14. Kuliah bareng

520 42 0
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa sholawat yaaa
Vote and comment juga biar author semangat
Terima kasih
Happy reading
Luvv
*******

Xiera sudah sibuk membuat sarapan untuk dirinya dan Shaka. Dia ada kuliah pagi dan kebetulan sama dengan Shaka. Jadi hari ini adalah pertama kali mereka akan berangkat kuliah bersama.

Shaka baru selesai mandi berjalan ke arah istrinya. "Perlu bantuan sayang?".

Xiera menoleh dan tersenyum pada suaminya.

"Nggak perlu kak. Kak Shaka duduk aja, nanti Xiera siapin semuanya".

Shaka tersenyum dan duduk di meja makan memainkan hpnya. Tak lama Xiera datang membawa dua piring nasi goreng dan jus jeruk. Shaka sedikit kaget dengan menu sarapan yang di buat istrinya.

"Kenapa kak? Nggak suka ya?", Tanya Xiera.

"Aku malah kaget sayang. Kok kamu bisa tau menu sarapan favorite aku?", Kata Shaka.

"Maaf ya kalau ini misalnya buat kak Shaka nggak suka. Kemarin sebelum menikah, Xiera tanya semua tentang kak Shaka. Apapun tentang kak Shaka aku tanyain sama bunda. Maaf ya?", Jelas Xiera dengan memasang puppy eyesnya.

Shaka mencubit pelan pipi istrinya yang sangat imut.
"Yang mau marah siapa sih sayang? Aku malah senang kamu cari tau semua tentang aku. Makasih ya cantik".

Xiera tersenyum senang. Shaka memang pandai menghargai perempuan. Tapi Xiera takut jika Shaka nanti friendly pada semua perempuan. Hatinya tidak akan kuat.

"Xiera boleh minta sesuatu nggak kak?".

Shaka menoleh pada istrinya. Wajah istrinya terlihat serius, berarti ini sangat penting.

"Boleh sayang? Mau minta apa?".

Xiera menahan semua malunya. Sebut saja dia posesif, karena dia benar-benar tidak sanggup melihat Shaka membagi hatinya untuk orang lain.

"Kalau Xiera minta kak Shaka jangan friendly ke perempuan lain bisa nggak?".

Shaka tertawa mendengar perkataan istrinya. Friendly? Jangankan friendly, untuk bertegur sapa dengan perempuan bukan mahramnya saja dia tidak mau.

"Dengar ya cantik. Cukup kamu yang aku punya sekarang. Kamu tempat aku bercerita dan meminta pendapat. Untuk apa perempuan lain. Percaya ya? Aku nggak mungkin bersikap friendly pada perempuan mana pun".

Mendengar jawaban Shaka membuat Xiera merasa senang.

"Sekarang giliran aku minta permintaan, boleh?".

"Boleh kalau Xiera bisa. Kak Shaka mau apa?". Xiera sedikit heran, dengan permintaan Shaka.

"Jangan panggil kakak untuk suami kamu ini. Aku bukan kakak kamu, aku suami kamu".

Xiera kemudian meletakkan sendok yang dia pegang dan segera berpikir. Panggilan apa yang cocok untuk suaminya yang ganteng ini.

"Apa ya kak? Kak Shaka mau di panggil apa?", Xiera tak juga menemukan panggilan yang tepat. Mau di panggil mas, kan Shaka masih muda. Belum mas-mas.

Mr. AsaWhere stories live. Discover now