| 14 | Mitos Turun Temurun

529 109 11
                                    

Sejak insiden yang bahkan tidak Kiba ingat beberapa waktu lalu, membuat Sakura nampaknya mencoba untuk menjauh darinya. Perjalanan yang biasanya mereka lakukan dengan melompat berdampingan namun kali ini si merah muda itu lebih memilih posisi sedikit lebih berjarak di depannya.

Kiba menghela napas. "Apa yang sebenarnya terjadi?" Inernya bertanya, kedua matanya menatap cemas ke arah Sakura yang nampak masih terus melompat dengan jarak yang sama.

"Kau benar-benar tidak mengingatnya?"

Kiba terkejut manakala baru menyadari sosok Shikamaru kini berjarak lebih dekat dengannya, seolah-olah ingin mencoba membuka percakapan diantara keduanya. Dua laki-laki itu kompak memperhatikan punggung dan rambut merah muda yang bergerak terbawa angin di depan sana.

Tak mendapat jawaban, Shikamaru melirik Kiba sekilas. "Sejujurnya aku juga tidak melihatnya secara langsung. Namun, melihat luka gigitan yang ada di leher Sakura dan mendapati kau yang terluka, membuatku berpikir kau lah pelakunya dan Sakura langsung memukulmu,"

Kiba menunduk beberapa waktu dengan kaki yang masih terus melompat batang demi batang pohon, netra itu terarah pada Akamaru yang berada di sampingnya lalu terakhir terarah pada Sakura. Melihat Sakura yang tiba-tiba memegang lehernya membuat tangan kanan Kiba secara reflek meraba dua taringnya. "Aku sama sekali tidak mengingatnya,"

...

Bayang-bayang dirinya menggigit leher putih Sakura terus  berputar dalam pikirannya. Kiba memang tidak ingat, tapi karena Shikamaru yang terus mencekoki dirinya dan mengatakan jika ia telah menodai Sakura membuat otaknya secara liar menyusun adegan demi adegan ketika ia menggigit Sakura.

Kiba bisa gila!

Laki-laki itu menggeleng mencoba menghilangkan pikiran kotornya, hanya sekedar gigitan di leher, tapi itu mampu membangkitkan perasaan aneh di dalam dirinya.

"Ada yang sedang mengganggu pikiranmu, Kiba?"

Kiba tercekat mendengar suara tiba-tiba milik kakaknya, yang kini terlihat Hana mulai mendudukkan diri di depannya. Mereka tengah berada di ruang makan.

"Aku menggigit Sakura,"

"Heee? Apa yang kau katakan?" Hana tidak jelas mendengarnya, yah wajar saja karena suara Kiba tadi sangatlah lirih.

Kiba yang sejak tadi menunduk kini secara perlahan mendongak. "Aku menggigit leher Sakura ketika menjalankan misi,"

Laki-laki itu tersentak hebat ketika Hana langsung mengebrak meja, tangan laki-laki itu secara cepat mengelus dadanya yang kini berdetak hebat karena rasa terkejutnya. "Kak! Kau mengagetkanku!"

"Ka - kau, mengigit seorang gadis? Tepat di usiamu yang ke tujuh belas tahun?" Hana berujar tak percaya.

Melihat respon sang kakak justru membuat Kiba menggaruk tengkuknya. "I -iya. Apakah itu sebuah masalah besar? Apa taring klan Inuzuka itu memiliki racun? Jika benar sepertinya itu tidak jadi masalah karena Sakura adalah ninja medis. Tapi kalau Sakura tidak bisa mengobati lukanya maka Kak Hana bisa, 'kan? Kau juga salah satu medis di klan Inuzuka, jelas kau lebih paham?"

Bukan jawaban yang Kiba peroleh, justru laki-laki itu malah menerima pukulan cukup kuat di bagian kepalanya. "Akh! Kak, ini sakit!"

"Baka! Masalahnya bahkan lebih buruk dari itu," Hana mendengus, lalu ia pun mengeluarkan sebuah gulungan dan memberikannya pada sang adik.

"Kebetulan Ibu tadi memintaku untuk membawa gulungan klan Inuzuka, tapi kau bisa membaca terlebih dahulu sebelum aku menyerahkannya kepada Ibu. Baca dengan benar agar kau paham, Kiba,"

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐅𝐈𝐆𝐇𝐓 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang