Bagian 7 - Mainan?

898 605 451
                                    


Gak ada yang bisa ngalihin perhatian aku dari kamu, sampai sekarang gak ada.

_______________________________________

Flashback

Beberapa waktu berselang diiringi dengan tegukan minuman alkohol mereka, tak lama salah satu diantaranya melontarkan pertanyaan yang sudah pasti memancing keributan lebih tepatnya mengajak ribut dengan Aland, siapa lagi jika bukan Javas.

"Denger-denger si cewek cupu waktu dilapangan futsal dilemparin sampah ya? Hahaha!!!" tawa Javas meledak yang seketika memancing perhatian mereka semua terutama Aland.

______________________________________

Enjoy 📖

______________________________________


Mendengar itu membuat amarah Aland seketika memuncak, tangannya menggenggam erat gelas yang ia pegang sekarang.

Javas bisa dengan jelas memperhatikan itu, Angga spontan menyikut lengannya.

"Jav! lo jangan mancing deh," tegur Angga sembari berbisik di sebelahnya

"Mancing? mancing siapa? sahabatnya Si Cupu?!" tanya Javas sembari telunjuknya mengarah ke Aland.

Hampir saja Aland hendak berdiri membogem wajah tampan laki-laki itu jika tidak ditahan oleh Dimas.

"Eh bocah! Lo mabok ya?" Angga mencoba menepuk-nepuk pipi Javas, anak itu sudah pasti terlalu banyak minum.

Bukannya menjawab. Javas malah kembali terbahak sembari menepis tangan Angga. "Hahaha! siapa sih namanya Si Cupu, kalo gak salah Emily ya?"

Dimas, Adit dan Mahesa mendekat mencoba memastikan anak itu apakah benar-benar mabuk atau memang sudah tidak waras, sedangkan Aland hanya menatap datar dari tempat duduknya.

"Anterin balik gih Ga. Mabok dia," ujar Dimas.

"Iya tuh," sahut Mahesa.

"Aelah... Pake acara mabok lagi," timpal Adit

Angga yang mencoba hendak memapah Javas untuk berdiri ditepis oleh anak itu.

"Apaan!! Gua gak mabok!"

"Udah Jav, balik..." bujuk Angga.

"Eh! Besok gua bakal cari Si Cupu buat jadi bahan mainan gua. Gimana boleh kan Land?" Senyum miring di bibir Javas terukir menatap kearah Aland.

Mendengar itu Aland menatap Javas dingin namun tajam seakan-akan hendak membuat anak itu hilang dari muka bumi. Javas yang melihat itu semakin merasa menang, ia tidak menyangka bisa membuat Aland saingannya itu kesal setengah mati hanya karna sedikit menyentil tentang gadis cupu di sekolahnya.

"Gimana? Lo semua mau ikut? Buat dijadiin hiburan satu malam enak kayaknya tuh cewek...hahaha!"

Aland yang mendengar ucapan Javas sudah tidak bisa menahan diri, gelas yang ada ditangannya mungkin saja sebentar lagi akan pecah karna ia genggam erat melampiaskan amarahnya sekarang. Angga dan Mahesa berdiri menarik Javas untuk bangkit dari duduknya hendak menyeretnya pulang tapi tetap saja ditepis oleh anak itu. Benar-benar keras kepala.

"Aaah! Ayo dong, gua yang sewa hotel, lo semua tinggal nikmatin aja, ahaha!! Kita gilir sama-sama. Gimana Land, lo ikut kan?"

CUKUP!
Aland sudah tidak bisa menahan diri lagi ia sudah tidak peduli sedang berada dimana yang ia inginkan sekarang hanyalah menghiasi wajah Javas dengan tinjunya. Amarah Aland rasanya sudah sampai hingga ubun-ubun, gelas yang ia genggam dari tadi ia lemparkan tepat ke pelipis Javas, membuat darah segar mengalir dari pelipisnya.

IS IT LOVE?  [On Going]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt