| 1 | Hal Yang Selalu Terjadi

1.6K 172 33
                                    

Sebuah misi yang mereka terima kali ini adalah kasus penyelidikan, atau lebih tepatnya menangkap sekelompok ninja pelarian yang katanya beberapa hari terakhir ini sering mengacau di desa terpencil yang sekarang mereka tinggali. Usut punya usut, alasan para ninja itu mengincar Desa ini adalah karena mereka mendapatkan kabar jika di Desa tersebut ada sebuah permata unik yang tersimpan secara rahasia.

Mereka ingin merampas benda berharga tersebut yang katanya memiliki kemampuan untuk memberikan sebuah kekuatan yang sangat dahsyat. Menjadi ninja yang kemampuannya menguat dan tak tertandingi jelas banyak yang menginginkan hal tersebut.

Itulah yang menjadi tujuan sekelompok ninja pelarian ini. Dan tentunya, Sakura, Kiba beserta Hinata yang mendapatkan misi pun tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi.

Sakura melompat tepat di belakang Hinata, gadis Hyuga itu sedari tadi sudah mengaktifkan byakugannya guna mendeteksi keberadaan para bajingan gila akan kekuatan yang mereka incar sejak misi ini diberikan kepada mereka. Namun, sampai saat ini mereka belum juga menemukan keberadaan ninja pelarian itu. Terhitung sudah sekitar tiga hari mereka menetap di Desa tersebut.

Kiba sendiri saat ini tengah melakukan hal yang sama dengan memanfaatkan kemampuan pelacak miliknya. Mereka sengaja membagi tugas menjadi 2 kelompok. Kiba dan Akamaru yang pergi ke arah barat, sedangnya Sakura Hinata menyelidiki bagian timur.

"Hinata!" Pekik Sakura dengan bergegas menangkap tubuh Hinata yang ia sadari akan hilang keseimbangan.

Gadis musim semi itu menopang tubuh Hinata, memperhatikan gadis lugu di pangkuannya dengan khawatir lantaran kini nampak lemas.

"A - aku hanya, sedikit kelelahan, Sakura-san," Hinata berucap, mencoba menghilangkan kekhawatiran yang begitu jelas Sakura tampilkan.

"Ck, kau ini. Kau terlalu memaksakan diri, Hinata. Lebih baik kita beristirahat sebentar. Dan, aku akan memulihkan keadaanmu,"

Tanpa menunggu jawaban Hinata, Sakura langsung bersiap untuk membantu gadis itu bangkit, niatnya ia akan menuju tempat yang lebih nyaman, seperti di bawah pohon contohnya. Melihat kini mereka tengah berada di batang pohon yang tentunya tempat itu kurang nyaman untuk dijadikan tempat beristirahat.

Setelah mendarat, Sakura segera membantu Hinata duduk, memposisikan gadis itu senyaman mungkin supaya pengobatan yang akan ia berikan pun dapat dengan mudah ia lakukan. Namun, belum sempat Sakura melakukan penyembuhan pada Hinata, suara seseorang lebih dulu menginterupsi.

"Hinata!"

Kedua gadis itu pun kompak menoleh, dan mendapati Kiba beserta Akamaru yang terlihat tergesa-gesa mendekati mereka.

"Minggir!"

"Akh!" Sakura tersungkur ke samping ketika dengan tanpa diduga Kiba mendorong tubuhnya.

Hampir gadis berambut merah muda itu mencium tanah jika saja kedua tangannya tidak sigap menahan beban tubuh. Ia pun berdecak lalu menatap nyalang ke arah Kiba yang kini terlihat sangat khawatir akan keadaan Hinata.

"Kau baik-baik saja, Hinata? Aku sudah mengatakannya, jangan memaksakan dirimu," pemuda itu terlihat kesal, ia merasa teman satu timnya ini mengabaikan ucapannya.

"A - aku baik-baik saja, Kiba-kun. Kau tak perlu khawatir," Hinata mencoba menampilkan senyuman tipis, ia berusaha terlihat baik-baik saja.

Yang bisa Hinata dengar adalah hanya decakan dari pemuda pemilik tato taring merah di kedua pipinya itu yang sejak genin sudah menjadi rekan satu timnya.

Pandangan Kiba beralih pada sosok yang kini nampak duduk tak jauh darinya, gadis dengan surai merah muda itu sedang melemparkan tatapan penuh permusuhan padanya. "Oi! Mengapa kau menatapku seperti itu!" Tegurnya.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐅𝐈𝐆𝐇𝐓 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang