| 3 | Tidak Direncanakan

838 147 25
                                    

Sudah sekitar satu bulan berlalu semenjak kegagalan misi yang ia terima, dimana saat itu ia bertemu kembali dengan Sasuke─teman satu timnya dulu sekaligus laki-laki yang sejak dulu ia suka.

Setelah Sakura, Hinata, Kiba dan Akamaru sampai ke Konohagakure, saat itu pula Kakashi dan beberapa Jounin menggantikan tugas mereka. Tapi nyatanya selama satu minggu mereka berada di sana Sasuke tidak lagi datang, membuat Kakashi berpendapat jika keadaan Desa tersebut sudah dalam keadaan aman. Dan sejak saat itu pula misi ini ditutup.

Mengenai bertemunya ia dengan Sasuke, Tsunade-shishou mengatakan supaya Sakura tidak menyinggung hal itu lagi, apalagi ketika di hadapan Naruto. Mereka sepakat untuk merahasiakannya dari bocah rambut kuning itu. Karena Tsunade-shishou khawatir Naruto akan bertindak gegabah dengan langsung menyusul Sasuke jikalau anak itu mengetahuinya.

Dan ya, Sakura pun memiliki pendapat yang sama, bertahun-tahun menjadi anggota tim 7 bersama Naruto membuat dirinya lebih bisa memahami bagaimana karakter laki-laki itu, dan Sakura pun bisa merasakan bagaimana besarnya tekad Naruto untuk membawa sosok Sasuke kembali ke Desa mereka ini. Tentu, Sakura juga memiliki tujuan yang sama, mau bagaimana pun Sasuke itu tetap teman mereka.

Tapi, dibandingkan dengan Naruto, ia masih bisa mengatur hasrat yang ada dalam dirinya untuk mengejar Sasuke, karena ia tahu hal itu tidaklah mudah dan mengandung banyak resiko. Maka keputusan yang Sakura ambil adalah menyetujui untuk tidak mengatakan apapun mengenai Sasuke kepada Naruto. Dengan begitu, Naruto akan tetap fokus mengasah kemampuannya tanpa harus pikirannya terbagi dengan hal lain.

Sakura terhenyak. Ia menoleh dan mendapati Shikamaru telah duduk tepat di sampingnya─di bawah pohon, lokasinya berada di area latihan yang dulu dipakai oleh tim 7 dalam misi merebut lonceng ketika tim tersebut baru saja dibentuk. Ya, sedari tadi Sakura merenung di sana.

"Kau?" Sakura mengamati sosok berambut nanas di sebelahnya.

Sebelum membuka mulut, Shikamaru menghela napas, lalu dengan kedua mata tertutup laki-laki itu menyenderkan punggung pada batang pohon di belakangnya. Sejenak ia menikmati terpaan udara di sekitar, kening itu berkerut ringan saat merasakan aroma cherry menusuk indra penciumannya. Bibirnya tersungging, 'ini aroma milik Sakura.'

"Kupikir Naruto berada di sini," akhirnya pemuda Nara itu berbicara, masih dalam posisi yang sama.

"Kau mencarinya?"

"Aa~ Tsunade-sama sepertinya akan memberikan misi kepadanya,"

Sakura mengangguk perlahan tanda mulai mengerti. "Aku tidak melihatnya sejak tadi. Mungkin, Naruto tengah memberikan asupan pada cacing-cacing di perutnya,"

Shikamaru pun membenarkan posisi duduknya, sesaat ia memperhatikan Sakura sebelum akhirnya memandang lurus ke depan dengan tatapan malas seperti biasa. "Ramen Ichiraku?"

Gadis itu tersenyum tipis disertai anggukan. "Tentu saja, tidak ada tempat lain lagi yang dia sukai,"

Diam beberapa waktu, laki-laki itu akhirnya bangkit dengan menghela napas pasrah, seolah-olah baru saja mendapatkan tugas yang sangat melelahkan.

"Baiklah, Sakura. Aku akan segera menemuinya. Dengan begitu, tugas merepotkan ini bisa terselesaikan,"

"Tugas apa pun itu akan tetap merepotkan bagimu, Shikamaru," Sakura terkikik geli. Ia tidak mengerti dengan salah satu temannya ini, banyak yang memuji kecerdasan Shikamaru, namun wajah itu selalu saja menampilkan kemalasan.

"Aa~ Mendokusai,"

...

"Choji?" Sakura mengintip ke arah area dalam tempat Ramen Ichiraku, namun agaknya tak ada siapa pun di sana. Gadis itu hanya melihat teman satu tim Shikamaru dan Ino yang baru saja keluar dari tempat makan itu. "Kau sendirian? Tidak ada Naruto atau Shikamaru di dalam?"

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐅𝐈𝐆𝐇𝐓 || SELESAI✓Where stories live. Discover now