32. Tugas atau Istri

327 37 1
                                    

Assalamualaikum
Happy reading
********

Xiera dan Shaka kembali menjalani hari seperti biasa setelah kejadian kemarin. Sebenarnya Xiera sedikit penasaran kenapa Violet kembali berubah menjadi seperti itu setelah dulu sempat baik dengannya. Tapi, Shaka memberikan logika mungkin dulu saat itu Violet berpura-pura baik pada Xiera untuk mendekatinya dan membuatnya bisa dekat dengan Shaka. Dan logika itu paling tepat melihat perilaku Violet kemarin.

Kini Xiera dan Shaka tengah bersantai di apartemen mereka karena mereka tidak ada kelas hari ini. Shaka sedang menemani istrinya persiapan menyusun skripsi karena sebentar lagi akan wisuda. Saat membantu istrinya, Shaka mendapatkan notifikasi seperti biasa. Tugas. Dia berjalan ke kamar yang membuat Xiera heran dan tak lama keluar dengan setelah hitamnya.

"Sayang, aku pergi dulu ya. Ada panggilan", pamit Shaka yang tak banyak basa-basi. Xiera rasa efek kejadian kemarin membuat Shaka seperti ini.

"Hati-hati, Bby. Kalau ada apa-apa kabarin, ya?".

Xiera mencium tangan suaminya dan Xiera mencium wajah istrinya. Setelah berpesan untuk mengunci pintu dan jangan keluar apartemen sebelum dia pulang, Shaka segera pergi.

*****

Kasus kali ini adalah seorang wanita bernama Ambar usia 28 tahun dan anak perempuannya bernama Lisa berusia 10 tahun yang dikabarkan menghilang di rumahnya saat suaminya bekerja di luar kota. Hilangnya ibu dan anak ini berikut dengan hilangnya motor dan juga beberapa perabotan di rumah mereka.

Kejadian ini disadari pukul 6 pagi, saat itu ada tetangga mereka lewat dan melihat rumah mereka terbuka dan banyak darah berceceran di teras bahkan jalanan depan rumah mereka. Tetangga segera memberi tahu RT dan juga warga lainnya. Mereka masuk dan memeriksa rumah tersebut dan mereka tidak menemukan siapapun dan rumah dalam keadaan sangat berantakan dan banyak darah berceceran. Pak RT kemudian menelpon polisi untuk meminta bantuan.

Shaka telah sampai di TKP setelah polisi tidak menemukan bukti yang jelas. Mereka hanya menarik kesimpulan ini perampokan. Tapi mereka juga tidak bisa mencari jejak dua perempuan yang hilang itu. Suami korban sudah berada disana dan dalam keadaan lemah karena mendapat kabar mengenai istri dan anak semata wayangnya.

Shaka tidak banyak bicara, dia hanya mengamati sekitar. Tak lama dia mendekati tetangga terdekat rumah korban.

"Maaf menganggu pak, boleh saya bertanya?", Ucap Shaka sopan.

"Silahkan pak,". Ucapnya terlihat nervous dan tak berani menatap Shaka.

"Apa kemarin ada yang datang ke rumah ini?"

Bapak itu tampak berpikir. "Kalau saya tidak tau, pak. Tapi coba tanya istri saya, karena kalau siang saya kerja pulang agak malam", jawabnya kemudian memanggil istrinya. Setelah itu dia menanyakan pertanyaan yang sama pada sang istri.

"Kalau kemarin nggak ada, pak. Tapi kalau dua hari lalu ada perempuan. Pakai mobil dan yang saya dan yang lain dengar kayaknya mereka berantem, soalnya terdengar ribut-ribut gitu. Setelah itu, besoknya mereka nggak keluar rumah bahkan neng Lisa nggak sekolah. Nah, tadi pagi kami kaget lagi karena rumahnya terbuka dan banyak ceceran darah".

Shaka mengangguk mendengar penjelasan tetangga korban. Dia kemudian mengucapkan terima kasih dan kembali masuk ke dalam rumah tersebut. Shaka masuk ke kamar anak perempuan korban, lama di dalam sana sambil mengamati dan Shaka tersenyum setelah menemukan sesuatu.

Mr. AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang