•|Menualah Bersamaku~66|•

617 43 0
                                    

Hi guyss!!

Apa kabar? Baik dong ya?

Partnya panjang,jan bosen heheh

Happy reading!!

Sabtu tiba,dimana ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh kedua sejoli,yang sudah genap satu tahun,yang tak lain adalah Vian dan Zaza.

Pagi hari yang sangat cerah menyambut mereka berdua.Vian dan juga Zaza sedang berada di perjalanan,menuju sekolahnya.Memang disana tidak ada yang libur kala hari sabtu seperti sekolah yang lain.Tapi,jam pulang sekolah akan lebih awal.

"Aciieee yang udah--"

Ucapan Arzan terhenti saat Vian menatapnya tajam membuat Arzan cengengesan.Sambil menyatukan kedua telapam tangannya,seolah meminta maaf.

"Udah apa kak?"tanya Zaza bingung.

"Eh--"Arzan jadi gelagapan sendiri mendengar itu.

"M-maksudnya yang udah sampai di sekolah ah--iya udah sampai disekolah,"ucap Arzan terbata-bata.

Dan,untung saja Zaza mengangguk percaya,jangan sampai rencana yang Vian susun baik-baik berantakan.Karena ulah Arzan yang sering ceplas-ceplos kalau ngomong.

"Udah,yuk ke kelas!"ajak Vian,menggandeng tangan gadis itu agar masuk kedalam kelasnya.Kemudian mereka berdua duduk.

"Kak Vian!"panggi Zaza menoleh kearah snag kekasih,yang sibuk bermain game online diponselnya.

"Ya?"sahut Vian tanpa mengalihkan pandangannya.

"Sekarang hari apa?"tanya gadis itu,berharap Vian tidak melupakan tentang hari ini.

"Hari sabtu,"jawab Vian pura-pura tidak tau.Bisa gagal rencananya nanti.

"Ihh maksud Zaza bukan hari sabtu,"Zaza merenggut kesal.Bisa-bisanya Vian tidak mengingat hari ini hari apa.

"Kan emang hari sabtu,"sahut cowok itu,bingung.

"Maksud Zaza,hari ini'kan hari kita---"

"Mau mabar nggak?"tanya cowok itu,mengalihkan pembicaraanya.

Gadis itu mendengus kesal,ia tau Vian tengah mengalihkan pembicaraannya.Gadis itu menggeleng,pertanda tidak mau.

"Sayang! Ayo dong!"bujuk Vian.

"Enggak mau!"tolak Zaza,masih kesal.

"Aku beliin diamond deh,yang!"tawar cowok itu.

Zaza menoleh dengan cepat,matanya berbinar mendengar itu.Tawaran yang sangat menggiurkan hingga ia sadar,gadis itu menggeleng.

"Enggak deh! Nggak mau nanti dibilang matre,"tolak gadis itu.

"Emang iya? Padahal cuma mau dibeliin diamond masa matre sih!"Vian mengernyit bingung.

"Nggak pokoknya nggak mau!"tolaknya.

"Yaudah,kalo gitu ayo mabar!"ajak Vian.

"Gak!"tolaknya,menentang keras ajakan Vian.

"Nggak nerima penolakan aku!"tegas cowok itu.

"Mau ya? Kakak cium kalo nggak mau!"bisik cowok itu dengan suara beratnya,membuat Zaza merinding,terlebih lagi Vian sudah mendekatkan tubuhnya.

"Cium aja kalo berani!"tantang gadis itu,berusaha memendam rasa takutnya.

Vian berdecak kesal."Cuma sekarang doang,Za! Setelah ini pasti sibuk belajar,'kan senin depan udah ujian,"

"Aku cium beneran nih,ya?"ancam cowok itu,sudah geregetan.

"Ya-yaudah iya!"final gadis itu,mengambil handphone miliknya,kemudian membuka aplikasi game online yang berada disana,lalu memiringkan handphonenya.

DEVIAN [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora