Part 10 Patah Hati

65 59 159
                                    

"Kamu laksana cuaca yang berubah- ubah. Namun, aku tetap disini mencintaimu tanpa tapi. Entah kenapa?"

-Zona Aily Jovannia-

                            •  •  •

Baron gelimpungan diatas ranjang tidurnya tangannya berkali-kali memukul bantal yang bergambar Bernard Bear-nya itu, meluapkan segala rasa yang menimpa dirinya malam ini, ia begitu resah hatinya gelisah, Aulia pacarnya tiba-tiba meminta hubungan mereka segera diakhiri tanpa sebab dan tanpa alasan yang jelas, Gadis polos yang lugu itu benar-benar telah meracuni seluruh otak Baron menjadi sebucin-bucinnya, tidak tahu mengapa dengan perubahan dirinya yang ia tahu saat ini ia tidak ingin hubungannya dengan Aulia itu berakhir secepat ini.

Sementara itu, Aulia terisak-isak menangis berulang kali ia menghapus air mata yang mengalir dipipinya, di dalam hatinya ia tidak ingin hubungannya itu berakhir, tapi mantannya Baron si Britta selalu saja merecoki dan mengancamnya setiap hari, Isakan tangis kecil itu berulang-ulang keluar dari dibibirnya. Handphonenya terus bergetar, Baron tidak henti-hentinya menghubunginya.

Akang Baron
Neng Aulia sayang, Akang kangen Neng.

Sayang, Akang enggak mau putus dari Eneng

Akang nggak bisa hidup tanpa Eneng

Pokoknya Akang enggak mau putus sama Eneng

Eneng Ayo balikan neng, pliss!!

Akang rindu neng, rindu masa - masa indah kita.

Adek Aulia

Ma'af, tapi Aulia nggak bisa

Aulia langsung memblokir kontak Baron dan menghapus semua chat yang sudah menimbun ribuan kata didalam kontak itu, ia memejamkan matanya perlahan kenangannya bersama Baron tiga bulan belakangan ini masih terlihat sangat nyata dimatanya, butiran bening kristal itu pun kembali mengalir dipipinya.

"Aku mencintaimu Baron, masih sangat mencintaimu." ucapnya bergetar menahan tangis yang sebentar lagi akan kembali tumpah.

Ia tahu ini adalah kesalahannnya, selama jadi pacarnya, Baron tidak pernah ada niatan untuk menduakannya ia selalu manis didepan Aulia dan memperlakukan gadis itu seperti Ratunya.

                        ** ** **

"Kenapa Lo Ron?" pertanyaan itu berhasil keluar dari mulut Bima, ia melihat perubahan dari diri Baron, Baron yang biasanya ceria menjadi muram sekali__seperti anak yang kurang nutrisi saja.

ada yang tidak beres

Baron hanya diam membisu tidak menjawab pertanyaan dari Bima, hatinya benar-benar kalut sekali masih tidak percaya jika gadis sepolos Aulia mampu membuatnya sesakit ini. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat menahan amarah yang siap meluap tiba-tiba ia benci sekali jika mengingat gadis itu.

Jack yang duduk selonjoran dilantai dan badannya disenderkan ditembok Markas tertawa meledek melihat ekspresi Baron.

"Baron kena karma tuh Bim, biasa habis putus cinta."

Tawa Bima meledak mendengar perkataan Jack barusan, kemudian tangan kanannya bergerak merangkul bahu Jack yang saat itu tengah duduk membungkuk menatap lantai.

''Yang sabar Bro, ikhlassin yang bukan untuk Lo, cari yang lebih baik lagi Indonesia penuh cewek cantik!" ucap Bima diiringi kekehan pelan diakhir kalimat.

"Biasanya juga nggak lebay kayak gitu Lo Ron gaya banget." cibir Jack syukur nyeplos.

Ucapan Jack barusan membuat Baron naik pitam ia beranjak dari sofa dan langsung menarik baju kaos yang dikenakan Jack, membuat si Jack kagetnya bukan main, kedua bola matanya menatap lebar Baron didepannya.

Zona  KhatulistiwaWhere stories live. Discover now