7. Misi

601 47 3
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa vote and comment
Happy reading
Luvv
*****

Xiera dan Shaka kembali menjalani aktivitas kuliah seperti biasanya setelah dua hari yang lalu Shaka melamar Xiera. Hasil dari keputusan bersama telah di tentukan bahwa mereka akan menikah seminggu setelah lamaran. Dan acaranya pun akan di rahasiakan sampai Xiera lulus kuliah. Sebenarnya tidak masalah walaupun sedang kuliah tapi menikah, hanya saja Xiera takut di bully oleh perempuan-perempuan yang mengidolakan Shaka.

Sekarang, Xiera tengah berjalan menuju kelasnya. Dia bersholawat sepanjang jalan dan tersenyum senang mengingat momen Shaka melamarnya.

"Eh, kak Shaka kuliah nggak ya? Aku lupa nanyain" gumam Xiera tiba-tiba teringat Shaka. Dia segera mengeluarkan handphonenya yang telah Shaka kembalikan saat setelah lamaran. Dia menelpon Shaka. Berkali-kali dia menghubungi Shaka tapi tidak diangkat.

"Kak Shaka kemana ya? Apa dia kerja? Aku juga lupa nanya dia kerja apa, huh" kata Xiera. Dia benar-benar tidak bertanya apa pekerjaan calon suaminya itu. Xiera kemudian melanjutkan jalannya menuju kelas.

Sementara di tempat lain, Shaka tengah menyamar untuk menyelidiki kasus penjualan permen narkoba pada anak-anak. Shaka kali ini memakai baju seperti ingin ke kampus dengan tapi tetap memakai masker hitamnya dan menunggu penjual permen tersebut datang di sekolah tempat biasa dia berjualan. Handphonenya dalam mode silent makanya dia tidak mengetahui Xiera menelponnya.

Tak lama, penjual permen tersebut terlihat. Shaka segera pura-pura ingin membeli tapi saat dia akan berjalan kearah penjual itu, seseorang dengan topi hitam dan masker hitam menghampiri penjual permen itu. Shaka segera melemparkan spy microphone yang bentuknya kecil kearah mereka untuk mendengarkan percakapan mereka.

Terdengar mereka seperti membicarakan sesuatu. Shaka tak lupa merekam semua pembicaraan mereka.

"Sebaiknya lo pindah dari sini. Sudah ada yang melapor dan polisi akan memeriksa tempat ini" kata orang tersebut.

"Baik bos. Saya akan pindah ke tempat lain, terima kasih infonya bos" kata penjual tersebut.

Shaka tau sekarang bahwa bos yang di panggil penjual permen tersebut adalah KM, bandar narkoba yang dicari. Shaka mencari cara untuk menempelkan Spy Cam agar bisa tau siapa KM ini sebenarnya. Kenapa dia bisa tau polisi akan datang ketempat ini dan memeriksa penjual permen itu. Shaka bisa menduga orang itu adalah salah satu polisi yang tau rencana mereka.

Shaka berjalan kearah mereka, lalu dia berpura-pura membeli beberapa makanan. Tanpa di sadari orang itu, Shaka menempelkan Spy camera pada jaketnya dan GPS dengan ukuran sangat kecil. Spy camera bisa Shaka kendalikan dengan remote yang bisa di pindahkan dari jarak jauh.

Setelah membayar makanan yang dia beli, Shaka pergi dari sana. Dia sudah mendapatkan jawaban sebenarnya, tapi masih butuh beberapa bukti lainnya. Shaka menelpon Bripda Miko yang menjadi partnernya.

"Selamat siang pak, saya ingin bertemu bapak di kantor. Bisa sekarang?"

"Baiklah mr. ASA, saya akan segera kesana"

"Baik. Saya tunggu".

Setelah sambungan telepon tertutup, Shaka segera menuju kantor polisi. Dia harus menyelesaikan misi ini segera.

Mr. AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang