Part 05 Kecewa

94 84 93
                                    

"Disetiap desiran hati yang rapuh ini,  selalu tersimpan nama indahmu didalamnya."

-Zona Aily Jovannia-

                             • • •

"Tok, tok, tok"

Suara ketukan Pintu itu terdengar berulang-ulang ditelinga Zona,Ia menggeliat, hari ini ia benar-benar ngantuk sekali, gara-gara tadi malam pikirannya tidak bisa berhenti untuk memikirkan wajah indah sang Khatulistiwa, dan akhirnya ia terbagun kesiangan, awal hari yang menyebalkan.

Sayup-sayup terdengar suara seorang Wanita dari arah luar pintu kamar, itu adalah Tiara, Mamanya Zona, ia sangat jengkel sekali berkali-kali berusaha membangunkan Zona, tapi Zona tetap bersikukuh dengan aktivitas tidurnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.25, dan perlahan-lahan sang suryapun mulai menyapa dengan menapakkan sinar terangnya.

"Zonaa, bangun nak!"Teriak suara itu dari luar pintu, ia tidak bisa membukanya, karena pintu kamar Zona dikunci.

"Zonaa,, sebentar lagi kamu telat loh nak!" Teriaknya lagi

"Bangunan Zon! Mama mau berangkat keKantor nih." Ujarnya penuh kesabaran.

Sebentar lagi Tiara juga akan berangkat ke Kantor ia sudah memakai Atribut lengkap dibadan yang terbilang molek itu, sangat kelihatan molek sekali untuk ukuran Perempuan seperti dia, umurnya sudah mencapai sekitar 45 tahun, tapi masih banyak para Laki- laki diluar sana yang ingin menikahi dan menikmati tubuhnya yang molek itu

Tiara selalu menolak pinangan-pinangan mereka dengan halus,ia masih betah menjanda dan membesarkan buah hati semata wayangnya,Si Zona Aily Jovannia itu sendirian, setelah 5 tahun kepergian sang kekasih kepangkuan Tuhan, yang selalu membuatnya menitikkan airmata jika teringat masa-masa kenangan indah bersama suami.

Diatas Ranjang, tepatnya diranjang Zona.

"Hoaaaaammm."Uapnya lebar-lebar
sembari duduk ditepi ranjang mengumpulkan sukmanya yang melayang 3 jam lalu.

Zona melirik jam dinding sekilas, ia kaget bukan main, waktu sudah menunjukkan 06.32 sebentar lagi ia akan telat, Zona berlari sempoyongan kekamar mandi bersamaan dengan rasa kantuk yang masih menyatu  membuat ia terasa sulit untuk membuka lebar mata indahnya itu.

15 menit berlalu, akhirnya Zona sudah siap dengan Seragam Sekolah dan Atribut lengkapnya, ia segera berlari mengambil Kunci motor yang tergeletak diatas meja belajarnya dan berlari keluar kamar, tapi sepertinya ia melupakan sesuatu

Zona menepuk jidatnya kasar
"Oh iya, Jaket Khal."Ia bermonolog dalam hati.

Zonapun berlari kedalam kamarnya lagi, dan membuka laci kamarnya mengambil sebuah Jaket hitam parasut milik Khatulistiwa, Jaket itu terlihat sangat rapi dan bersih sekali, seperti amanah Khal kemarin saat dipantai.

Sampai disekolah bel masukpun berbunyi dengan segera, Zona berlari menuju Kelasnya, untuk masalah Jaket Khal ia akan mengurusnya saat istirahat nanti sesampainya didalam kelas Zona langsung duduk di bangkunya.

Mey, teman sebangkunya menatap Zona kaget, tak biasanya Zona datang kesekolah sesiang ini, biasanya ia akan selalu datang lebih awal kesekolah dan menikmati Bubur sumsum kesukaannya pada Bu Wati.
Pembuat Bubur Sum-Sum paling enak dan paling segar menurut Zona

Disini apa ada yang suka dengan bubur sum-sum, seperti Author?

Suasana belajar Zona pun tidak berjalan semulus biasanya berkali-kali ia menguap dikelas itu, terlihat jelas kedua matanya memerah, pertanda ia sangat ngantuk, ia tidak bisa berkonsentrasi dengan apa yang diajarkan oleh Bu Nana, guru mata pelajaran Matematika, mata ngatuk, pelajaran Matematika

Zona  KhatulistiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang