Part 19. Pernikahan Mama

20 15 15
                                    

"Aku hanya berharap kamu ditakdirkan untukku, dan Aku tidak ditakdirkan dengan orang lain.
Sebab, hanya kamu yang kupilih."

-Zona Aily Jovannia-
_______________________________________

"Kekuatan Cinta ini sangat begitu dahsyat, betapa sulit sekali aku menghindarinya."

-Khatulistiwa Herry Abraham -
_______________________________________

                                    •    •    •

"SAKIT GOBLOK, PELAN-PELAN ANJIRD!!"teriak Khatulistiwa mentang-mentang saat Zona mulai mengompres luka lebam di Pipi Khatulistiwa

"Iyya ini udah pelan-pelan kok,"bantah Zona sembari terus mengompres, sangat hati-hati sekali ia mengompresnya agar Khatulistiwa tidak kesakitan tapi Khatulistiwa malah teriak-teriak.

"AWW!!"teriak Khatulistiwa lagi

"LO BECUS NGGAK SIH NGOBATIN GUE?"

Zona menghela napasnya panjang, sabar, sabar ia harus ekstra sabar demi orang yang dicintainya.

"PERIH,"jerit Khatulistiwa saat Zona mulai menempelkan Kapas yang sudah diberi obat merah disudut bibirnya.

"Sebentar lagi juga hilang kok,"

"PERIH ANJIRD, PELAN-PELAN!"
Khatulistiwa mengibaskan tangan Zona yang memegang obat merah itu.

"Krekk"

Pintu Kamar itupun terbuka, menongolkan Kepala Seorang Wanita dari balik pintu, itu adalah Tiara Wanita yang senyuman manisnya selalu terpancar saat menemui seseorang, Tiara menghampiri keduanya.

"Alhamdulillah sudah sadar ternyata,"ujar Tiara penuh rasa syukur tak lupa ia memamerkan senyumnya kembali, sehingga kedua lesung pipinya terlihat.

"Kamu tadi pingsan di pinggir jalan untung ada Zona yang menolong,"
tiara pun menjelaskan jika tadi Khatulistiwa ditolong oleh Zona.

Khatulistiwa hanya tersenyum menanggapi penjelasan dari Tiara,  tatapannya terkagum-kagum pada sosok Tiara yang menurutnya memiliki kecantikan diatas rata-rata, meskipun diusianya yang sudah tua tapi tidak sedikitpun kecantikannya tersamarkan, Wanita itu sangat menarik dihatinya jika ia seumuran sudah digasak habis - habisan tuh Wanita.

"Badan Kamu pucat sekali Tante buatin Teh dulu ya,"ujar Tiara sembari beranjak kedapur.

"Eh nggak usah tan—"Khatulistiwa memberhentikan ucapannya ia menoleh kearah Pintu yang ternyata Tiara sudah lebih dulu pergi.

"Udah nggak papa biar badan kamu lebih enakan!"Zona masih telaten membersihkan luka Khatulistiwa di sekitar Jarinya.

Ternyata luka-luka Khatulistiwa tidak hanya disekitar Wajah bahkan Jari-jemarinya banyak yang lecet dan mengeluarkan darah.

"dia Mama Lo?" Khatulistiwa menatap Zona.

Zona mengangguk pelan.
"Iya dia Mama gue."

"Cantik," puji Khatulistiwa penuh kejujuran, kemudian ia mengedarkan pandangannya pada dinding Cewek itu yang bernuansa Merah muda.

Disekitar Dinding itu tertempel ribuan Stiker Hello Kitty dan beberapa Artis Korea yang Khatulistiwa tidak tahu seluk-beluknya.

Tak berselang lama, Anak-anak Tiger Geng pada berdatangan kerumah Zona, itu ditujukan pada suara Motor mereka yang memekakan telinga.

4 Anak Tiger Geng dan Junaidi itupun memasuki Rumah Zona, rasanya Junaidi sudah hal biasa seperti ini, meskipun dia bukan Anggota dari Tiger Geng tapi jika Tiger Geng dalam naungan masalah pasti Junaidi selalu dibawa-bawa untuk menyelesaikan masalah, dan itu tidak berlangsung satu atau dua kali hampir setiap Anak-anak Tiger Geng ada masalah dia selalu dibawa-bawa membuat ia dijadikan Seniornya oleh Anak - anak Tiger, Badan Kokoh yang gede dan sifat pemberaninya itu selalu menarik perhatian tersendiri bagi seseorang.

Zona  KhatulistiwaWhere stories live. Discover now