Part 13. Mimpi Yang Sama

34 24 6
                                    

"Aku disini,masih sendiri dengan hati yang sepi tanpa ada yang mencintai."

-Zona Aily Jovannia-

                                •  •  •

Hujan malam yang lebat disertai suara petir mengeleggar, dengan kedua tangannya Zona mencoba menutupi suara petir yang memekakan telinga, gadis itu tak henti-hentinya mengucapkan dzikir disaat-saat dalam kondisi seperti ini, hatinya sangat takut ia sendirian dirumah, Mamanya yang bekerja sebagai sekretaris belum juga kunjung pulang.

Ia pun memilih meringkuk didalam ranjang kamar, telinganya ia tindih dengan bantal, meskipun seperti itu tapi suara petir masih terdengar jelas ditelinganya.

"Zona"

Zona menatap asal sumber suara itu, saat itu ia sedang duduk di lantai Markas Anak-anak Tiger, hari ini adalah jadwal bersih-bersih nya di Markas.

"Gue mau ngajak Lo jalan mau nggak?" ajak Cowok itu sumringah dengan segera Zona mengangguk tanda menyetujui ajakan dari Ketua Tiger Geng, Khatulistiwa.

Tepat saat ini Zona sudah sampai di tempat tujuan, tempat itu benar-benar indah dan menyejukkan. Zona termenung kagum menantap keindahan ciptaan Tuhan itu.

"Zon?" Panggil Khatulistiwa membuat ia menoleh kepadanya

" Iya?" Tanya Zona padanya, ia pun juga membalas tatapan Khatulistiwa

Khatulistiwa meraih kedua tangan Zona dan mengusapnya lembut, pandangannya menatap dalam gadis didepannya, seolah - olah ia akan berbicara dengan sungguh-sungguh kepada gadis itu

"Gue suka sama Lo Zon, mau nggak jadi cewek gue?"ujar Khatulistiwa penuh kesungguhan

"Maksud Lo?"beo Zona masih dalam keadaan binggung

"Jadi Cewek gue sampe pelaminan!"

Sekujur tubuh Zona merasakan sensasi yang berbeda, aliran darahnya mengalir begitu cepat, kedua pipinya pun memanas, jantungnya sudah berdetak seratus kali lebih cepat dari  biasanya, apa yang didengarnya barusan?

Khatulistiwa mengatakan cinta padanya?
Sungguh diluar dugaan?

Zona pun dengan segera mengangguk  menerima cinta dari Khatulistiwa, mereka akhirnya resmi berpacaran.
Kedua sejoli itupun tersenyum lebar, diwajah keduanya menyorotkan arti kebahagiaan.

"DUAAR"

Suara keras itu berhasil mengagetkan Zona yang tengah tertidur pulas, ternyata hujan masih sangat lebat dan Petir masih saling bersahut-sahutan.

Dasar petir menganggu orang tidur saja.

Padahal dia sedang asyik-asyiknya bermimpi dengan Khatulistiwa, tergiang mimpi itu barusan, bibirnya mulai terangkat membentuk senyuman. Kenapa mimpi itu terasa begitu sangat nyata?
Mungkinkah Khatulistiwa akan mencintainya?

Zona segera menepis hayalan semunya itu, ia tahu Khatulistiwa tidak akan pernah mencintainya, rasanya terlalu murahan jika harus mengejar cinta Khatulistiwa. Pokoknya mulai besok dia harus menjauh dan melupakan Khatulistiwa.

                                ** ** **

Disisi lain, di Markas tepatnya Khatulistiwa mendengkur tidur diatas kasur bulu yang digelar dilantai Markas, waktu masih menunjukkan pukul sembilan malam tapi Khatulistiwa sudah terlelap didunia mimpinya.

Baron, Bima Jack dan Diaz sedang asyik Main Kartu, itu adalah salah satu kebiasaan mereka saat malam, kadang mereka sampai tidak tidur gara-gara asyik main kartu sembari menyeruput Kopi Panas buatan Diaz.

Zona  KhatulistiwaOnde histórias criam vida. Descubra agora