Bagian 4 - Bersamamu

1K 667 641
                                    

Bahagianya sederhana
Asalkan ada kamu dan sama kamu

_______________________________________

Enjoy 📖

_______________________________________

Selesai pertandingan Aland merayakan kemenangannya dengan teman satu timnya, berfoto-foto sambil bercanda gurau di pinggir lapangan.

"Good job Land, lo emang bintangnya hari ini," ujar Dimas sambil menepuk bahu Aland.

"Thanks man. Berkat lo banget sih, Dim. Lo bisa kasih tim kita semangat lagi yang awalnya down, akhirnya kita bisa nyusul skor," balas Aland sambil mengambil duduk di kursi pinggir lapangan.

"Itu gunanya tim," kata Dimas. Lalu mengambil duduk di sebelah Aland dan memberikan sebotol air.

Aland mengambil botol minum tadi, lalu menegaknya menghilangkan hausnya sehabis pertandingan yg menguras tenaga.

"Ngomong-ngomong tadi temen lo gak papa ya?" tanya Dimas penasaran.

Aland lantas menoleh. "Siapa? Emi?"

"Iya, yang sering sama lo. Emi ya namanya?" tanya Dimas lagi.

"Iya, katanya sih gak papa. Semoga aja bener," jawab Aland pelan.

"Kenapa, lo gak yakin?" ucap kapten timnya itu memastikan.

Aland kemudian hanya menatap lurus ke arah Emi dari kejauhan. "Gak tau. Dia cewek yang paling susah ditebak, kecuali kalau dia sendiri yang cerita."

"Dan dia sering cerita sama lo?"

"Iya, sering. Seringnya sih gua paksa karna gua gak mau dia pendam sendiri, gak mau dia sakit hati sendirian," jawab Aland.

Dimas tersenyum, kemudian berucap, "Good to know, setidaknya dia beruntung salalu punya lo." Dimas lalu bangkit dari duduknya.

"Kenapa?" tanya Aland.

"Karna pasti berat buat dia, dengan ada lo setidaknya dia masih punya harapan," ujar Dimas.

Aland masih diam mencerna ucapannya.

"Jangan sampe kayak adik gue, yang gue sendiri kakanya gak tau apapun tentang perasaan dia yang harus nanggung beratnya bully dari orang-orang brengsek disekolahnya. Jangan sampe dia berakhir kayak adik gua yang lebih milih pergi ninggalin semuanya karna itu," lanjut Dimas.

Aland terdiam mendengar pengakuan Dimas. Tidak menyangka jika kapten timnya itu memiliki kisah memilukan seperti itu. Setelah mengucapkan itu Dimas tersenyum sejenak kearah Aland kemudian berlalu keluar lapangan.

Hening sejenak dalam kepala Aland kemudian tiba-tiba di kacaukan oleh suara teriakan.

"Nyeettt!!" teriak Adit berlari menghampiri Aland sembari melambai-lambai tangan.

Melihat itu Aland memutar bola matanya malas, temannya yang satu itu benar-benar tidak punya urat malu pikir Aland jengkel.

"Hehehe... Lo emang jagonya deh kalo di lapangan," cengir Adit sembari sebelah tangannya mendekap bahu temannya itu.

IS IT LOVE?  [On Going]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin