20. Tetanggaan?

26 13 5
                                    

"Semoga kelak kita ditakdirkan bersama, dipersatukan oleh waktu yang tepat. Hidup bersama hingga Ajal menjemput sebagai akhir dari cerita kita."

-Zona Aily Jovannia-

_______________________________________

"Lepaskanlah genggaman mu bila
melukai hatimu, Dia yang hadir, tidak selamanya menjadi takdir."

-Khatulistiwa Herry Abraham -
_______________________________________

                                  •   •   •

"Belajar yang rajin ya calon menantu Om supaya nanti jadi Anak yang pinter!" kata Pria Paruh Baya itu

Zona hanya diam seribu bahasa bahkan untuk tersenyum saja ia setengah paksakan, Pria Paruh Baya itu benar-benar tidak jelas.

Calon Menantu apa maksudnya?

Ditempat lain persis tepat di tempat Para Anak-anak Tiger Geng, mereka sedang terlihat ribut-ribut karena Bima dan Khatulistiwa sedang berebut Martabak.

Acara resepsi sudah usai, saat ini Acaranya tinggal Makan-makan pada hidangan yang sudah tersiapkan.
Beberapa Jenis Makanan dan Jajanan tertata rapi pada Meja yang berjejer  disana, Junaidi sendiri menyewa beberapa Koki Cafe untuk memasakkan para Tamu Undangan yang hadir.

Sedangkan Tiara memilih Catering Jajanan saja sebagai pengisi Meja yang kosong seperti Martabak, Dadar Gulung, Pisang Coklat, Donat, Risol, Nugget dan beberapa jenis Jajanan lainnya.

Tiara dan Junaidi saling bekerjasama dalam acara memeriahkan resepsinya itu.

"Itu buat Gue!" Khatulistiwa terlihat tidak terima karena Martabak yang berada di Meja depannya itu dicomot semua oleh Bima.

"Enak Aja ini buat gue,"bima tak mau kalah ia langsung melahap satu Martabak dan yang lainnya ia taruh di saku Jaznya.

"Bim bagi woy!"khatulistiwa melotot kearah Bima yang sibuk mengunyah Martabaknya itu.

Namun lagi-lagi Bima tidak menghiraukan perkataan Khatulistiwa, Bima kalau sudah disandingkan dengan Martabak ia lupa segalanya bahkan sahabatpun langsung ia lupakan.

"Awas ya Lo Bim,"khatulistiwa geram ia langsung beranjak ke Meja lain untuk mencari makanan bernama Martabak itu.

Namun Bima malah lebih dulu mengambil Martabak yang berada di Meja sampingnya.

Khatulistiwa mengertakkan Giginya.
"Buat gue Bim,"ujarnya mencoba merebut Martabak yang berada ditangan Bima.

Namun Bima malah memamerkan Martabak yang ada ditangannya.
Khatulistiwa melotot menatapnya ia sedih sekali hari ini ia hanya kebagian dua Martabak dan itupun yang satu sudah remek karena dibuat tarik-tarikan oleh dia dan Bima.

Satu tangan dari arah samping menyodorkan satu piring penuh dengan Martabak, Khatulistiwa menoleh itu adalah Zona.

"Swit, swiittt,"baron yang tengah menikmati Donat ditangannya itupun masih sempat - sempatnya menyuiti Khatulistiwa.

"Makan!"zona menyerahkan satu piring itu pada Khatulistiwa yang masih benggong ditempat.

Mau menolak tapi ini Martabak, mau diterima tapi itu dari dia, tapi kalau tidak terima sayang dong.
Khatulistiwa lalu meraih Piring itu dan membawanya pergi menjauhi Zona tanpa berterimakasih dahulu.

Pandangan Zona masih tertuju pada Khatulistiwa yang semakin lama semakin menjauhinya. Hatinya terasa getir.

Kapan coba Pria itu bersikap baik padanya?

Zona  KhatulistiwaWhere stories live. Discover now