Pagi ini cessa telah bersiap dengan seragam nya, cessa sedang duduk menghadap cermin di meja rias nya
Ia sedang mengamati wajah nya baik baik, hidung munggil, kulit putih, bibir pink alami rambut yang di ikat, alis yang rapih, ia belum mengunakan perias wajah sama sekali, namun kesan cantik sudah ia dapat kan
"Aduh cantik banget si!! Kamu siapa? Kok cantik gitu!" Cessa berbicara sendiri
Ia tersenyum geli dan segera memoleskan beberapa skincare dan sedikit bedak pada kulit nya ia juga menambahkan pewarna bibir
Saat ia selesai menyemprotkan parfum tiba tiba saja sang bunda mengetuk pintu nya
"Adee cepet turun sarapan, itu pacar nya udah nunggu!"
Cesa mengerutkan kening nya, pacar?pacar apa si, orang cessa ga punya pacar, punya si tapi gepeng
Tanpa berpikir panjang cessa segera mengambil tas nya dan keluar dari kamar
"kamu kenapa engga bilang sama bunda kalo ada pacar?" bunda menatap anak bungsu nya
"Apa si bun orang Ade gaada pacar"
Bunda memincingkan mata nya
"Gapapa kok punya pacar asal tau batasan aja Ade, jangan malu malu gitu"
"Ih Bubun apaan si orang betulan Ade gaada pacar" cessa merengek
"Terus cowo ganteng yang dibawah itu siapa?"
"Cowo?hah?siapa?" Cessa terkejut bukan main
"Liat aja sana kebawah, lagi ngobrol sama ayah sama Abang juga"
Cessa segera berlari menuju ke bawah, ia penasaran siapa orang yang mengaku ngaku menjadi pacar nya
"Ade gabole lari!!"
Cesaa tak menghiraukan perkataan dari sang bunda, ia berlari menuju ruang tamu dan....
Bum!!! Suara petir menyambar
Cessa sungguh tak percaya dengan apa yang ada didepan nya, disana terlihat sang ayah sedang mengobrol, dan nampak akrab tak lupa pula sang Abang ada disana mengobrol dengan pria yang sangat ia hindari
"MANUSIA ANEH!!!" cessa berteriak membuat ketiga pria yang sedang berbincang itu menoleh terkejut
"Astaghfirullaah Ade!!" Angga kaget dengan teriakan melengking itu
Ayah cessa menutup telinga nya, dan arsen hanya tersenyum tipis
"Kenapa teriak teriak si sayang? " Sang ayah melihat anak gadis nya
"Ayah kenapa manusia aneh itu ada disini?!"
Ketiga nya menatap cessa bingung
"Siapa manusia aneh?"
Cessa menunjuk kearah arsen
"Loh bukanya dia pacar Ade?" Sang ayah merasa kebingungan melihat tingkah putri bungsu nya
Arsen terkekeh
"Sayang sini duduk samping aku" arsen menatap cessa dengan tenang
"Cessa lagi marah sama arsen om, soalnya dia pengen hubungan kita dirahasia ini, tapi arsen malah kesini"
Cessa benar benar dibuat mengang dengan perkataan arsen
"loh kok Ade gitu si, gapapa loh ayah gaakan marah juga, apalagi tau kalo pacar ade nak arsen" ayah menatap cesaa
Cessa yang merasa terpojokan pun gelagapan sendiri
"Loh??ayah dia bo-" belum cessa menyelesaikan ucapan nya arsen menyela
"Sayang berangkat sekarang ya?katanya kamu mau sarapan di tempat bubur favorit kita" arsen tersenyum
"Gapapa kan om cessa nya saya ajak sarapan di luar?" Arsen bertanya pada ayah cessa
"Oh jelas gapapa silahkan, jaga baik baik ya nak arsen, om percaya sama kamu"
Arsen berjalan menghampiri cessa dan megengan tanggan mungil itu, menarik nya keluar di ikuti ayah dan Abang cessa
Arsen berpamitan dengan menyium tangan ayah cessa dan memberikan tos kecil pada Angga
"Om arsen sama cessa pergi ya"
Cessna hanya diam tidak berani melawan karena tangan nya diremas oleh arsen setiap aakan bicara"Ga gua bawa adek Lo ya!" Arsen pada Angga
"Iya ati ati, jagain adek gua yang bener!"
Arsen tersenyum dan segera membawa cessa menuju mobil nya, ia juga membuka kan pintu mobil untuk cessa
Kedua nya masuk kedalam mobil
Arsen menoleh menatap cessa yang menunduk ia tersenyum dan mulai menjalankan mobil nya keluar dari halaman rumah Cessa
"Kita ketemu lagi cil" arsen membuka percakapan
Cessa menoleh ke arah arsen dan segera memukul muka arsen dengan ransel kecil nya
Arsen yang tadi nya sedang menyetir pun jadi tidak pokus dan segera menepikan mobil nya ke pinggir jalan
"Woi Lo ngapain !! Stop pukul gua"
Arsen berusaha untuk mengentikan pukulan cessa namun cessa seolah tuli
Hingga
"Hap!!"
Arsen menahan tanggan cessa dengan kedua tangan nya hingga cessa berhenti kedua nya saling tatap
Arsen dengan mata tajam nya, cessa dengan mata sedikit berkaca kaca
"Lo kenapa si?" Arsen masi memegang kedua tangan cessa
Cessna berontak dan kemudian arsen memeluk cessa agar berhenti berontak
Cessa yang dipeluk pun diam, mendengar kan jantung arsen yang berdetak mencium aroma parfum yang menyeruak dari tubuh seorang arsen, sungguh cessa hampir melayang sekarang
"Udah marah nya?" Arsen melpaskan peluk dan kembali menatap mata cessa
Lalu....
_______
bonus nii
Tapi lanjut nya besok ya!!!
Jangan lupa komen + vote
KAMU SEDANG MEMBACA
CESSA
Science Fictionhanya kisah gadis munggil yang terjebak bersama ketua geng paling di takuti