| 20 | Keyakinan Hati [ END ]

686 101 22
                                    

Kiba tidak langsung menyusul, laki-laki itu terdiam di sana entah untuk apa, kakinya terasa berat. Ini benar-benar membuatnya bingung, apa yang harus ia lakukan? Dan apa sebenarnya yang Sakura inginkan?

Pernikahan tetap dilanjutkan? Atau dihentikan dan gadis itu bisa bersama dengan laki-laki yang sejak dulu dinantikan.

Memang menyakitkan bagi Kiba. Sedikit lagi, sedikit lagi ia bisa mendapatkan Sakura, memiliki gadis itu untuk selama-lamanya, tapi, mengapa rasa bimbang kini menggerogoti batinnya. Apa yang sebenarnya dirasakan oleh Sakura? Kiba yakin Sakura masih mencinta Sasuke, walaupun mungkin sekarang porsinya telah berkurang.

Setelah kebersamaan mereka selama ini, apakah Sakura tidak bisa melihat ke arahnya? Sedikit saja, apakah tidak ada rasa cinta yang Sakura rasakan padanya, dalam keadaan tidak disadari sekalipun? Tidak pernah, kah?

"Sepertinya Sakura-chan mulai menyukaimu, Kiba,"

Kiba terjengkit mendengar suara tiba-tiba itu, dapat ia lihat laki-laki berkumis kini berjalan mendekat, Kiba berdecih ketika sadar Naruto telah me-non-aktifkan chakra nya, pantas saja ia tidak bisa menyadari kehadiran si Uzumaki itu.

"Kau menguping?" Sinis Kiba.

Deretan gigi kini ditunjukkan oleh Naruto. "Hehe, hanya sedikit. Aku tidak akan merebut Sakura-chan darimu, Kiba. Kau tidak perlu menatapku penuh dendam seperti itu, ayo tunjukan wajah konyol yang selalu kau hadirkan. Kau sungguh tidak cocok dengan wajah sangar itu, hanya Sasuke yang cocok,"

"Cih. Tak usah membawa nama anak itu,"

"Aih! Bahkan kau sendiri yang melibatkan nama Sasuke ketika berbicara dengan Sakura-chan,"

"Iya! Dan karena itu pula Sakura marah padaku,"

Naruto semakin mengikis jarak dan langsung merangkul teman satu angkatannya itu ketika telah berada di dekatnya. "Kejar Sakura-chan, Kiba. Minta maaf padanya, dan ya, tolong sampaikan maafku padanya juga. Aku tidak bermaksud menyudutkannya. Tapi setelah mendengar ucapannya tadi padamu, kurasa dia mulai menyukaimu, Kiba. Aku bisa melihatnya,"

Kiba mengernyit, ia meragukan. "Yang benar saja? Kau tidak perlu menghiburku dengan bualanmu itu, baka!" Segera Kiba melepas paksa rangkulan si Kuning.

Naruto pun berdecak sebal dibuatnya. "Jika kau tidak mengejarnya sekarang, maka kau akan menyesal. Dengar, sekarang aku sudah merestui hubungan kalian. Maka, jangan sia-siakan kesempatanmu ini," dengan songong Naruto mengangkat kepala angkuh, dan kedua tangan terlipat di depan dada.

Kiba dibuat mendelik melihat tingkahnya. "Siapa kau!? Bahkan aku tidak butuh restumu! Tanpa kau minta juga aku memang berniat mengejarnya, baka."

Sebelum benar-benar pergi, Kiba menghentikan langkah kakinya. "Ah, ya, Naruto. Setelah aku bersama dengan Sakura. Ada baiknya kau melihat bagaimana perhatian yang selalu Hinata berikan padamu selama ini, dan kedepannya coba lah bersikap lebih baik padanya. Baiklah, aku pergi. Satu lagi, tolong buang perasaanmu pada Sakura sejauh mungkin."

...

Kiba semakin malaju kecepatan lompatannya, tidak sulit baginya mencari keberadaan Sakura, selain dirinya adalah ninja tipe sensor, aroma tubuh Sakura yang semakin kuat juga bisa dengan mudah Kiba rasakan.

Di sana, ya, Kiba menemukan keberadaan Sakura di sebuah jembatan, rupanya gadis itu tengah bersama dengan Kakashi. Kaki Kiba pun tak berhenti bergerak, kini justru semakin membawa raganya untuk ikut bergabung.

Namun, sebelum ia benar-benar mendekat, Kakashi nampak menyadari kehadirannya dan langsung menghilang. Detik berikutnya Sakura pun berbalik dan tepat saat itu pula keduanya saling berpandangan. Kiba tidak bisa menahannya, maka laki-laki itu segera mempercepat langkah kakinya supaya memperpendek waktu untuk mendekat pada Sakura.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐅𝐈𝐆𝐇𝐓 || SELESAI✓Where stories live. Discover now