Kisah ini dari seorang gadis yang selalu dibully oleh anak-anak elit di sekolahnya, sebut ia Emi. Emily Cloe, tepatnya. Ia adalah gadis sederhana yang hampir seluruh hidupnya dirundung oleh kemalangan, namun nampaknya semesta tak selamanya kejam pad...
Marah butuh pelampiasan Baik atau nggaknya tergantung kemana nyari pelampiasannya
_______________________________________
Enjoy 📖
_______________________________________
Untuk malam ini Emi memutuskan untuk tidak makan karna persediaan makanan di kulkas habis ditambah uang hasilnya bekerja paruh waktu juga hanya tersisa sedikit, toh dia juga tidak terlalu lapar. Yang penting Doodle anjing kesayangannya tak boleh melewatkan makannya.
Sekarang ia tengah asik melihat Doodle dengan lahapnya mengunyah makanan nya, Emi tanpa sadar tersenyum melihatnya. Di saat sepi seperti ini hanya Doodle yang menjadi teman gadis itu di rumah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(ini Doodle ya, gambarannya)
Sementara itu di halaman parkir Cafe Aland datang sebuah mobil mewah yang sudah pasti bisa ditebak itu milik Javas Yogaswara cowok paling terkenal di Gaston International High School, sekolah mereka.
Baru saja Javas membuka pintu Cafe dan melangkah masuk. Seluruh mata yang ada disana berpaling untuk menatapnya, bagaimana tidak wajah tampan layaknya seorang aktor dan proporsi badan bak supermodel serta style yang dengan sekali lihat sudah dapat dipastikan jika Javas berada dari kalangan atas.
"Mampus dateng orangnya," ujar Adit.
"Ho'oh, tu cewek-cewek pada gak bisa jaga mata apa? Nengok semua deh!" nyinyir Mahesa di sebelah Adit.
"Bakal rame nih." Dimas menyunggingkan senyum sembari melirik ke arah Aland yang sedang asik menatap layar Tab miliknya sembari melahap cemilan.
"Hei Jav!" sapa Angga dari kejauhan sembari berdiri melambaikan tangannya.
Javas yang melihat itu balik melambaikan tangan sembari memamerkan senyumnya, membuat cewek-cewek yang ada di Cafe itu berbisik-bisik salah tingkah melihatnya.
Javas bergabung mengambil duduk di sebelah Angga dan sebelah kirinya ada Aland yang tampaknya sama sekali tidak peduli.
"Eyo men! Gimana pertandingan tadi siang?" ujar Angga antusias.
"It's great! Dua kali pertandingan dan kita menang telak," ucap Javas menyahut dengan bangganya.