•|Pantang Menyerah Sebelum Memiliki~46|•

581 49 0
                                    

Happy Reading♡.

Berjuang boleh,tapi kalau udah gak kuat,jangan dipaksa!
~Wahyu Devian.

46:Pantang Menyerah Sebelum Memiliki
•••🔥•••

Vian dan Zaza masuk kedalam kelasnya.Mereka berdua menatap bingung kearah teman-temannya.Temasuk Devan,Arzan,Lifa,dan juga Vania.Mereka anteng duduk sambil membaca buku fisika,tidak ada yang bersuara sama sekali.Tampaknya mereka semua sedang serius belajar.

Mereka berdua kemudian duduk dibangku sebelah Arzan dan Lifa."Belajar apa,Lif?"tanya Zaza menatap aneh kearah mereka semua.Karena tumben-tumbenan Mereka serius belajar.

Lifa mengalihkan pandangannya dari buku paket fisikanya."Fisika."jawab Lifa kemudian kembali fokus pada buku paketnya.

"Tumben,emang ada apa?"tanya Zaza bingung.

"Lo lupa,Za? Sekarang'kan ada ulangan fisika."Sekarang giliran Arzan yang menjawab.

"Ohh,bukannya--"

"Biarin,jarang juga'kan liat mereka serius belajar!"potong Vian.

Zaza menoleh,kemudian mengangguk.Ia lebih memilih mengambil novelnya,kemudian membacanya.Lain dengan Vian,cowok itu lebih memilih bermain game online di ponselnya.

Devan menoleh kebelakang,menatap kearah Vian yang malah asik bermain game daripada belajar.

"Lo gak belajar,Yan? Sekarang'kan ada ulangan fisika,"ucap Devan memberi tau.

Vian mendongak,ia menaikkan sebelah alisnya."Siapa bilang?"tanya Vian.

"Lo itu,ya kok pinter-pinter bego sih! Lo gak baca apa,kalo sekarang,hari selasa ada ulangan fisika."jelas Devan.

"Lo yang bego!"maki Vian balik.

"Kok gue?"tanya Devan bingung.

"Kan disuruh hari selasa depan bego! Bukan sekarang.Sekarang guru-guru lagi rapat."jawab Vian kemudian kembali fokus pada ponselnya.

"APA?!?"pekik Devan heboh membuat konsentrasi mereka buyar saat mendengar pekikkan Devan.

"Kenapa sih lo,sat! Ganggu aja,"maki Vania kesal.

"Hehe maaf-maaf!"sahut Devan cengengesan kemudian menyatukan kedua telapak tangannya.

"Serius lo? Kok gue gak tau ya?"Devan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Makanya pake telinga itu jangan di samping!"jawab Vian asal.

"Kan emang telinga gue disamping,"Devan mengeryit bingung akan ucapan Vian.

"Siapa bilang di depan?"tanya Vian.

"Sialan lo ahh!"maki Devan kesal.Kemudian,berdiri dari duduknya berisap-siap untuk berteriak.

"WOI JANGAN BELAJAR WOI KITA GAK JADI ULANGAN FISIKA!!"teriak Devan menggelegar  memberi tau semua teman-temannya.

Semua murid serempak mengumpat saat mendengar itu.Sialan,mereka tidak tau berita.

Arzan membanting buku paketnya.Ia berdecak kesal."Tau gini gue gak buang-buang waktu buat belajar anjir!"kesalnya.

"Sama."timpal Lifa mendengus kesal.

"Siapa yang bilang kita gak ulangan sekarang,Dev?"tanya Lifa.

"Nih,Vian baru bilang tadi."jawab Devan menunjuk Vian menggunakan dagunya.

"Anjir!!"maki Arzan.

"Lo kenapa baru bilang sih,Yan?"tanya Arzan kesal.

"Sengaja,sekali-kali liat kalian belajar serius gitu."jawabnya santai tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

DEVIAN [END]Where stories live. Discover now