Bagian 24 - Kabur

218 64 191
                                    

Yang mencintaimu akan selalu berkata, "tidak apa-apa" di situasi yang tidak baik-baik saja. Hanya agar kau tidak menanggung kekhawatiran yang sama seperti yang dia rasakan.

_____________________________________

Flashback

Aland?

Gadis ini memanggil nama Aland lalu memeluknya!

Javas lantas dengan cepat mendorong kedua pundak Emily untuk menjauh dan melepas pelukan mereka.

"Aland?" ucap Javas menatap tajam gadis di hadapannya.

_____________________________________

Enjoy 📖

_____________________________________


"Gue bukan Aland!" ucap Javas sembari mengernyit kesal.

Emily melongo, lama kemudian ia menatap laki-laki yang berada di hadapannya itu.

"Aland gak ada di sini!" ketus Javas.

Cowok berperawakan tinggi itu kemudian bangkit dari sofa sambil menghembuskan napas dengan kasar lalu melangkah untuk mengambil segelas air.

Emi mengelap bekas basah di pipinya sehabis menangis dengan punggung tangan, lalu kemudian mencoba menenangkan pikirannya yang sedang berkecamuk. Bagaimana bisa ia memimpikan Aland saat ia pingsan! Dan mimpi itu benar-benar terasa sangat nyata!

"Udah malam?" tanya gadis itu seraya mengedarkan pandangannya ke arah jendela.

"Hm..." jawab Javas dengan dehaman.

"Kenapa aku masih di sini?"

"Terus lo mau gue bawa ke mana... ke kamar gue gitu?" Javas terkekeh pelan. "Dengan senang hati kalau lo mau," lanjutnya.

Emily lantas menautkan alisnya mendengar itu. "Aku gak bilang gitu," sahut Emi kemudian.

Javas tersenyum miring lalu meletakkan segelas air di atas meja.

"Minum," ucap laki-laki itu.

Emi lantas semakin mengernyit tak suka dan langsung menggeleng cepat menolaknya. Melihat itu membuat Javas memutar bola matanya jengkel.

"Itu air putih biasa. Lo masih pusing kan habis mabok makanya minum dulu, habis itu baru lo gue ajak..."

Belum sempat Javas menyelesaikan kalimatnya, Emily sudah lebih dulu bangkit dan melangkah pergi menuju pintu keluar, gadis itu enggan sama sekali mendengar omongan laki-laki di hadapannya itu.

Hingga sampai di ambang pintu, Emi lantas mencoba untuk membukanya namun tidak bisa. Berkali-kali gadis itu mencoba untuk mendorong pintu di hadapannya tapi tetap saja tidak berhasil... terkunci!

Javas yang merasa tidak diharaukan oleh gadis itu pun lantas mengeraskan otot rahangnya dan reflek mengusap wajahnya gusar lalu berdiri dari duduknya melangkah cepat ke arah Emily yang sedang mencoba membuka pintu.

Javas menarik cepat bahu gadis itu untuk berbalik menghadapnya.

"LO BISA DENGER GUA NGOMONG DULU GAK SIH!"

Satu kalimat yang Javas serukan berhasil membuat gadis dihadapannya itu menggigit bibirnya kuat dengan mata yang berkaca-kaca. Javas dapat membaca air mukanya yang nampak sangat gelisah, terlihat dari kerutan di antara kedua alis gadis itu yang semakin dalam.

IS IT LOVE?  [On Going]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin