••☆•••

"Kenapa bisa kayak gini sih kak?"tanya Zaza dengan nada khawatir.

DEVIAN [END]Where stories live. Discover now