Part 08 Pulang Bareng

64 50 99
                                    

"Perasaan ini terus menggebu luar biasa, kutak mampu membecimu, sungguh, meski seringkali kau toreh duri didalamnya"

-Zona Aily Jovannia-

                                •  •  •

Mentari pagi menyorotkan sinar dengan penuh keceriaanya, menyapa pada Zona yang saat itu tengah berada dipinggir jalan__menunggu Angkot, tatapannya menerawang kosong pada jalanan didepannya, teringat kembali wajah dan senyum tulus dari mendiang ayahnya, biasanya pagi-pagi seperti ini ayahnya akan menunggunya dimeja makan untuk sarapan bersama dan selalu membuatkan susu untuknya, Zona sangat merindukan semua itu, rasanya terlalu singkat ia menjalani hidup dengan keluarga yang lengkap, semesta benar-benar sangat kejam kepadanya, hatinya terasa sesak jika menginggat itu, ia adalah seorang putri yang kehilangan sosok cinta pertamanya untuk selama-lamanya.

" Ma'afkan Zona yah, bulan ini Zona terlalu sibuk dengan tugas sehingga tidak bisa menjenguk ayah." ucapnya lirih sembari menundukkan kepala.

Sebuah Angkot datang dari arah kejauhan, membuyarkan lamunannya pada Aspal yang kumuh itu, dengan segera ia melambaikan tangannya__menggode pada sopir Angkut untuk berhenti, hari ini ia izin membawa Motor kesayangannya, karena Motor itu sedang sakit rantainya putus, niatnya mau dibawa ke Bengkel tapi ternyata uang tabungannya tinggal sedikit dan Mamanya juga belum gajian, maklum tanggal tua.

Bulan ini menurutnya banyak sekali pengeluaran mulai dari kebutuhan sehari-hari, Spp bulanan ,Motornya yang bolak-balik rewel, dan ditambah lagi wajahnya yang sering muncul jerawat membuatnya berulangkali membeli prodak-prodak skincare untuk perawatan, semenjak ada Khatulistiwa di SMA Garuda wajahnya menjadi tak bersahabat seperti sebelumnya, sering sekali muncul jerawat-jerawat segede Merica itu diwajahnya, membuatnya merasa benar-benar sangat jengkel.

20 menit kemudian akhirnya Zona sampai di SMA Garuda, masih sangat pagi sekali, sekolahan masih terlihat sepi. Tak ada tatap pasang mata iri dan hujatan-hujatan pedas lagi, rumor itu perlahan mulai hilang setelah satu Minggu lebih ia menjadi perbincangan publik.

                          ** ** **

Ditempat lain__di Markas Anak-anak Tiger, Khatulistiwa dan empat kawannya saling menikmati sebatang rokok 76 yang diselipkan dijari tengahnya, mereka semaleman tidur di Markas habis dari Balapan Liar dan saat ini mereka sedang menunggu Bima, tadi malam Bima Izin dikarenakan ada kepentingan mendadak, Neneknya tiba-tiba sakit keras dan ia pun menemani Neneknya dirumah sakit.

Jack menyenggol lengan Baron pelan, dagunya menunjuk Baron untuk menatap Diaz didepannya yang tengah bermain ponsel sambil menikmati asap rokok 76-nya.
Tidak seperti biasanya Diaz sibuk dengan Ponselnya seperti itu, Sahabatnya itu berubah dratis gara-gara beberapa hari lalu ada seorang cewek yang berani mengatakan cinta langsung kepada Diaz.

Flashback on

" Diaz aku suka kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku?" Ucap cewek itu lugu pada Diaz

Diaz hanya menatap cewek itu datar, pasalnya Diaz dikirimi surat kertas warna-warni ntah dari siapa, didalam surat itu berisi bahwa ada orang penting yang ingin menemuinya dibelakang sekolah.

Dengan langkah penasaran ia pun segera menemui orang penting itu kebelakang sekolah sebuah tempat yang terkenal dengan kesunyiannya. Lantas, siapa sangka ternyata orang penting itu adalah seorang cewek yang culun dan dekil namanya Issabella Puwansari anak dari kelas X IPS 3.

Isabella Puwansari gadis berkucir kuda dan selalu memakai kacamata kemana pun ia pergi ternyata sudah meyukai Diaz sejak Diaz berada satu ruangan dengannya pada waktu MOS beberapa bulan lalu, dibelakang sekolah yang sunyi itu Issabella memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa sukanya pada Diaz.

Zona  KhatulistiwaWhere stories live. Discover now