bab-31

5.4K 197 10
                                    


Arsen segera menaiki motor  putih milik nya, perasaan nya campur aduk, senang, sedih kedua rasa itu bercampur

Arsen menjalankan motor dengan kecepatan tinggi, menuju rumah sosok yang sangat ia rindukan, seminggu berlalu dan baru hari ini ia menemukan jalan agar bisa bertemu cessa

  Arsen memarkirkan motor nya, lalu segera turun dan memencet bel

Pintu terbuka menampilkan Irma disana

"Assalamualaikum bunda" arsen menyalami irma dengan sopan

"Waalaikumsalam a, sini nak masuk dulu"

"Iya makasi bunda" arsen mengikuti Irma dan duduk di bangku ruang tamu

"Bun arsen minta maaf" arsen menatap Irma suara nya benar benar rendah

Irma tersenyum "iya gapapa sudah bunda maaf kan, tapi lain kali jangan di ulang lagi ya kasep? Sekarang udah tau kan kalo itu salah?"

Arsen menganguk "iya bun, arsen janji gaakan pernah ulangi"

Irma menganguk, lalu mengusap bahu arsen

"Cessa ada dikamar nya, kamu langsung ke atas aja, dia kangen kamu banget soal nya"

"Seriusan bun?cessa gak marah sama arsen?"

Irma mengeleng "cessa itu anak kecil yang gampang ngelupain kesalahan orang yang dia sayang, jadi semarah apa pun dia sama kamu, dia bakal tetep maafin kamu"

Arsen menganguk

"Yaudah sana atuh, cessa lagi nonton tadi"

"Iya bun, arsen izin ke atas ya?"

"Iya sok, nanti ke bawah ya makan siang" arsen menganguk lalu segera menuju lantai atas

Berdiri di depan pintu berwarna putih, arsen masih ragu untuk mengetuk nya

Tok!!

Tok!!

Tok!!!

Arsen mengetuk dengan pelan

"Apa Bun, buka aja"

Jantung arsen berdetak cepat, mendengar suara yang begitu ia rindukan

Tok!!

Tok!!

"Ih Bubun buka aja" arsen tak berniat menyahuti ia tetep berdiri di ambang pintu

Tok!!

Tok!!!

Terdengar suara gerasak gerusuk dari dalam, pertanda jika cessa akan segera membuka pintu nya.

Pintu terbuka menampilkan cessa dengan daster lope lope biru Dongker nya

Bola mata cessa membulat saat melihat siapa yang ada didepan nya, sosok yang sangat sangat ia rindukan

"Sensen" pekik nya lalu memeluk tubuh arsen erat yang di balas tak kalah erat oleh arsen

Akhirnya arsen dapat melihat wajah mungil itu, mencium aroma bayi yang keluar dari seluruh tubuh yang ada di dekapan nya

"I Miss you, pretty " arsen merasakan kaos yang ia kenakan basah, pertanda sang empu yang berada di dekapan nya sedang menangis

"Maaf" lirih cessa dalam Tangis nya, kepala nya ikut mendongkak  menatap arsen

"Aku yang harus nya minta maaf, maaf " arsen mengusap kedua pipi tembam cessa yang di banjiri air mata

Cessa mengeleng "engga, aku yang maaf"
Arsen tersenyum lalu kembali memeluk cessa menghirup aroma bayi dari tubuh kecil itu

"udah ya nangis nya nanti sakit" cessa diam mencoba untuk tidak menangis lagi

"Nangis nya hiks gamau berhenti hiks " dengan segukan cessa menjawab membuat arsen terkekeh dengan perlakuan gemas cessa

"sutt udah, aku disini udah jangan nangis lagi"

"Jangan ngilang lagi sensen" lirih cessa

Arsen tersenyum melepas pelukan cessa, lalu menghapus semua air mata juga ingus di wajah cessa tanpa merasa jijik

"aku ga ngilang, aku tetep di hati kamu ga kemana mana"

Mendengar perkataan arsen, cessa langsung memukul dada pria itu

"Cih dangdut banget " tak sesuai dengan kata yang di ucapkan, pipi cessa sekarang merah sempurna

"gitu doang salting, baperan amat si cil" arsen tersenyum jahil

" ihh arsen jelek ngeselin bangett siii!!!" Cessa memukul mukul dada arsen dengan bibir mengerucut membuat arsen terkekeh

"Hahaha iya cill udah udah ampun" arsen mencoba menangkap kedua tangan cessa agar berhenti, tentu itu adalah hal yang mudah

Cessa berhenti memukul arsen dengan tangan yang di dalam kendali arsen, kedua mata mereka bertemu menatap dalam satu sama lain

"aku sayang banget sama kamu cill, more that anything" lalu perlahan kepala arsen mendekat ke arah wajah cessa, cessa paham situasi ini, seperti adegan yang suka ia baca di novel

Jantung cessa semakin berpacu saat kepala arsen mulai mendekat, cessa menutup mata nya menunggu sesuatu hadir, arsen memiringkan kepala nya mendekat... 3cm...2cm...1-

"HEH!!!" Teriakan dan gebrakan itu membuat arsen dan cessa menjauhkan diri masing masing

"malah berzinah, mentang mentang udh baikan!!" Angga mendekat dengan berdecak pinggang

Kedua nya tengah berada di kamar cessa, dan Angga tiba tiba membuka pintu

Sialan. Batin arsen mengumpat

"apa lu sepet banget tuh muka" Angga menatap arsen membuat arsen mendengus

"Ini lagi, lu anak kecil dek jangan mau di nodain sama ni bocil versi bongsor"

"Ihhh apa si Abang " cessa sedikit malu dan banyak kesal karena gangguan Angga

"Udah udah ayo turun, makan siang "

Namun cessa dan arsen masih diam saja di tempat

"ya Allah, cepet mau gua seret kaya kambing!!"

Dengan perasaan kesal cessa mengikuti Angga dan belakang meninggalkan arsen yang masih dengan rasa kesal nya.

Arsen mengusap wajah nya kasar

"Hampir hampir aja, sialan!" Maki arsen lalu segera ikut turun ke meja makan.

_________

Haloo!!!

Aku ngerasa bersalah karena up nya lama, jadi dobel up deh

Hope you like!!!

See u next chapter 💐💐💐

CESSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang