•|Don't Play-Play!~44|•

634 53 2
                                    

!¡Happy Reading!¡

44:Don't Play-Play!
•••🔥•••

"Nonton Sppongebob gak pernah absen ya,Lan?"tanya Arzan yang berada disamping Alan.

Kantin penuh dengan orang-orang kelaparan,karena bel baru saja berbunyi.Ada yang sedang mengantri ada juga yang sudah mendapat makanan dan duduk di salah satu meja.

"Harus dong!"jawab Alan,cowok itu memakan baksonya.Sambil menatap kearah hpnya yang menayangkan kartun Sppongebob.

"Kayak bocah nonton Sppongebob!"sindir Putri yang sedang lewat di belakang Alan.Sambil membawa semangkuk bakso.

Alan menoleh kearah Putri,kemudian tersenyum."Sppongebob tontonanku,"Alan menunjuk dirinya sendiri,kemudian beralih menunjuk Putri yang duduk disamping meja mereka.

"Memilikimu cita-citaku!"sambung Alan.

"Ciahh! Gombal mulu lo,Lan!"ucap Arzan.

"Masih pedekate ini,bang."sahut Alan.

Vian,Zaza,Devan,Lifa,Vania,dan juga Arzan menggelengkan kepalanya tidak habis pikir,dengan cowok polos itu yang sangat suka menjadikan cewek cantik pacarnya,tapi tidak pernah diajak kemana-mana.Hanya dikoleksi saja.Kayak barang antik aja Lan.

"Udah dua puluh,kurang banyak?"tanya Devan.

"Masih dua puluh,belum seratus."jawab Alan santai.

Mereka semua membulatkan matanya."Banyak banget,Lan!"sahut Zaza tidak percaya.

"Vian udah serihu lho,Za!"ujar Arzan berniat menggoda Vian yang masih rileks memakan makanannya.

Vian melototkan matanya,ia menatap tajam kearah Arzan.Ingin sekali menusuk otak Arzan yang kotor itu.

"Beneran kak?"tanya Zaza memicing curiga.Padahal reaksinya hanya ia buat-buat.Berniat menggoda kekasihnya itu.Zaza tau Vian tidak mungkin seperti itu.Bahkan ia lebih tau Vian dari pada cowok itu sendiri.Sudah mengerti satu sama lain.

Vian gelagapan,ia menggenggam kedua tangan mungil milik gadisnya.Vian menggeleng."E-eh enggak kok,sayang.Jangan percaya sama Arzan!"

"Jangan ngambek gitu dong,Za!"ujar Vian.Saat Zaza memalingkan wajahnya.

"Awas lo Ar! Gak gue traktir lo!"ancam Vian kepada Arzan.Enak saja ia dituduh yang tidak-tidak.

Arzan melototkan matanya."Anjir jangan gitulah,Yan! Bercanda kok gue.Beneran Za gue bercanda jangan ngambek sama Vian ya? Dia setia kok orangnya!"ujar Arzan.

"Kalo soal setia mah Vian---"

"--Don't play-play  bosquhh!!"sambung Arzan mencoba membujuk Zaza agar tidak mencueki Vian.

"Masa?"tanya Zaza seolah tidak percaya.

"Beneran deh,Za aku gak kayak gitu,"ucap Vian dengan nada merengek sambil membujuk gadisnya.

Zaza yang melihat itu,berteriak di dalam hati.Kenapa cowok ini bisa semenggemaskan itu? Zaza tertawa pelan,ia mengusap sayang rambut Vian.

"Bercanda,kak Vian!!"sahut Zaza,terkekeh gemas.

Devan,Arzan,Lifa,Vania,dan juga Alan.Mendengus kesal.Apa-apaan ini? Mereka berdua tidak tau tempat,tidak memikirkan keadaan Devan dan juga Vania yang jomblo.

Devan,cowok itu benar-benar tobat,ia tidak lagi playboy.Sekrang sifat playboy nya sudah berpindah tempat ke Alan.Devan tetap fokus ke satu tujuannya,yaitu,mendapatkan hati dari seorang Vania.

DEVIAN [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant