| 11 | Kebetulan Yang Buruk

510 105 11
                                    

Berhari-hari telah terlewati dengan menempuh panjangnya hutan serta menyebrangi perairan. Setelah berbicara mengenai lebih jelasnya misi dengan sang Mizukage dan menikmati waktu beristirahat yang terbilang singkat, akhirnya kini ketiga Shinobi serta satu ekor anjing dewasa itu nampak kembali melesat menuju titik lokasi permasalahan.

Shikamaru, Kiba dan Akamaru memilih pergi untuk memastikan tempat yang katanya sempat terjadi penyerangan dari para anjing liar, lalu Sakura sendiri diberi tugas untuk memeriksa warga yang terkena sebuah gigitan dari hewan buas tersebut.

Setelah beberapa waktu Sakura habiskan untuk mengobati serta mengamati jenis luka yang diderita oleh para warga, gadis merah muda itu pun bergegas meninggalkan pemukiman dan menuju lokasi dimana tempat keberadaan ketiga rekannya, ada hal yang harus ia sampaikan pada mereka menyangkut permasalahan ini.

Hap! Tepat sekali, kini kaki ramping sang gadis mendarat di dekat dua laki-laki berbeda klan itu, sejak kehadiran Sakura fokus mereka langsung teralihkan pada sang gadis.

Sadar diperhatikan, apalagi oleh Kiba, membuat otaknya secara reflek mengingat kembali mimpi yang menyerangnya tempo hari, gadis itu menggeleng mencoba sadar.

"Ada apa denganmu? Kau terlihat aneh sejak keberangkatan misi. Apa aku melakukan hal yang mengganggumu?" Kiba berujar sedikit kesal.

Bukan apa-apa, tapi Kiba telah menyadari keanehan mengenai sikap Sakura akhir-akhir ini, lebih tepatnya sejak keberangkatan misi mereka. Kiba merasa sejak saat itu Sakura diam-diam memperhatikannya, lalu jika mereka mengalami kontak mata gadis itu akan langsung memutuskannya, dan juga Sakura beberapa kali menunjukkan jika gadis itu ingin menghindar dari atensinya.

Padahal malam setelah misi diberikan kepada mereka hubungan keduanya nampak baik-baik saja, tapi mengapa sekarang Sakura menunjukkan sikap seolah-olah telah terjadi hal yang begitu tidak biasa diantara dirinya dan gadis itu.

"Ti - tidak. Aku baik-baik saja," Sakura mengalihkan tatapannya, merasa tak nyaman diperhatikan oleh Kiba dengan pandangan mengintimidasi.

Kiba menajamkan penglihatannya. "Kau gugup? Aku semakin curiga,"

"Oi! Sudahlah, ini bukan waktunya untuk membahas hal yang tidak penting seperti itu!" Shikamaru menengahi, manik malas itu pun terarah pada Sakura. "Ada yang ingin kau sampaikan, Sakura?"

Sakura bernapas lega, baiklah, ia akui sekarang Shikamaru telah menyelamatkan dirinya dari pertanyaan menuntut yang sempat Kiba lontarkan. Ia juga cukup kesal dengan respon tubuhnya ketika bertemu dengan Kiba setelah mimpi itu, mengapa tubuhnya sulit terkontrol dan selalu menunjukkan kegugupan jika maniknya bersirobok dengan milik Kiba.

Gadis itu pun mengangguk. "Iya. Mengenai kondisi warga yang terkena gigitan anjing liar,"

"Kau berhasil menemukan kejanggalan?" Kembali Shikamaru menanggapi.

"Sepertinya. Jika melihat luka yang diterima memang tidak terdapat racun berbahaya, para warga hanya menerima luka sayatan akibat anjing-anjing itu yang kehilangan kontrol dan melakukan penyerangan. Walaupun luka yang diterima tergolong tidak berbahaya, tapi jika luka itu diterima oleh warga biasa tetap saja tidak bisa disepelekan,"

Pemuda nanas itu nampak berpikir. "Jadi maksudmu, ada seseorang yang sengaja membuat para anjing itu menjadi tak terkendali dan menyerang warga desa?"

Sakura mengangguk membenarkan.

"Tapi, apa tujuan orang itu?" Kiba bertanya.

"Itu lah yang perlu kita cari tahu. Aku rasa jika hanya untuk memberikan penyerangan pada warga biasa hal itu tidaklah menguntungkan baginya," ucap Sakura.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐅𝐈𝐆𝐇𝐓 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang