23. Kematian Jack

30 18 41
                                    

"Sulit sekali untuk membuang jauh-jauh nama indahmu dari dalam hatiku, meski kutahu kau tidak pernah suka padaku"

-Zona Aily Jovannia-

_______________________________________

"Cukup sadar diri, Aku menolongmu bukan karena rasa suka tapi hanya karena iba."

-Khatulistiwa Herry Abraham-

_______________________________________

                               •   •   •

"Terimakasih," ujar Zona pelan saat mereka sudah sampai tepat didepan Rumah Zona

Khatulistiwa membuka Kaca Helmnya.

"Iya sama-sama, udah gue peringatin buat nggak usah cinta sama gue, Lo sendirikan yang kena batunya," jawab Khatulistiwa sembari menerima Helm pemberian Zona.

"Jadi mulai detik ini juga jauhi gue!!"

"Insyaallah gue akan melakukannya," ucap Zona pelan, ia setengah tidak sengaja mengatakannya benarkah apa yang dikatakannya barusan, sekarang mulutnya mulai ceplas- ceplos terhadap Khatulistiwa meskipun hanya sekedar menjawab pertanyaannya, ya, itu terbilang ada perubahan daripada sebelumnya ia tidak berani menjawab pertanyaan -pertanyaan yang selalu Khatulistiwa lontarkan.

"Jauhi gue dan nggak usah terlalu berharap sama gue, buang rasa Lo itu jauh-jauh!"

"Iya," zona tersenyum kecut, kenapa harus berakhir seperti ini?

Bukankah cinta itu Tuhan yang ngatur?

Khatulistiwa hanya menanggapi pernyataan dari Zona dengan membentuk huruf 'O' dari Jarinya, lalu Lima detik kemudian ia bergegas pergi menuju halaman Apartemen seberang itu.

Zona menatap sendu Khatulistiwa, salahkah yang dia lakukan, padahal hanya sebatas mencintai dan tidak harus menerima balasan darinya itu Zona sudah menerima dengan lapang dada, tapi ternyata masih salah di mata Khatulistiwa ia salah jika menaruh rasa cinta padanya, jelas-jelas cinta itu Tuhan yang ngatur.

                              
                              **  **  **

Zona mengusap lembut tangan kirinya, angin malam yang berembus pelan membuat bulu kuduknya sedikit merinding, apalagi saat ini dia hanya memakai Kaos Pink bergambar Hello Kitty itu, Kaos itu dibeli beberapa tahun lalu saat ada diskon besar-besaran di salah satu Supermarket di kota Jakarta.

Ia memandang bintang yang begitu cerah, malam ini Zona sedang duduk sendirian di Balkon Kamarnya, sesekali pandangannya menatap lurus ke Apartemen tempat Khatulistiwa singgah.

Sudah berbulan-bulan ia menaruh rasa pada Cowok itu, rasanya terlalu sia-sia jika rasa itu terus berkeliaran di hatinya, Cowok itu tidak akan pernah mencintai gadis jelek sepertinya, seharusnya dia sadar jika dia pada akhirnya akan menyesal dan tidak pernah mendapatkan apa yang dia inginkan.

Aku mencintaimu dan aku juga tidak berharap untuk bisa memilikimu, hanya sekedar mencintai, hanya itu tidak lebih, tapi kenapa salah, seolah-olah engkau berhak atas perasaanku?

Sakit Khatulistiwa, berkali - kali kau toreh duri dihatiku tapi kenapa rasa ini malah semakin membara?

Rasa iba yang engkau beri itu justru membuatku jatuh hati, jika kau ingin aku pergi, tolong berhenti untuk seolah-olah peduli dan biarkan aku sakit hati seorang diri!!

                                **  **  **

Tepat Pukul 00.00 Jack terbangun dari tidurnya dengan Wajah ketakutan luar biasa, seluruh keringat memenuhi tubuhnya hatinya terasa sangat gelisah saking gelisahnya ia sampai ingin menangis.

Zona  KhatulistiwaWhere stories live. Discover now