10. Saya Mr. Asa

396 36 8
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa vote and comment
Happy reading
Luvv💕♥️

*****

Sementara itu, Shaka sudah berada di tempat kejadian. Pembunuhan satu keluarga dan tidak di ketahui pelakunya. Kamera CCTV dihapus. Pemilik rumah adalah seorang pengusaha terkenal dan sangat berpengaruh. Di rumah tersebut ada istri dan tiga orang anaknya, serta lima orang pembantu yang juga ikut terbunuh. Tidak ada korban yang selamat, bahkan satpam penjaga yang berada di depan rumah juga mengalami nasib yang serupa. Kejadian ini terjadi 2 hari yang lalu.

Shaka memakai pakaian santainya menyelidiki kasus di rumah itu. Tempatnya memang sangat jauh dari daerah tempat tinggalnya, bahkan sudah berpindah pulau. Tapi kepolisian di daerah ini memintanya membantu menyelidiki. Kantor pusatnya juga memerintahkan untuk menyelidiki kasus ini.

Shaka berjalan mendekati penjual bakso di sekitar perumahan itu.

"Pak, saya pesan baksonya satu". Shaka sengaja memilih kursi yang tak jauh dari penjual. Di sana juga ada beberapa orang yang sedang makan bakso.

Tak lama bakso pesanan Shaka datang. Shaka memakan baksonya dan menoleh pada penjual bakso tersebut yang sudah santai karena belum ada pembeli.

"Eem, Boleh saya bertanya sesuatu pak?".

"Oh silahkan mas. Mau nanya apa?".

"Rumah di sana itu besar, tapi waktu saya lewat di sana itu sepertinya sepi. Apakah di jual?" Tanya Shaka sembari menunjuk rumah tersebut.

"Oh, saya kurang tau kalau di jual tidaknya mas. Tapi dua hari yang lalu, di sana ada pembunuhan masal. Satu keluarga termasuk Art dan satpamnya di bunuh. Sekarang masih belum di ketahui siapa pelakunya". Ujar tukang bakso tersebut. Orang-orang yang berada di sana ikut nimbrung mendengar percakapan Shaka dan penjual bakso tersebut.

"Masnya mau beli rumah ya? Saya saranin kalau pun rumah itu di jual, jangan rumah yang itu. Semua udah jadi rahasia umum, pemilik rumah itu pemuja setan. Dan pasti rumahnya seram deh sekarang". Shaka mengerutkan keningnya, dalam info yang dia dapat tidak ada pernyataan kalau pemilik rumah adalah sekte.

"Pemuja setan?" Tanya Shaka memancing mereka. Dia harus menggali info dari warga sekitar untuk menyelesaikan masalah.

"Iya mas, wong jenazah pemilik rumahnya aja nggak di temukan, bersama mayat anaknya yang masih berumur 14 tahun. Hilang dan tidak di ketahui keberadaannya."

"Iya mas. Dulu juga sering ada laki-laki dan perempuan di ajak ke rumah itu untuk kerja disana. Tapi hilang begitu saja. Kalau kata satpamnya udah pulang, tapi kami yakin udah jadi tumbal"

Mendengar penjelasan itu, Shaka menjadi menduga-duga. Kenapa laporan dan pemberitahuan dari kepolisian setempat tidak sedetail itu. Padahal mereka sudah menyelediki daerah sekitar sini.

"Kondisi jenazah lain yang di temukan di rumah itu bagaimana pak?".

"Semua korban katanya di temukan dalam kondisi di tusuk bagian perut, jari-jari hilang, tangan patah. Terus ada juga simbol bintang di tangan istrinya. Kami juga tidak boleh melihat langsung, itu cerita dari salah satu staf rumah sakit tempat autopsinya".

"Ooo gitu ya pak. Saya kira rumahnya di jual, soalnya kelihatan masih bagus". Shaka menanggapi seadanya. Dia harus mencari lagi informasi dari orang yang lebih tahu kejadian ini. Dia sudah punya asumsi dan harus di bantu dengan fakta yang lain.

Mr. AsaWhere stories live. Discover now