Part 11 Terbongkar

69 54 148
                                    

"Memandangmu dari kejauhan, merindukanmu setiap saat, dan menikmati canda tawamu dalam sudut yang berbeda adalah caraku mencintaimu dalam diamku."

-Zona Aily Jovannia-

                           •    •   •

Jari - Jemari Zona menuliskan beberapa rangkaian deret kata pada buku Dearynya, malam yang begitu terasa sunyi ini ia duduk sendirian di Meja belajarnya sambil mendengarkan lagu korea dari earphone pink yang menempel ditelinganya__mencoba mengobati luka yang masih terasa sangat membekas dihatinya.

Torehan luka yang Khatulistiwa berikan begitu dalam, tidak bisa dipungkiri lagi malam ini ia menangis di Meja belajarnya, ia mengigit bibirnya kuat-kuat berharap tangisannya tidak terdengar oleh sang Mama yang tengah terlelap di Kamar sebelah.

Coretan tinta berhasil mengenai Deary pink bergambar Hello Kitty miliknya. Iapun mulai menuliskan kata demi kata kedalam buku itu.

Jum'at, 24 Juni 2022

Deary, mengapa rasa sakit ini masih begitu terasa?
Apa salah jika Khatulistiwa mencintai sahabatku sendiri?
Well, itu bukan kesalahannya itu salahku yang terlalu berharap lebih darinya.
Jujur saja Deary, Gue tidak bisa menghapus rasa ini dari dalam hatiku, rasa ini telah menyatu dalam jiwaku, rasanya begitu sulit untuk melupakannya. Sulit sekali, bahkan selalu gagal :((

Khatulistiwa....
Mengapa mudahnya aku menyerahkan hati ini padamu?
Padahal benci dan cinta tlah menjadi satu?
Aku benci padamu yang selalu menjadikanku Babu.
Aku cinta padamu karena pesonamu.
Mulutku seakan gagu saat engkau mengarahkan pandangan indahmu itu untukku.
Cinta ini sangat begitu terasa didalam dada, dan semakin hari semakin dalam.

Khatulistiwa, seandainya engkau tahu?
Setiap langkahmu, tak pernah luput dari pantauanku. Setiap senyum yang terukir dari wajah indahmu, adalah sebuah kebahagiaan tersendiri untukku.
Salahkah aku?
Yang diam-diam selalu memperhatikanmu?
Salahkah Aku? yang sampai saat ini belum juga bisa melupakanmu?
Ma'afkan Aku, yang telah mencintaimu sedalam ini..
Walau kutahu, bahkan untuk mencintaimu saja aku tidak berhak, Karena hatimu bukanlah milikku.
Ma'afkan aku yang hingga kini tak reda dalam merindukanmu.
Dan ma'afkan aku yang terlalu menyayangimu.

I Love You Khatulistiwa.

Zona meletakkan Pena diatas Deary-nya dadanya terasa begitu sesak, air matanya pun perlahan luluh, tanggul yang ia bangun beberapa detik lalu tidak bisa menghalangi derasnya air mata, ia pun menangis sejadi-jadinya, malam ini menjadi tangisan yang tiada kesudahannya.

                        **  **  **
Khatulistiwa uring-uringan di Markas moodnya saat ini benar-benar sangat kacau sekali, dari mulai pernyataan cintanya ditolak mentah-mentah oleh kakak kelasnya, dirumah, orang tuanya sedang bertengkar hebat tidak tahu apa penyebabnya dan Khatulistiwa tidak mau ikut campur dalam hal itu, mau cerai atau lanjut ia sudah pasrah, hubungan orangtuanya sudah tidak bisa diperbaiki lagi.

Semesta benar-benar jahat kepadanya mengapa ia tidak pernah mendapatkan kebahagiaan seperti yang teman-temannya rasakan, mendapat kasih sayang dari seorang ayah dan bunda itu menurutnya sangat langka, mereka berdua telah gila dengan kekayaan, tidak pernah ingat dengan anak semata wayangnya itu, mau dia mati ataupun hilang ntah kemana dari dunia ini pun mereka tetap tidak akan peduli. Khatulistiwa iri jika melihat ada anak yang hidup bahagia didalam naungan kasih sayang orangtuanya. Ia merasa semesta benar-benar tidak adil kepadanya. Mengapa dengan teganya semesta merenggut kebahagiaan yang hanya beberapa waktu ia rasakan.

Zona  KhatulistiwaWhere stories live. Discover now