Bagian 30 - Taruhan

172 15 37
                                    

Semesta yang sesungguhnya itu kamu.

_____________________________________

Enjoy 📖

_____________________________________


Javas dan Emi tiba di area parkir Gaston. Emily menatap sekitar, nampak hanya ada beberapa mobil terparkir di sana.

Javas lebih dulu melepas seatbelt-nya. Selang tak berapa lama datang mobil BMW hitam dengan ornamen gold memasuki area parkir, lantas saja Emily dengan cepat menahan lengan Javas yang baru saja hendak membuka pintu mobilnya.

Terkejut dengan tingkah gadis itu membuat Javas menatap heran padanya.

"Kenapa?" tanya Javas. Laki-laki itu dapat merasakan Emily menggenggam kuat pergelangannya.

BMW itu terparkir tepat di seberang mobil mereka. Nampak Cika dan Aland keluar bersamaan dari sana.

Javas jengkel karna tidak dihiraukan lantas mengikuti ke mana arah mata gadis ini. Menyadari jika orang itu adalah Aland yang nampak sedang berduaan dengan Cika membuat Javas menarik napas dalam lalu menyingkirkan genggaman gadis itu dari pergelangannya.

"Emang lo takut diapain sih sama Aland?"

Emily menoleh. "Aku takut dia marah... aku takut dia juga marah sama kamu."

Javas memutar bola matanya malas lalu kembali hendak beranjak dari mobilnya namun Emily menariknya lagi agar tidak keluar dulu sebelum Aland dan Cika pergi.

Javas pasrah lalu menyandarkan punggungnya menunggu Aland dan Cika masuk ke dalam gedung sekolah. Javas sempat berdecih saat melihat mereka berdua bergandengan saat masuk ke dalam gedung, namun hal itu lantas membuat Javas kemudian berpaling menatap Emily.

Gadis itu nampak menunduk sembari melepat seatbelt, lalu melangkah keluar. Javas lantas mengikutinya.

"Lo gak cemburu?" ujar Javas yang sudah berjalan di sampingnya.

"Soal apa?" sahut gadis itu pelan.

"Aland sama Cika."

"Enggak. Lagi pula aku bukan siapa-siapa Aland kok, selama dia senang aku juga ikut senang." Emily menjawab itu diakhiri dengan senyum manis di bibirnya.

Membuat Javas diam menatapnya lekat. "Tapi kan dia gak pernah bilang dia senang jadi calon tunangan Cika kan?"

Emily diam tidak bisa menjawab itu.

Terdengar kekehan singkat dari Javas. "Dia cuma dijual sama Orangtuanya buat pertunangan itu. Keluarga kriminal kayak mereka akan ngelakuin apapun buat memperkuat bisnisnya, kekuasaannya dan kekayaan keluarga mereka."

Emily mengernyit saat melirik ke arah Javas. Cowok itu nampak sangat serius dengan perkataannya, nampak seakan dia tau semuanya yang terjadi.

Masuk gedung sekolah Emi melangkah ke lorong kanan menuju tangga hendak ke lantai dua. Javas menoleh karna laki-laki itu malah hendak menuju arah sebaliknya.

"Eh mau kemana Cupu?" tegur Javas. Cowok itu berlari pelan ke arah Emily.

Emi berpaling. "Mau ke lantai dua," jawab gadis itu polos.

"Gak boleh! Gue mau lo ikut gue ke lapangan basket." Javas meraih pergelangan gadis itu.

"Buat apa?"

"Lo udah janji bakal turutin apapun yang gue mau. Gue mau lo ikut gue hari ini." Javas hendak menarik Emily pergi.

"Mau lo bawa ke mana?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IS IT LOVE?  [On Going]Where stories live. Discover now