Part 16. Mulai Mengejar

24 20 23
                                    

"Diyakinkan oleh perasaan, namun dipatahkan oleh kenyataan."

-Zona Aily Jovannia-

                            •   •   •

Zona meletakkan Wadah Nasi Goreng berbungkus Plastik Hitam itu tepat di Meja Khatulistiwa yang berada di urutan No 3 dari depan, suasana kelas Khatulistiwa masih terlihat sangat sepi sehingga aksi Zona untuk meletakkan Nasi Gorengnya berjalan dengan lancar.

Pagi ini SMA Garuda digemparkan dengan kedatangan Murid baru Laki-laki yang tampan rupawan bak Pangeran Surga, namanya, Purnama Angkasa Dirgantara.

Suasana Parkiran sudah seperti Pasar Kamis saja, Cewek-cewek pada berkerumun desak-desakan demi bisa melihat dan berkenalan dengan Murid Baru itu.

Zona yang saat itu sedang menyapu teras Kelas nya pun berjinjit untuk mengobati rasa penasarannya.
Seperti apakah wajah Murid Baru itu,
dua detik, tiga detik Zona menatap, akhirnya Murid Baru itu muncul diantara kerumunan Cewek-cewek SMA Garuda.

"Tampann banget seperti Aliando Syarief," jerit Evie teman satu piket Zona

"Sumpah deh, se SMA Garuda baru kali ini gue lihat ada Cowok seganteng dia,"histeris Safitri.

"Mirip mirip Bright Vachirawit Nggak Sih?"ujar Siswi lainnya, siswi itu terlihat melongokan Kepalanya keluar melalui Jendela yang terbuka lebar, sementara setengah badannya di dalam kelas.

"Gila nih, titisan Jeff Moseff."

Zona melonggo memandang Murid Baru itu Tampan sih tapi jelas lebih Tampan Khatulistiwa.

"Hi,"sapa Murid Baru itu tersenyum ramah pada Zona, sebelum Akhirnya ia masuk ke dalam Kantor karena Kelas Zona dan Kantor bersebelahan.

"Zona. Zona Lo disapa sama Murid Baru itu?"evie kembali membuka suara kedua mata Evie terbuka lebar sebelum akhirnya kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman, Zona hanya menatap datar Wajah Evie tidak tahu meski harus menjawab apa.

"Duh Murid baru itu udah ganteng, ramah lagi."

                            ** ** **

"Apa ini?"khatulistiwa menunjuk Plastik Hitam yang tepat persis berada di Mejanya. Wajahnya mendongak menatap Reza yang duduknya bersebelahan dengannya.

Reza hanya mengendikkan bahunya pelan, pertanda ia tidak tahu siapa yang meletakkan satu bungkus plastik hitam itu di Mejanya, tapi dari indera penciumannya ia bisa mendeskripsikan bahwa yang berada didalam plastik hitam itu makanan.

Reza adalah teman baru Khatulistiwa, sayangnya ia sangat pendiam dan cool tak beda jauh dari sifat Diaz. Baru beberapa Minggu Reza berada di  SMA Garuda, ia pindah karena tidak betah berada di Pondok.

"Buka aja Bos, siapa tahu makanan tuh!" ujar Baron yang tengah siap mendaratkan bokongnya dikursi.

Diaz yang berjalan dibelakang Khatulistiwa hanya acuh tak acuh melihat Benda itu, ia melirik sekilas,  lalu berjalan menuju bangkunya.

Khatulistiwa pun membuka benda itu, Aroma lezat Nasi Goreng itu berhasil menembus indera penciuman Khatulistiwa, dengan segera ia membuka Wadah Hello Kitty Pink dan menampakkan Nasi Goreng kuning keemasan, mata Khatulistiwa terbuka lebar, indera penciumannnya memang tidak pernah salah dengan Aroma Makanan yang satu ini.

Khal sangat menyukai Nasi Goreng karena Nasi Goreng mengingatkannya pada waktu keluarganya masih utuh. Dulu, Mamanya sering sekali membuatkan Nasi Goreng sebagai bekal untuk berlibur ke Taman.

Rutinitas Keluarga Khatulistiwa setiap hari Minggu tiba adalah berlibur Ke Taman, sesampainya di Taman Mamanya itu akan mengelar Tikar dan sekeluarga menikmati bekal Nasi Goreng buatannya.

Zona  KhatulistiwaWhere stories live. Discover now