6. Calon istri

502 44 0
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa vote, comment and share yaa
Terima kasih
Happy reading
💕Luvv💕
*****

Shaka sudah berada di taman Pelangi mengatur persiapan untuk melamar Xiera. Sebenarnya, Shaka bukan orang yang menyukai kerumitan seperti ini. Dia lebih memilih to the point saja. Tapi ini merupakan ide dari sang bunda tercinta, Nyonya Azzam.

Taman di hias sedemikian rupa dengan bunga, lampu dan yang lainnya. Shaka hanya berharap tidak ada tugas yang harus dia terima nantinya. Tapi ternyata, harapannya kali ini tidak terkabulkan. Telpon masuk dari markas yang membuatnya harus pergi sekarang juga. Jam masih menunjukkan pukul 18.30 Wib. Shaka segera bergegas menuju markas. Tak lupa dia mengirim pesan pada bundanya.

Sampai di markas, Shaka sudah menggunakan kostum lengkapnya. Di sama sudah ada beberapa orang polisi dan beberapa berkas yang harus di selesaikan. Shaka di persilahkan duduk.

"Kasus kita kali ini adalah pengedar narkoba yang sangat sulit di tangkap. Beberapa kali tertangkap tapi ternyata itu hanya anak buahnya. Pelaku mempunyai tato di bagian tangannya bertuliskan KM. Anggota kepolisian yang dulu hampir menangkapnya pernah melihat itu". Jelas Brigadir Jenderal membuka percakapan.

Shaka membaca laporan tersebut. Dia merasa ini akan sangat rumit.

"Menjual narkoba dalam bentuk permen pada anak-anak?" Kata Shaka memastikan.

"Ya. Itu yang membuat kita semua harus menangkapnya. Dia sudah lama tidak beraksi, tapi tadi banyak laporan bahwa ada penjual permen yang membuat anak-anak ketagihan. Bahkan kehilangan kontrol atas diri mereka. Setelah di lakukan tes urin, mereka ternyata mengonsumsi narkoba".

Mendengar hal itu, Shaka menghela napasnya. Dia harus menyusun rencana untuk menyelidiki ini semua.

"Siapa polisi yang akan menyelidiki ini bersama saya?" Tanya Shaka.

"Bripda Miko Kardiman. Beliau yang akan menjadi partner Mr. dalam menyelidiki kasus ini". Jawab Brigjen. Shaka menatap partnernya dan mengulurkan tangan.

"Semoga kita bisa bekerja sama" ucap Shaka. Polisi tersebut tersenyum dan mengangguk pada Shaka. Tapi Shaka merasakan hal lain, tangan Bripda Miko dingin.

******

Shaka berlari ke arah taman pelangi. Dia sudah terlambat 10 menit karena rapat dadakan dengan tim kepolisian mengenai kasus yang mereka hadapi. Shaka berhenti mengatur napasnya dan memastikan cincin untuk melamar Xiera dia bawa. Setelah itu, Shaka berjalan dengan langkah coolnya begitu dia melihat Xiera sedang berdiri kagum melihat dekorasi di taman itu.

Xiera mengedarkan pandangannya, tapi tidak ada oramg di sekitar sini.

"Siapa yang bikin ya keren banget. Pasti mau nyatain perasaannya deh. Ya Allah romantis banget. Andai aku bisa ngerasain kayak gini juga" kata Xiera. Lalu dia memutuskan untuk pergi dari sana.

"Mending pulang aja deh, nanti malah ganggu acara orang. Lagian, orang yang ngasih surat tadi juga nggak ada disini". Bertepatan saat Xiera baru melangkahksn kakinya dan berbalik, dia melihat siluet seorang laki-laki dan berjalan kearahnya. Ketika jaraknya sudah dekat, Xiera mengenali orang tersebut.

"Kak Shaka" gumamnya. Dia masih kebingungan ada apa dengan semua ini.

Shaka berhenti tepat di depan Xiera dengan jarak yang cukup jauh.

Mr. AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang