bab-5

25.1K 767 3
                                    

Cessa menceritakan semua nya pada kedua sahabat nya

  "Apa  mungkin ya cae kalo selama ini alasan arsen selalu ada depan gerbang sekolah tuh karena nyariin lu?" Ujar Aksa

"WHAT THE HELL?!!!"  Cessa berteriak nyaring

Dan kebetulan pula seorang guru masuk kedalam kelas

"Siapa yang tadi teriak?" Guru dengan badan gemuk kacamat dan juga lipstik merah nya berjalan ke arah kelas

Semua murid diam membeku menatap sang guru

Guru itu melirik tajam satu persatu

"Kalo gruu nya belum Dateng tuh jangan ribut!! Kaya bocah sd aja! Kamu cessa! Kamu kan yang tadi teriak pasti!!" Tuding sang guru yang tepat sasaran

Cessa hanya diam menunduk

"Kamu juga yang dibelakang jangan pada ribut dong!" Guru itu menunjuk kebagian belakang tepat dimana para siswi bergibah dan para siswa bermain game

Semua murid menunduk tak ada yang berani berkutik

"Ibu tinggal awas aja sampe ribut!"

"Pejaran siapa sekarang?!"

"Pak Budi Bu" Agnia sang ketua kelas menjawab

"Susul pak Budi nya cepat!"

Sang guru keluar dengan tatapan mau, membuat seisi kelas ketar ketir

Setelah sang guru keluar semua nya bernafas lega

"Huuu anjir bikin jantungan aja tuh guru"

Keadaan kembali ribut, ya nama nya juga anak anak

Cessna melirik ke arah Aksa

"Sa Lo serius arsen selalu ada depan gerbang tiap pulang sekolah?"

"Serius anjir, gua tiap pulang eskul liat dia"

Cessa memasang wajah panik

"Aduh gimana dong nat!! Gua pasti di incer ini!!!"

Cessna mulai mengigit jemari kuku nya, kebiasan jika sedang panikk

"Gua juga gatau cae" Natasha ikutan panik

"Ah Aksa Lo bikin gua overtingking anjg!" Cessa melirik tajam ke arah Aksa

"Loh kok gua?!" Aksa merasa tak terima diri nya disalah kan

"Coba aja barusan Lo ga ngomong pasti gua gabakal kepikiran!"

Cessa memberngut kesal

Mereka bertiga terdiam sibuk dengan pikiran masing masing hingga tak lama sang guru datang, dan Natasha duduk di samping cessa sedangkan Aksa dibangku belakang bersama teman pria lain nya

_________

Jam pulang telah berbunyi dari beberapa menit yang lalu namun cessa Masi engga untuk keluar dari kelas nya, kenapa? Karena cessa takut arsen...

"Haduh Bubun aku harus gimana?!!" Cessa mulai uring iringan sendiri

"Ah mana laper lagi!!"

Kelas sudah benar benar kosong, dan cessa hanya sendiri, niat nya cessa akan diantar pulang aksa, namun ternyata Aksa mendapat suruhan dari kepsek, dan Natasha sudah pulang bersama kekasih nya

"Apa gua telpon Abang aja ya?"

"Tapi mau ngapain"

Cessa kembali berjalan bolak balik

"Ahhh laperr"

Cessna merengek

"Bodo amat ah gua gatakut sama arsen, gua takut mati kelaperan!"

Cessa mulai berjalan, di koridor terdapat beberapa siswa yang masi disekolah

Cessna berjalan menuju gerbang dan gotca

Arsen sedang duduk di motor nya tepat di depan sekolah cessa

"Okei cessa kamu tinggal lewat, terus pura pura ga kenal sama dia" cessa mencoba untuk tenang

Cessa berjalan perlahan tanpa menengok ke arah arsen, mobil cessa bersebrangan dengan motor arsen

Cessa berjalan.... Terus berjalan.... Mengendap ngendap

Arsen sibuk pada ponsel nya, dan cessa hampir sampai di mobil hingga

Ada yang menarik tas nya dan

"Heh bocil!!" Suara bariton seorang membuat nyali cessa hilang dan rasa nya ingin meningal

Cessa membalikan tubuh nya dan menatap arsen yang bersedekap dada

  Arsen tersenyum miring melihat wajah ketakutan cessa hingga

Cessa menatap tajam arsen

"Apaan si!! Ga sopan narik narik tas orang!!" Cessa berbicara dengan nada sedikit keras, membuat arsen terkejut karena baru kali ini ada seseorang yang memperlakukan nya seperti itu

"Lo ngapain jalan ngedap ngedap gitu hah?!

"Ya suka suka gua lah, mau gua ngedap ngedap ke, ngesot kek suka hati gua lah!!"

Arsen tersenyum miring menatap wajah cessa

"Lo takut sama gua kan cil?" Arsen maju satu langkah membuat cessa mundur

"H-hah, e-engga gua ga takut" cesaa gugup

"Lo takut cill" arsen memandang cessa

"Ah ga peduli mau gua takut kek, engga kek, apa urasan sama lo, lo mau apa?"

Arsen kembalj mendekat

"Mau Lo!" Dengan tegas arsen mengatakan dan memegang bahu cessa

Cessa menepis tangan arsen

"Apaan si!!"

"Denger gua, hari ini Lo jadi milik gua cessa putri Anggara!"

Cessa terkejut karena arsen bisa tau nama asli nya, sedangkan teman teman nya saja hanya tau jika nama cessa adalah cessa putri tanpa anggara

Arsen berjalan mundur dan pergi meninggalkan cessa yang mematung

Cessna Masi mencerna semua ini, hjngga melihat arsen pergi dengan motor nya membuat cessa tersadar

"DASAR COWO ANEH!!! GA JELAS!!!!"

Cessa berjalan menuju mobil dan segera masuk, nampak bagian pengemudi kosong dan membuat cessa bingung

Saat ia menoleh ke arah sampng ternyata pak Burhan ada di warung

Cessna segera memencet tombol kelakson dan tak lama pak Burhan datang

"Waduh maaf Dee, saya kira Ade Masih ngobrol sama teman nya" pak Burhan tak enak hati

"Ih apaan si pak itu bukan temen cessa!" Cessna memberngut kesal

"Terus siapa, pacar?"

"ih apalagi itu, amit amit"

"Gabole bilang amit amit de, takut nya jadi suami" pak Burhan di iringi kekehan

"Ih mana mau cessa punya suami kaya dia"

Pak burhan hanya terkekeh melihat nona nya yang kesal

_________

Gatau ah

CESSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang