5. Bertemu Mr. ASA

513 46 0
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa vote, comment and share
Terima kasih♥️
💕Luvv💕
*****


Setelah 20 menit meneliti mahasiswi tersebut, Shaka memerintahkan semua petugas yang ada di sana untuk membawanya ke rumah sakit, untuk di autopsi. Setelah itu, Shaka mengajak polisi yang menyelidiki kasus ini untuk mencari ruangan salah satu Dekan di kampusnya ini. Dia sebelum itu terlebih dahulu bertanya pada salah satu dosen yang ada disana.

Setelah tau siapa yang akan dia temui, Shaka segera menuju ke sana. Saat sampai di ruangan tersebut dan di persilahkan masuk.

"Ada yang bisa saya bantu, pak?" Tanya Dekan tersebut. Polisi yang tidak tahu maksud Shaka ke sini langsung menyerahkan semuanya pada Shaka.

"Mr. ASA, silahkan".

Shaka mengangguk dan membenarkan posisi duduknya. Dia akan memulai penyelesaian kasusnya.

"Baik, saya akan mulai. Bisa anda panggilkan putra anda ke ruangan ini terlebih dahulu?". Semua yang ada disana merasa heran, tapi mereka tetap menuruti permintaan Shaka. Dekan tersebut menelpon anaknya dan menyuruh ke ruangannya.

"Baiklah menunggu anak anda datang, saya akan bertanya pada anda. Apakah benar putra anda bernama Pasha?" Tanya Shaka memastikan.

"Iya benar" jawab dekan tersebut. Shaka menganggukkan kepalanya dan melanjutkan pertanyaannya.

"Apa pekerjaannya?"

"Dia punya bisnis toko makanan. Bisnisnya berjalan lancar dan semakin hari pelanggannya terus bertambah".

Shaka tersenyum di balik maskernya, tak lama pintu terbuka dan masuklah putra dekan tersebut. Shaka bisa melihat raut terkejut dan takut di wajah Pasha. Tapi dia berusaha tenang dan duduk di dekat papanya.

"Pa, ada apa? Kok aku di panggil kesini?" Tanya Pasha pada sang papa.

"Papa juga kurang tau, mereka yang panggil. Mungkin kamu mau di jadikan saksi untuk kasus barusan" jawab dekan tersebut. Shaka yanh mendengar hal itu ingin tertawa, dengan jelas dan singkat dia menjawab.

"Anda bukan di jadikan saksi. Tapi anda pelaku dari semua kejadian ini". Semua orang yang berada di sana terkejut. Merasa bingung dan kaget dengan penuturan Shaka.

*****

Suasana menjadi riuh karena semua orang tengah berbisik, menduga-duga. Ada yang pro dan kontra. Mendengar bisikan-bisikan itu, dekan tersebut marah. Dia berdiri dan memarahi Shaka.

"Maksud anda apa berbicara seperti itu tentang anak saya? Sudah jelas anak saya tidak terlibat hal ini. Kasus ini murni bunuh diri". Shaka tetap tenang, kejadian seperti ini sudah sering dia dapatkan.

"Silahkan duduk dan dengarkan penjelasan saya" ucap Shaka. Semua orang terdiam dan fokus mendengarkan kalimat-kalimat yang akan Shaka ucapkan. Dekan tersebut juga duduk kembali.

Shaka mengeluarkan obat yang dia dapatkan di sekitar mahasiswa tadi dan juga secarik kertas seperti surat. Tapi isinya nama obat-obatan dan singkatan farmasi.

 Tapi isinya nama obat-obatan dan singkatan farmasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr. AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang