25. Aku Menjauh, Dia Merindu.

21 12 33
                                    

"jika Aku boleh memilih, Aku lebih memilih untuk tidak pernah mengenalmu daripada harus melupakanmu."

-Zona Aily Jovannia-

_______________________________________

"Entah kenapa rasa rindu ini tiba-tiba hadir saat aku mencoba membiarkanmu pergi."

-Khatulistiwa Herry Abraham-

_______________________________________

                             •    •    •

Menjauhkan diri dan berhenti berharap itulah yang saat ini Zona lakukan, rasanya sudah cukup ia terluka terlalu dalam, sudah cukup ia direndahkan oleh Khatulistiwa, bodoh, jika ia terus menggenggam erat rasa cinta itu, seperti tidak ada Laki-laki lain saja hingga ia rela diinjak - injak oleh Laki - laki brengsek macam Khatulistiwa.

Zona melangkahkan kakinya pelan memasuki Rumah, suasana Rumah sudah sepi, Lampu penerangan disekitar Ruang Tamu juga sudah redup sepertinya Ayah dan Ibunya sudah terlelap.

Tubuh Zona mengigil kedinginan langsung saja ia menyalakan Shower untuk membasuh bajunya yang basah kuyup. Kepalanya terasa sangat penat sekali akibat guyuran tiada henti dari air hujan, bahkan sekarang diluar masih Hujan Lebat.

                          ** ** **

Khatulistiwa bersungut-sungut saat memasuki Apartemen, hatinya campur aduk sulit sekali dijabarkan, rasa penyesalan terus menyelimuti hatinya, belom sampai ia membuka Pintu Apartemennya ia lebih dulu kembali untuk segera menemui Gadis yang ia tinggal dijalanan tadi.

Bisa-bisanya ia meninggalkan gadis itu sendirian di Jalanan yang sepi, ia memutar balik Motornya kearah semula, sekitar sepuluh menit Khatulistiwa berkendara ketempat semula ia menyuruh Zona turun, namun ia tidak menemukan keberadaan gadis itu, rasa Khawatir tiba-tiba menyeruak dari dalam hatinya, aneh. Sebelumnya ia tidak pernah seperti ini.

Apakah Khatulistiwa mulai menyukainya?

Tidak, tidak

Khatulistiwa segera menepis pikiran mustahilnya itu.

Khatulistiwa juga tidak tahu kenapa ia sebegitu khawatirnya terhadap Zona, bahkan ia sampai rela tubuhnya terguyur hujan deras demi bisa menemui Gadis itu, bukan maksud apa, tapi Khatulistiwa sudah berjanji untuk menjaga Gadis itu kepada Sahabatnya, dan nyatanya malam ini Khatulistiwa malah mengingkari janji itu.

"Ma'afkan aku Jack, Aku ingkar!"batin Khatulistiwa bersuara.

Sudah sekitar Tiga puluh menit Khatulistiwa mencari gadis itu tapi gadis itu tidak ia temukan, mungkinkah gadis itu sudah berdiam diri dirumah, tapi itu tidak mungkin, bukankah Khatulistiwa mengendarai Motornya dengan kecepatan rata-rata, dan Gadis itu hanya jalan kaki.

                           ** ** **

Khatulistiwa mondar-mandir di kamar tidurnya pandangan beberapa kali melirik pada Rumah yang berada diseberang sana. Hatinya terasa sangat cemas.

Bagaimana jika gadis itu tidak pulang dengan selamat?

Ia mengacak-acak rambutnya frustasi, belom usai masalah satu, timbul lagi masalah lain yang datang silih berganti mulai dari perceraian kedua orangtuanya, kematian Jack yang masih jadi misteri, TIGER GENG yang akan segera dibubarkan, dan sekarang, ia harus kehilangan gadis yang selalu merecoki hidupnya itu.

Bukankah ia sangat senang jika gadis itu tidak mencintainya lagi,?

Tapi nyatanya, hati kecilnya selalu berkata tidak.

Zona  KhatulistiwaWhere stories live. Discover now