Bagian 29 - Hadiah Pertama

200 33 216
                                    

Bisakah ku pinjam pundakmu sementara?
Setidaknya untuk bersandar dan bercerita
tentang seberapa besar aku mencintai pemiliknya.

_____________________________________

Enjoy 📖

_____________________________________

Lingkaran yang menghitam di bawah mata dan raut wajah kusut mungkin sudah cukup menggambarkan seberapa kacaunya Aland malam tadi karna memikirkan Emily, laki-laki itu hanya tidur 2 jam atau bahkan mungkin kurang.

Pagi ini Aland nampak sangat tergesa-gesa untuk berangkat ke sekolah, benar-benar tak seperti biasanya. Dan Natalie memperhatikan itu ketika anak laki-lakinya menuruni tangga.

"Aland!" Panggil Natalie, Ibundanya.

"Ya Mah?" sahut Aland seadanya sembari sibuk memasangkan jaket almamater.

Natalie mengernyit ketika melihat anak laki-lakinya melewati meja makan begitu saja.

"Kenapa kamu gak ikut sarapan?" tanya Ibundanya pelan namun mengintrogasi.

"Aland buru-buru Mah, maaf ya." Aland memasang sepatunya.

"Dan kenapa wajahmu? Kamu gak tidur malam tadi? Coba lihat matamu itu Aland," tegur Natalie.

"Tidurnya cuma agak larut tadi malam Mah..."

Natalie mendelik. "Kamu pulang larut kemarin. Kemana aja?" sambung Ibundanya mengintrogasi.

"Aland latihan buat turnamen bulan depan."

Natalie menarik napas dalam sebelum kembali berucap.

"Kamu jemput Cika pagi ini, dia mau berangkat sama kamu," perintah Ibunya.

"Kenapa harus aku sih? Dia kan punya supir, dia juga bisa bawa mobil sendiri," tolak Aland sembari sibuk merogoh saku baju dan celananya mencari kunci mobil miliknya.

"Mamah gak suka kamu akhir-akhir ini selalu pulang larut, Mamah mau mulai sekarang kamu berangkat dan pulang sekolah bareng Cika. Kalau kamu mau latihan sekalian bawa dia bareng kamu biar mamah juga tau kabar kamu ngapain aja!" titah Ibundanya tegas.

Aland memutar bola matanya malas saat mendengar itu lalu spontan berbalik.

"Cika udah nungguin kamu di rumahnya. Dan sekalian bawa ini buat dia," Natalie menyodorkan kotak bekal berisikan sandwich dan kunci mobil Aland yang ternyata dipegang oleh ibundanya sedari tadi.

Aland menghembuskan napas panjang dengan berat hati ia mengiakan perintah ibunya. Aland melangkah mendekati meja makan mengambil kota bekal dan kunci mobilnya lalu bergegas pergi.

🦋🦋🦋

Javas mengerjabkan mata setelah beberapa menit yang lalu ia mendengar suara air dari kamar mandi. Laki-laki itu memperhatikan setiap langkah Emily yang sedang mengancingkan baju seragamnya setelah keluar dari sana. Javas bangkit menuju ke arah walking closet untuk mengambil handuk kecil setelah memperhatikan rambut Emily yang basah, Javas melemparkan pelan handuk pada gadis itu.

"Lo cari aja buat sarapan di kulkas, gue mau mandi dulu," ucap cowok itu.

Setelah Javas pergi, Emi mengambil handuk itu untuk mengeringkan rambutnya sembari melangkah ke arah kulkas, tapi isi kulkas milik cowok itu malah membuat Emily mengernyit pasrah.

IS IT LOVE?  [On Going]Where stories live. Discover now