bab-3

27.6K 898 1
                                    

Sedangkan ditempat lain

Arsen bingung sendiri dengan perasaan nya, kenapa ia begitu penasaran dengan gadis tadi?di otak nya terus berputar berbagai pertanyaan tentang siapa gadis itu? Kenapa bisa bersama Rafi?jujur ada sedikit rasa marah saat melihat gadis tadi di gendong Rafi, apalagi mereka terlihat akrab? Apa mereka berpacaran?

  Ketiga teman arsen yang melihat arsen melamun pun saling bertatapan, belum lagi rasa penasaran kenapa tadi arsen bisa bersama gadis tadi? Dan Rafi?

  Arsen berdiri dari duduk nya ia harus memenangkan pikiran nya sekarang

  "Kemana bos?" Bagas menatap arsen yang akan segera pergi

  Arsen hanya menoleh sebentar, sebenarnya ia juga tidak tau tujuan nya kemana kali ini yang jelas ia ingin menenangkan pikirannya

Tanpa menjawab arsen segera beranjak meninggalkan teman teman nya

___

  Arsen menjalankan motor tak tentu arah, dengan kecepatan tinggi, membuat pengendara lain mengupat karena mengendarai motor hampir membuat mereka celaka

  Hingga kini arsen telah sampai di bangkai gedung tua tak terurus, terlihat sangat horor dari luar, namun arsen tidak mengenal takut, lagian ia sudah terbiasa kesana

   Arsen berjalan memasuki bangkai gedung, menaiki satu persatu tangga untuk sampai ke atap gedung

  Ia membuka pintu yang menghubungkan ke atap, dan segera berjalan, disana ada sebuah sofa yang menghadap langsung ke indah nya kota Bandung, di atap ini juga terlihat lebih bersih dibanding luar tadi, karena ini tempat arsen dan ketiga sahabat nya berkumpul untu berdiskusi tentang strategi bertempur biasa nya, gadung ini juga milik ayah arsen, hasil pengambilan namun entah mengapa ditinggalkan

  Arsen merebahkan diri nya disofa menghadap indah nya langit sore dan angin, mata nya terpejam

Namun saat tengah asik menutup mata tiba tiba bayang bayang seorang gadis melesat di kepala nya, membuat mata elang itu kembali terjaga

  Bayangan dimana gadis itu merengek, menangis dan menatap diri nya takut membuat arsen tersenyum sediri dibuat nya

"Sial, kenapa tuh cewe ada di otak gua?!"

Arsen menggelengkan kepala nya dan kembali mencoba terpejam, namun gagal karena bayang bayang cessa lagi lagi melintas di otak nya

"Sekali lagi, sekali lagi Lo gangu pikiran gua, gua gabakal lepas Lo selama nya!"

______

"Eughh" terdengar suara erangan dari mulut kecil gadis yang tertidur pulas

  Perlahan cessa membuka mata nya dan merasakan usapan halus pada kepala nya, tak hanya itu cessa juga merasakan kening nya berkali kali di kecupi

  Mata nya menoleh ke arah atas, dimana seorang pemuda dengan mata sedikit sipit menatap juga kearah nya, rahang tegas, alis tebal membuat siapa pun akan terpesona dengan nya, namun tidak dengan cessa

Cessna segara memukul lengan pria itu dengan kencang

"Shhh, sakit oon" sang pria meringis dan mengusap lengan nya

"Suruh siapa Abang ga jemput?!! Liat nih jidat cessa merah bang, tangan cessa luka, kaki sakit, gara gara Abang!!" Cessa mencubit lengan pria di samping nya

  "Aww udah atuh udah sakit, ampun"

  Cessa diam dan melepaskan tangan nya yang sedari tadi mencubit Angga (kakak cessa)

"De maaf ya? Mana sini liat tangan nya, uhh kasian banget Ade abang" Angga mencoba membujuk cessa dengan melihat lengan nya dan meniup niup

"Halah, Abang emng ngeselin, kalo ga bisa jemput tuh bilang! Cessa kan jadi jatuh!"

"Heheh maaf ya, Abang mendadak ada urusan tadi" Angga mengusap kepala cessa dan membiarkan nya bersandar didada nya

Cessa diam menatap kearah depan menikmati usapan yang diberikan Abang nya

"Ade udah makan?"

  Cessa mengeleng, sedari pulang sekolah dia belum makan

"Yaudah makan dulu ya?Abang suapin deh" cessa menganguk

  Angga beranjak mengambil makanan di dapur

Kini tersisa cessa menatap ke atas langit langit kamar dengan pikiran melayang, sungguh cessa kepikiran soal arsen, banyak hal yang ia pikiran, kejadian tak terduga ini membuat nya menyesal membeli minuman di warung itu

  Asik dengan pikiran nya sehingga ia tidak menyadari jika angga sudah kembali masuk ke kamar nya dengan membawa nampan berisi nasi

  "Heh tong ngahuleng!!"

(Jangan ngelamun!)

  Cessa tersentak dan menoleh menatap Abang nya

   "Yu makan " Angga segara mengambil suapan pertama untuk cessa

Ya seperti itu lah kira kira awal pertemuan cessa
   _____

Segini dulus capee wkwkwk

CESSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang