4. Khitbah

522 46 0
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa vote, comment and share
Terima kasih
Happy reading♥️

******


Shaka baru saja selesai kelasnya. Dia segera pergi ke toko perhiasan. Hari ini dia tidak berjumpa dengan Xiera, makanya dia pergi sendiri. Sampai di sana, Shaka malah bingung dengan banyaknya cincin yang akan dia beli untuk mengkhitbah Xiera.

"Duh, tau gini tadi ngajak bunda. Mana ngerti yang kayak gini" gumam Shaka sambil menggaruk kepalanya yang tam gatal sama sekali.

Dia akhirnya mengikuti kata hati saja.

"Mas, saya mau cincinnya yang paling cantik dengan desain yang sederhana tapi elegan". Shaka kemudian mengabari orang tuanya untuk bersiap-siap ke rumah orang tua Xiera.

Tak lama, pegawai toko perhiasan tersebut datang dan memperlihatkan cincin yang akan Shaka pesan. Ada dua macam cincin yang mereka berikan ke hadapan Shaka dan membuatnya semakin bingung.

 Ada dua macam cincin yang mereka berikan ke hadapan Shaka dan membuatnya semakin bingung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Opsi pertama)

(Opsi pertama)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Opsi kedua)


"Ya Allah, masih bingung. Gimana dong" gumamnya lagi. Mau menelpon bundanya, dia merasa akan membuat bundanya capek.

"Masa detektif ngurus masalah cincin aja harus bantuan bunda", batin Shaka.

Akhirnya Shaka memilih cincin pertama. Dimana ada satu cincin untuk pengikat Xiera dan sepasang cincin untuk cincin kawinnya. Di saat sedang menentukan pilihan, Shaka tiba-tiba ingat. Dia belum tau ukuran jari Xiera.

"Astaghfirullah. Gimana caranya?" Katanya seraya memukul jidatnya pelan. Akhirnya dengan mengerahkan semua kemampuannya menganalisa, dia menebak saja ukurannya. Nanti juga bisa di tukar kalau kebesaran atau kekecilan, batinnya.

Shaka segera melakukan pembayaran dan pulang ke rumahnya karena ayah dan bundanya sudah menunggu.

*****

Mr. AsaWhere stories live. Discover now